Chapter 31 (menghwatirkannya)

6.1K 221 21
                                    

"jika kau benar benar mencintai seseorang maka kau akan merasa tersakiti jika melihat orang yang kau cintai tersakiti"

***************************

Lucas menunggu dengan gelisah di luar kamar, hingga beberapa menit kemudian Vera membuka pintu dengan pakaian yang sudah ia ganti.

"bagaimana? " lucas langsung bertanya kepada Vera.

" badannya sangat panas, ia setengah sadar dan terus mengigau tidak jelas, bagian tangannya yang terkena ikan menghitam, bengkak nya sampai ke lengan nya" ucap Vera yang sangat ketakutan pasalnya ini pertama kalinya ia melihat Velo seperti ini.

Lucas langsung masuk ke dalam dan memastikan apa yang dikatakan Vera benar.

Ia mendapati mamanya sedang mengompres Velo.

"badannya, sangat panas. Ia sangat kesakitan, luc" ucap mama lucas yang cukup terlihat panik.

Lucas mengangkat kain kompres yang di kening Velo, dan meletakkan tangan nya disana.

Memang benar perempuan ini sedang sangat panas, mungkin hampir 40 derajat celcius.

"Vera kau panggil kan darrel datang kesini!? " perintah lucas kepada Vera.

Tanpa menjawab Vera langsung berjalan keluar kamar, dan berjalan keluar berlari mencari darrel.

Ia tidak menemukan darrel di jalan jalan Villa, satu satunya tempat yang ia kunjungi yaitu kamar darrel.

Ketika ia membuka kamar darrel, ia hanya menemukan Mom, tdk menemukan darrel. Lalu ia memeriksa seisi sudut ruangan kamar ini, tapi tidak menemukan darrel di manapun.

Lucas menatap Velo yang mengerang kesakitan, rasanya ia tidak mampu berlama lama disana. Ia pun pergi menyusul Vera yang sudah cukup lama, tidak datang membawa darrel. Padahal Velo sangat membutuh kan darrel saat ini.

Ia menemukan Vera yang terlihat mencari cari seseorang di dalam kamar Villa darrel. Dimana darrel? Hanya ada Mom yg tergeletak, karena shok. Dan akhirnya pingsan tadi.

"dimana darrel?" tanya lucas to the point.

"aku tidak tahu, aku tidak menemukan nya di dalam kamar nya dan di sepanjang jalan tadi" ucap Vera dengan nafas ngos ngosan, karena tadi ia berlari kecil kesini dan amat sangat panik saat ini hingga tdk dapat mengatur nafas nya.

Tanpa menanggapi ucapan Vera, lucas langsung berlari keluar. Vera ikut mengejar dari belakang.

Langkah lucas membawa Vera sampai di depan bangunan putih minimalis di ujung Villa pikir Vera, melihat tidak ad Villa lagi disisi bangunan itu.

Vera melihat lucas masuk ke dalam bangunan itu, Vera pun ikut dari belakang.

Dan cukup kaget mendapati lucas menarik kerah baju darrel dan mendorong darrel di dinding.

"sedang apa kau disini?! Velo membutuhkan mu, ia sekarat! " bentak lucas kepada darrel, semua orang tahu pria itu sedang marah saat ini, tangannya mengepal dan buku buku jarinya memutih menahan emosi.

Vera tang menjadi penonton saja, dapat merasakan atmosfer di sekeliling nya penuh kemarahan.

" harusnya, aku yang bertanya? Apa yang kau lakukan padaku saat ini! Aku sedang mencari obat antigen racun itu!" Ucap darrel dengan tegas, dan tidak menerima hal yang dilakukan kepadanya. Ia sekarang saat ini tidak sedang bersantai santai, atau mengabaikan Velo ia sedang berusaha menemukan obat racun itu di klinik Villa.

Vera baru menyadari bangunan bernuansa putih ini ternyata di penuhi obat obatan.

Lucas melepaskan keras baju darrel, dan terlihat mulai mereda emosinya.

"lalu dimana obatnya? " tanya lucas yang emosi nya belum sepenuhnya hilang.

