Chapter 37 ( Suddenly)

3.4K 163 13
                                    

"pertemuan pasti memiliki maksud tertentu? Lantas apa maksud pertemuan kita? Apakah semesta sekedar bermain main saja?"

***

Setelah melakukan pemeriksaan dan mengambil foto hasil usg mereka pun berjalan keluar dari ruangan dokter. Dan menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Namun antrian masih terlalu banyak mereka pun duduk di tempat duduk antrian.

"jadi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

"melahirkan nya"

"maksudmu? menggugurkan nya dengan Melahirkan nya sekarang? "

"tentu saja tidak, aku tidak sejahat itu. Aku akan membiarkan ia hidup, lalu membesarkan nya. Meskipun harus seorang diri"

"syukur lah. Kau harus tahu aku akan selalu disisi mu. Jadi jangan pernah merasa sendiri"

"tentu saja aku tahu itu"

Mereka pun saling bersitatap melempar senyum memberi kekuatan.

Lalu Velo berbalik ke pintu kaca klinik yang sangat besar. Dan menemukan jacob adiknya yang sedang di kejar oleh seorang pemuda yang memakai seragam sekolah yang di pakai adiknya.

Velona mengernyit, apa lagi yang di lakukan adiknya itu? Velo tahu betul adiknya, meskipun terlihat anak yang baik baik tapi sebenarnya anak itu berandal di sekolahnya. Tapi orang tuanya tidak pernah tahu, karena setiap surat pemanggilan keluarga dari pihak sekolah sebab kasus yang di buat adiknya, Velolah yang terus datang. Karena jacob selalu memaksa nya, dan Velo tidak pernah menolaknya karena ia sangat menyayangi adik satu satunya itu meski beberapa tahun mereka berbeda tempat tinggal tapi komunikasi kedua nya sangat lah lancar. Entah sudah beberapa kali ia menceramahi adiknya itu.

"ra, kau tunggu antrian nya yaa. Aku keluar dulu" ucap Velo dengan cepat, karena berpikir hal yang buruk bisa saja terjadi dengan adiknya.

"kau mau kemana?" tanya Vera binggung.

"Aku melihat jacob, aku pergi dulu yaa. Kau pergi saja duluan ke rumah aku akan menyusul" ucap velo dengan cepat lalu beranjak keluar dengan langkah panjang nya.

Velo masih dapat melihat pemuda pemuda itu lari meskipun jaraknya sangat lah jauh. Ia berjalan dengan cepat menyeimbangi sepatu hak tinggi yang ia pakai.

Ia sampai di lorong gang kecil dimana terakhir kali ia melihat pemuda itu lari. Dan ternyata lorong itu adalah jalan buntu.

Velo melihat di ujung lorong seseorang sedang di keroyoki dengan pemuda pemuda yang mengejar jacob tadi.

Ia semakin mendekat dan melihat seragam seseorang yang di keroyoki, meskipun wajahnya tidak jelas tapi ia tahu itu seragam nya jacob.

"apa yang kalian lakukan!" bentaknya marah sekaligus khawatir dengan adiknya.

Pemuda pemuda yang mendengar suara velo pun berhenti melakukan aksinya. Dan menatap ke arah Velo marah. Dan Velo pun dapat melihat jacob dengan wajah yang berantakan sedang setengah sadar di tanah dan jacob pun menyadari kehadiran velo dengan suara yang ia dengar. Meski setengah sadar.

"astaga jacob!" pekik velo ketika melihat keadaan jacob yang naas dan semakin mendekat.

"kau siapa?" tanya seorang pemuda dengan wajah yang paling berantakan di antara pemuda pemuda itu.

One First Touch Naked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang