Chapter 2 (tercyduk)

46.2K 506 6
                                    

"terluka paling dalam adalah ketika ia yang kau harapkan selalu di sisi mu pergi bersama orang lain, di belakang mu. Lantas begitukah cara cinta menghentak ku dengan kenyataan yang menggores seribu luka? "

***********************

Aku memasuki kantor milik lucas, dengan kepala tegap khas orang orang berada.

Aku ingin melihat apa yang sedang di lakukan, pria tanpa dosa seperti lucas yang meninggalkan ku sendirian yang baru saja kehilangan keperawanan ku, 'demi tuhan, harusnya pria itu menunggu ku bangun' batin ku mulai memarah

Aku tanpa izin dari sekretaris lucas berjalan memasuki pintu kerja lucas, ketika aku hendak mendorong pintu itu, seseorang mencegah nya.

"maaf nona, jangan dibuka, mr lucas. Sedang menerima tamu" ucap nya takut takut kepadaku.

"benarkah? Sepagi ini? " sungguh aku tidak percaya pada apa yang ia katakan kepada ku.

" iiii yya" ia menjawab dengan terbata bata seperti sedang menyembunyikan sesuatu, oh sungguh membuat ku tambah tak percaya oleh perkataan nya.

Aku mengernyitkan dahiku ketika mendengar suara aneh.

"ahhhh" suara desahan, seseorang di dalam sana terdengar, itu suara perempuan! Buaya apa dia di dalam sana sampai mendesah. Ahhh, rasanya pikiran ku kacau seketika.

"yes babe, faster and deep" suara perempuan itu meracau dengan tidak jelas.

Aku langsung mendorong pintu dengan keras.

Lalu terlihat pemandangan yang tidak senonoh, dua orang sedang bermain main di kursi kerja lucas. Kau tahu kan apa yang ku maksud bermain? Bahkan perempuan itu setengah telanjang, sedangkan lucas masih lengkap hanya saja rambut nya sedikit acak acakan.

Dan perempuan itu adalah asisten baru lucas, wow.menakjubkan sekali.

Bahkan pria ini tidak merasa puas setelah melakukan hubungan intim dengan ku semalam.

Wajah perempuan itu pucat pasih, dan turun dari pangkuan lucas.

"ohh, jadi kau mengerjakan mereka untuk menjadi pelacurmu, luc? Wow hebat sekali. Kau pria kelainan sebuah! " teriak ku di depan wajah lucas, yang sedang merapikan pakaiannya, dan terlihat santai saja. Demi tuhan, aku benci pria ini.

"dan kau! Dasar jalang rendahan, memang nya kau tidak punya pria lain hah? Sampai meniduri bos mu sendiri! Atau kau mau uang? Kau merusak harga diri seorang waniya" bentak ku marah, dan melempar kan uang tepat di wajahnya. Perempuan itu berjalan keluar,meninggalkan aku dan lucas.

"ayolah, vena. Jangan ikut campur urusan ku. Kau hanya anak kecil yang tidak tahu apa apa" ucap lucas, membuat ku menjadi naik pitam dan menjadi sangat marah.

"ohh, baiklah. Berarti semalam kau meniduri anak kecil, tuan lucas. Ingat lah, hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan mu kecuali kau yang ingin bertemu dengan ku. Kalo kita bertemu lagi, kepastikan aku akan melupa mu. Aku benci sekali padamu" teriak ku, lalu entah ide dari mana aku menginjak kaki dan menendang kemaluan lucas, mungkin terlihat sangat konyol. Aku tidak peduli.

"awww" lucas memekik kesakitan, dia yang selalu menjaga kehormatan nya di perlakuan seperti itu oleh gadis seperti ku? Dan ia  terlihat sangat kesakitan sambil memegang Junior, hari ini ia berbeda dengan lucas yang biasanya sangat elegan. ayolah itu bukan lucas yang ku kenal, jika situasi nya tidak seburuk ini sudah kepastian aku pasti mati tertawa saat ini.

Lalu setelah itu Aku berjalan keluar dengan angkuh, sangat tenang. Seperti tidak terjadi apa apa kepadaku. Sedangkan lucas masih di dalam sana, mengurus Junior nya yang mungkin memar karena ku tendang tadi.

Sampai di dalam lift aku luruh, aku yang biasanya sangat kuat dan tangguh menangis seperti ini, ohh ayolah velona. Dia buka satu satu nya pria di muka bumi ini, jangan terlalu dramatis. Aku mensugesti diriku agar lebih kuat, namun sayang aku tidak bisa kuat lagi.

Dia... Dia adalah pusat semesta dunia ku selama setahun ini. Sejak pertama bertemu, aku sudah men cap nya menjadi milikku, aku mungkin terdengar tak waras dan obsesi kepadanya aku tidak peduli, karena itu tidak benar. Dia hanyalah cinta pertama dan cinta pandang pertama ku.

Aku terisak sendiri dalam kepedihan hati ku, sesak sekali. Aku tidak bisa mengungkapkan seperti apa rasa sakit yang kurasa. Tapi ini benar benar sakit, dan pedih.

One First Touch Naked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang