Chapter 4 : Martabak + Sayang

181 18 13
                                    

● Budayakan mencet bintang pojok kiri bawah yaa :))

👟👟👟

"lo mau makan apa Li?" tanya kak Wendy pada Lia

"martabak aja deh kak"

"martabak? Beuhhh gue dah lama gak makan itu gue juga mau itu"

"kak adek lo emangnya selama ini kemana sih" bisik Lia ke telinga Wendy

"dia kan tinggal ama bokap di Amrik" bisik Wendy kepada Lia

"ohh"

"lo bedua ngomongin gue ya?!"

"enggak!"

"iya!"

Lia dan Wendy menjawab pertanyaan Ricky bersamaan sehingga lelaki itu meyipitkan matanya seolah olah bisa mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah.

"tau ah" kesel Ricky
"kak, gue aja ya yang bawa motor lo" lanjutnya

"gak ada ntar jatoh lo mana bisa bawa motor" protes Wendy karna selama Ricky di Indo bersamanya dia tidak pernah melihat Ricky membawa motor tapi kalo mobil jangan ditanya lagi, karna mulai dari SMP kelas 9 Ricky sudah bisa mengendarai kendaraan roda empat tersebut

"sok tau lo kak gue udah bisa bawa motor" katanya dengan bangga

"serius lo, awas aja kalo jatoh"

"lo tenang aja kak"

"kalo nggak lo sama gue aja kak daripada lo ntar jatoh kak" ajak Lia

"yaudah deh gue sama lo aja Li, gue masih kurang yakin sama nih anak"

"jahad lo kak sama adek sendiri juga"

"bodo amat"

"ini martabak tempat biasa kan kak"

"iya dongs"

"gue ngikut kalian aja dari belakang"

.
.
.
.

Ceritanya udah nyampe

"bang, pesen martabaknya ya"

"berapa bungkus mba? "

"lo mau berapa Ky"

"samain kayak lo aja kak"

"keju 2 bungkus ya bang, Li lo pesen apa"

"eumm kalo saya yang kayak biasa ya bang 2 bungkus"

"coklat keju kacang kan mba"

"iya bang, kan saya udah sering beli disini masa abang gak tau"

"tau kok mba, saya cuman mastiin aja, ditunggu ya mba pesanannya"

"ok bang"

"Li, lo sanggup ngabisin 2 bungkus sendiri" tanya Ricky tak percaya dengan pesanan Lia tadi.

"ya sanggup lah, lo gak tau aja kalo gue bener bener lapar"

"dasar cewek aneh" cibir Ricky
"kalo lapar gak segitu nya juga kali, emang dasar perut lo aja tuh perut karet"

"bodo amat"

"ribut aja terusss" kata Wendy

15 menit kemudian

"nih mba pesenannya"

"makasih bang nih duitnya"

"makasih mba"

"sama sama bang, nih kak pesenan lo"

"ntar dirumah gue ganti duit lo"

"sans kali kak, yaudah balik yok"

"yoklah"

"kok langsung balik sih" protes Ricky karna dia masih mau menikmati suasana malam yang sangat sepi. Entah kenapa hari ini benar benar sepi.

"trus mau lo apa ha curut" tanya Lia dengan nada kesal

"jalan dulu napa elah"

"udah malam bego dingin lagi"

"kan pake jaket bisa ogeb" sambung Ricky

"lo mau ngambil jaket gue yang basah tadi kerumah trus balik lagi kesini" sambung Lia

Skakmat. Ricky gak bisa ngomong lagi.

"dah ayok balik"

"iya iya" Wendy terkekeh melihat tingah laku dua remaja itu

.
.
.
.
.

Di kamar Wendy

"lah elo ngapain ikut masuk"

"ya suka suka gue lah"

"hmm serah lo deh"

Sekarang mereka bertiga lagi menyantap martabak pesanan mereka tadi

"ummmm gila enak banget dahh martabaknya bang Aldi gak nyesel gue langganan disitu"

"sama Li gue juga gak pernah nyesel beli disitu" sambung Wendy

"gue kali ini setuju sama lo kutil dugong"

"lo muji ato ngehina gue sih"

"dua duanya" jawab Ricky enteng yang segera ditatap tajam oleh Lia

Lo cantik juga ya - batin Ricky

Setelah itu hening. Tak ada yang ingin melanjutkan pembicaraan sampai suara Wendy memecah keheningan tersebut.

"WOII KOK MALAH DIAM SIH"

"EH ANJER LO KAK" umpat Lia dan Ricky bersamaan

"lagian kok malah diam sih"

"gue gak suka makan sambil ngomong kak" ucap Lia

"sama gue juga setuju ama lo kutil dugong"

"lo apaan sih manggil gue kutil dugong"

"trus lo mau nya gue panggil apa ha? Kelinci?"

"kok jadi kelinci sih"

"ya kan gigi lo gigi kelinci makanya gue panggil kelinci, ato lo mau gue panggil sayang? " kata Ricky sambil menaikkan salah satu alisnya

"sayang pantat lo sayang"

"lama lama gue nikahin juga lo bedua, ribuuuttt aja kerjanya "

"dihh mana mau gue nikah ama lo"

"gue juga gak mau kali nikah ama lo dasar kelinci"

Updet lagi tapi keknya makin lama makin pendek aja yaa 😅😅
Voment pls 😊🙏

Luv you all 💙💜

Greko

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang