Chapter 15 ( Kesal)

10.7K 266 3
                                    

"salah satu hal yg paling menjengkelkan adalah ketika kau tidak ingin membahas sesuatu tapi seseorang terus bertanya tentang itu"

***********************
Hangat matahari pagi membuat ku, terbangun pagi ini. Dengan hati terbunga bunga sambil memeluk sweater rajut yang menghangati tubuh dan hatiku.

Setelah mandi dan bersih bersih, aku bergegas keluar kamar. Namun di depan kamar sudah ada Vera yang menghadang ku.

Menaik turunkan alisnya penuh jail, ahh sial. Mood ku jadi buruk karena perempuan sialan ini.

"mengapa kau sepagi ini sdh ada didepan pintu kamarku?" tanya ku jengah dengan aksinya yg membuat ku kesal.

"hey,kau lupa?" ia berbalik tanya dengan ekspresi menyebalkan yang ia miliki.

"lupa apa?" tanya ku ketus.

"penjelasan!" Ucap nya, ahh perempuan ini. Membuat ku kesal saja.

"penjelasan apa?" ucap ku pura pura tak mengerti.

"yang semalam" tanya nya lagi.

"apa? Yang mana yaa? Aku lupa" ucap ku pura pura tidak tahu, ia menatap ku kesal sekarang.

"itu yang sweater" ucap nya dengan sangat jelas.

"ahh, kau seperti tidak mengerti saja" ucap ku malu malu dengan kesal.

"maksudmu? " tanya nya lagi, perempuan ini! Selaku bisa membuat ku kesal saja, aku tidak ingin bercerita saat ini, aku tidak mood.

" yang kau pikirkan semuanya benar" ucap ku langsung, aku malas menjelaskan ini dan itu kepadanya, toh kalo aku ingin cerita aku pasti akan bercerita.

"hey. Jangan seperti itu cerita lah kepada ku" teriak nya di lorong lalu mengejar ku.

Ia menyamai langkah ku, ia berjalan di samping ku.

"ayolah.. Ayolah" bujuknya seperti anak kecil yang sedang meminta permen.

Aku hanya diam tak bergeming. Malas menanggapi pertanyaan nya yang merujuk menyelidiki ku dan berakhir menggoda ku dengan kejailan nya.

Ia masih memohon mohon di sebelah ku, tapi ku abaikan.

Di tengah kapal ada meja bundar yang disiapkan untuk sarapan, aku melihat Mom dan tante airin yang menikmati teh dan roti tawar sebagai sarapan pagi hari ini.

"huss ssstt" Aku berusaha mendiamkan Vera yang sedang merengek di sebelah ku.

Aku menghampiri tante airin dan Mom, yang beberapa langkah aku sampai di meja sarapan itu.

Tante airin melihat ku, lalu melempar kan senyum ramah nya kepadaku, aku juga membalas nya dengan senyuman.

"selamat pagi, bagaimana tidur kalian nyenyak?" ucap nya sebagai pembuka pembicaraannya dengan kami.

"yaa, tante tidur kami nyenyak. Bahkan ada yang tertidur sambil tersenyum saking bahagia semalam" belum sempat aku menjawab perempuan di samping ku sudah lebih dulu menyeletuk, bahkan perempuan ini menyindirku aku menatap nya awas.

"benarkah? Aku bahagia kalian menikmati liburan kalian bersama ku" ucap tante airin dengan senang.

"Iya tante" kali ini aku yang menjawab.

"ohh iya, tante kapan kita akan sampai di pulau tante" tanya Vera di sebelah ku.

"sore hari" jawab tante airin.

Tiba tiba aku punya rencana untuk nanti malam.

Aku melihat Mom sedang meniup lalu menyeduh tehnya dengan santai.

Kamu berempat pun berbicara banyak hal. Tante airin terlihat sangat bahagia sekali, wanita paruh baya yang awalnya ku pikir adalah seseorang yang pendiam ternyata cerewet juga dalam bercerita.

Hingga akhirnya, 2 pria itu datang menghentikan pembicaraan kami dan mengalihkan perhatian kepada mereka.

"lihatlah dua pria pemalas itu" ucap tante airin, menatap kedua ponakan dan anaknya.

Aku, Vera, dan Mom, hanya menanggapi ucapan tante airin dengan senyuman.

Lucas seperti biasanya berjalan tanpa ekspresi bak sebuah robot tanpa hati yang di desain untuk membekukan suasana karena dinginnya.

Sedangkan darrel berjalan dengan senyuman, melempar senyum kepada ku dengan hangat. Ahh, pria itu benar benar manis.

Lucas lebih dulu sampai, lalu ia duduk. Di salah satu kursi kosong. Dengan tanpa sapaan nya kepada kami, benar benar pria datar dan dingin. Tapi anehnya aku suka.

Sedangkan darrel mengikuti di belakang nya, menatap kepadaku dan berjalan ke arah ku.

"selamat pagi tuan putri" ucap nya lalu mengecup pipiku seperti kilat namun semua orang melihat termaksud Mom dan lucas, astaga! Darrel baru saja mencium pipi ku di depan lucas. Astaga, pria itu membuat ku malu saja. Seharusnya ia tidak melakukan kepada ku, ahh. Membuat ku kesal saja. Membuat ku mati canggung.

Meskipun ia pernah mencium ku tapi tetap aku tidak terima apa yang ia lakukan, tidak butuh waktu yang lama. Aku menyimpan sendok ku.

"Aku sudah selesai" ucap ku lalu berlalu pergi. Aku sangat kesal sekali.

Darrel mungkin merasa aku marah, ia menyusul ku di belakang. Astaga! Pria ini! Lucas bisa berpikiran yang tidak tidak kepada ku dan darrel. Mengapa juga ia mengikuti ku pergi.

"kau marah aku mencium mi" ucap nya di belakang ku, dan mencoba menyamai langkahnya dengan ku.

"tidak" ucap ku cepat.

"lalu mengapa pergi?" tanya nya lagi, ahh pria ini terlalu banyak tanya, aku tidak suka.

"memang nya kenapa? Itu hak ku bukan?" balasku dengan serkatis.

"kau marah yaa? " tanya nya lagi. Membuat ku tambah makin kesal saja. Dan membuatku menjadi emosi.

" yaa, aku marah. Aku tidak suka kau memperlakukan ku seenakmu! Memang nya kau siapa, berani sekali mencium ku. Kau hanya orang baru, yang baru ku kenal. Jangan sok dekat dengan ku sampai sampai mencium ku" teriak ku kepadanya meluap kan, emosi ku. Sebenarnya aku tidak bermaksud mengeluarkan nya namun ia membuat ku benar benar kesal saja, dan tak bisa lagi menahan amarah ku kepadanya, apa lagi memikirkan apa yang dipikirkan lucas kepada ku ketika melihat ku di cium darrel. Ahh, rasanya aku sudah di Cap menjadi perempuan yg tidak baik lagi.

"maaf, maaf membuat mu risih. Lain kali aku tidak akan melakukan hal seperti itu lagi" ucap nya dengan tertunduk. Ohh, aku tidak tega melihat nya. Aku sangat kasar tadi yaa? ini adalah pertama kalinya aku membentak laki laki. Aku pikir laki laki tidak akan tersinggung seperti apa yang dirasakan darrel saat ini, ia pasti merasa tersinggung. Lihat lah mata itu, aku kasian.

"maaf kan, aku. Aku tidak bermaksud membentak mu" ucap ku kepada nya.

Dan kini gantian aku yang merasa bersalah kepada nya.

One First Touch Naked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang