Jangan pura-pura perhatian
Aku nggak butuh.Ainun melihat Ada seorang cowo yg sangat rapi sekali penampilannya. Dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Ainun terkejut ketika matanya bertemu langsung dengan cowo berpenampilan rapi itu.
"Elo?" Kata ainun terkejut
Cowo itu hanya tersenyum ketika melihat ekspresi ainun.
"Kenapa kaka ada disini?" Tanya ainun yg dduk bersebrangan dengan cowo itu.
"Lo sehat, udah pulih belum? Atau masih sakit?" Rehan tidak menjawab pertanyaan dari ainun malah ia balik bertanya.
'Kesurupan setan apa nih orang? Tumben baik' batin ainun.
"Gue udah sehat" jwb ainun singkat.
"Eh lo gimana si ada tamu malah nggak dikasih minum, nggak sopan banget" omel Rehan tiba-tiba.
Ainun mendengus kesal, bisa-bisanya mood senior itu langsung berubah beberapa detik. *senior masa gitu
"Mau minum apa?" Tanya ainun kesal
"Mau minum kamu" jwb rehan
"Ga nyambung, minum air putih aja ya?"
"Udah jgn banyak bacot ambilin minum sana, haus ni"
'Lah ini tamu minta dibuang ke tong sampah, dikira gue pembantu apa? Tamu macam apa ini?' Batin ainun.
Setelah beberapa menit kedapur, kini ainun membawakan segelas jus jeruk yg dibuat ibu tdi.
Dan menyajikannya dimeja.Rehan tersenyum kemenangan.
Tanpa basa-basi rehan meminum jus jeruk itu hingga tandas.
Ainun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku kaka kelasnya itu."Lo masih kerja kan dirumah gue?" Tanya rehan
"Masih, emang knp?"
"Tapi lo kan lagi sakit"
"Ya kan bukan hari ini, mungkin besok gue mulai kerja lgi"
"Bagus deh kalo gitu, cucian dirumah numpuk jadi gue harap lo besok dateng" kata rehan.
Ainun hanya bisa mengelus dadanya, agar tidak terjadi perang dunia antara ainun dengan rehan.
"Kaka mau kesini cuma buat nanya kayak gitu? Kaka ngga punya otak apa gimana sih dirumah kaka ada mesin cuci, dan juga ada bi ayu tuh yg siap mencuci baju kaka. Ya kenapa harus gue?" Omel ainun yg kesal sejak dari tadi amarah nya ia tahan, namun ainun tetaplah ainun yg suka emosian jika berhadapan dengan rehan.
"Gue maunya lo, knp? Nggak boleh"
"Eh ini kenapa ribut2?" Ibu menhampiri mereka berdua.
"Hehe maaf bu, ini si ainun sepertinya sedang PMS, jdi dia nggak bisa nahan emosinya, ya sudah bu rehan pamit pulang" pamit rehan lalu mencium punggung tangan ibu.
"Hati-hati nak"
Rehan tersenyum kearah ibunya dan diliriknya ainun yg mempout kan bibirnya, dan itu membuat rehan gemas melihatnya. Ingin rasanya menggigit ainun saat itu juga. Namun situasi tidak mendukung.
Rehan mengedipkan mata kepada ainun, lalu dibalas ainun dengan lidah yg menjulur meledek kearah rehan.
Setelah kepergian rehan, ibu dan ainun mulai menatap bersamaan.
"Dia temen kamu nak? Atau jangan-jangan pacar kamu?" Tanya ibu
Deg.
Jantung ainun mulai memberontak.
"Buk..kan bu dia temen ainun ko" jwb ainun lalu pergi kekamarnya.
'Tunggu... rehan tau rumahku dari siapa?' Batin ainun sesampainya dikamar.
Skip
Hamas kini sedang beristirahat dikantor, ia membuka bekal yg disiapkan oleh ibu tadi pagi.
Dilihatnya ada nasi dan telur dadar beserta sayur mayur yg memang sehat.
Hamas tersenyum dan mulai memakan bekal itu.
Lalu pintu kantor terbuka.
Tampaklah qila dengan secangkir kopi.
Hamas berhenti dari aktivitasnya lalu menatap qila."Ini mas qila bawakan kopi untuk mas, setahuku mas sedang lembur hari ini, jdi aku bawakan kopi" kata qila dan menaruh secangkir kopi dimeja.
"Sebelumnya terima kasih, jdi ngerepotin" kata hamas
"Nggak ko mas, yasudah qila pamit assalamualaikum"
"Waalaikumussalam" ucap hamas.
Qila menghilang diambang pintu.
Hamas bisa kerja dikantor berkat qila datang dikehidupannya, entahlah yg jelas skenario ini memang indah, apalagi bisa bertemu dengan ayah qila yg baik hati yg mengizinkan hamas untuk bekerja dikantor perusahaan ayah qila.Bersumang.
Hamas manfaatin qila atau gimana?Vote komen nya please...

KAMU SEDANG MEMBACA
senior masa gitu?
Teen Fiction"eh anak sombong kelas apa lo?" "ada juga lo ka yg sombong, sok ketampanan lo" "etdah gw baik hati, kalo masalah tampan itu sudah faktanya, daripada elo jelek minta tuker sana" "iyain, terserah...biar pun jelek tetep disyukuri ngga mau minta tuker...