"itulah masalah nya tuan lucas, obat nya seperti nya habis. tapi kami sedang berusaha menemukan sisa nya mungkin saja ada sisa nya yang tertinggal" celetuk seorang wanita paruh baya memakai pakaian putih khas seorang perawat. Mungkin penjaga klinik.

"jika tidak ada?" tanya lucas.

"Maka mau tidak mau, Velo harus  menahan rasa sakitnya. Penahan rasa sakit tidak terlalu cukup untuk menghilangkan rasa sakit yang didera Velo. Karena itu dari sebuah racun, jadi kita harus menemukan antigen obat racun itu" jelas darrel. Yang juga cukup berpikir keras, apa yang bisa ia berikan kepada Velo. Melihat bekas tusuk di tangan Velo yg bukan hanya satu pria itu sudah menduga jika sakit yang didera Velo pasti sangatlah sakit bahkan obat Penahan sakit pun mungkin tidak berpengaruh.

"apakah tidak ada cara lain untuk menawar racun itu? Kecuali obat antigen itu? " tanya Vera hati hati, karena merasa aura yang tidak baik dari kedua pria itu yang kini sedang bersitatap tidak suka.

"ada! Empedu ikan itu. Ikan yang menusuk nona. Bukan lion fish yang sembarang, harus lion fish yang melukainya. Ikan yang Menebar racunnya sebenarnya juga terkena racun, maka dari itu ia akan memproduksi penawar dalam empedu nya untuk mengobati dirinya sendiri" jelas perawat tua itu, mengalihkan aksi bersitatap lucas dan darrel yang lama lama bisa membuat kedua pria itu aduh otot jika tidak dialihkan.

"baiklah, mari cari ikan itu" ucap lucas.

"masalah nya, semua staf pria di Villa sedang tidak ada di Villa semua. Separuh sedang di pulau desa karena ada perayaan hasil laut dari nelayan pulau desa, dan separuh nya lagi sedang mengantar turis asing trip. Mereka akan datang Mungkin 2 atau 3 jam, jika menunggu selama itu Velo bisa kritis. Suhu tubuh nya akan sangat naik dan bisa mengakibatkan kejang yang fatal. Belum lagi jika mencari ikan itu tidak lah mudah, banyak ikan lion fish di bawah laut tapi hanya satu yang kita butuhkan untuk menawar racun di tubuh Velo yaitu ikan yang menusuk nya, ikan itu bisa saja sudah berenang ke perairan lain bukan di tempat ia menusuk velo" jelas darrel, bahkan suhu tubuh Velo sudah mulai tinggi sejak tadi, darrel sudah tahu itu tapi masih saja tetap disini.

"kalau kah tahu, keadaannya akan seperti itu lalu mengapa kau masih disini?" tanya lucas hampir membentak darrel. Ia melupakan fakta pria itu sedang mencari obat disini pikiran nya kacau, bahkan ia tidak dapat berpikir jernih ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya yang tidak bisa mengurangi rasa sakit Velo, ia tidak berdaya dan ingin menyalahkan darrel.

"menurut mu? Tentu saja aku sedang mencari obat penawar nya" jawab darrel merasa lucas telah menyudutkan nya dan membuat dirinya merasa telah mengabaikan Velo.

"kalo begitu cari saja obat sialan mu itu, aku akan mencari ikan itu. Suster ana tolong tangani Velo sekarang" ucap lucas dengan emosi yang sarkatis. Membakar emosi darrel.

Darrel menggepal kan tangannya. Lalu lucas menarik tangan suster ana perawat yang bertanggung jawab menjaga klinik Villa ini.

"tunggu dulu" ucap suster ana melepaskan Tarikan tangan lucas yang tidak terlalu erat, lalu suster ana membawa sebuah tas, peralatan medis dan beberapa obat didalam nya.

Lucas dan Vera telah berjalan keluar menunggu suster ana. Setelah suster ana menampakkan dirinya keluar, ia pun langsung berjalan tanpa menunggu suster ana dan Vera.

Sedangkan darrel sendiri di klinik dan melampiaskan emosi nya kepada obat obatan yang ada di klinik.


Haloha.

Makin flat aja neh cerita😍😍.

Jangan lupa vote + comment. Yaa, lagi ngak mood sebenar nya nulis. Wkwkws

One First Touch Naked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang