Chapter 15 : Taik

121 9 6
                                    

● Budayakan mencet bintang pojok kiri bawah yaa :))

WARNING!!
TYPO BERTEBARAN
HEHEHEHEHE

👟👟👟

"Li astaga Liii lo sakit apa Li?! Kok lo gak manggil gue sihh??! Lo tuh tau gak gue tuh khawatir banget sama lo sampe gue nyarin lo tapi gak ketemu-ketemu juga sampe si Ricky yang ngasih tau gue," cerocos Mitha.

"Tha lo tuh baru datang udah merepet aja. Gak capek apa lo baru turun dari lantai 3 abis tuh repetin gue ha? Tarik napas dulu kek baru repetin gue," kata Lia.

"ohh iya ya," kata Mitha sambil menepuk jidatnya, Lia yang melihat itu hanya mengangkat alisnya.
"tadi gue lupa ambil napas dulu hehehehe untung lo ingetin. Lain kali gue ambil napas dulu deh baru ngerepetin anak orang," kata Mitha dan Lia hanya memutar bola matanya jengah.

Mereka berdua memang tidak ada bedanya.

Sama-sama lemot. Sampe pen ditampol.

Sama-sama receh. Nih anak berdua kalo dah ketawa dah gak peduli sekitar lagi. Mereka mah bodo amat asalkan mereka puas ketawa nya. Dan suara ketawa mereka ini nih yang minta disumpalin sama sempaknya jongin.

Ok, back to the story

"bisa gitu ya Tha lo lupa napas," kata Lia.

"bisa lah gak cuman gue kok yang kek gitu," kata Mitha.

"lah emang siapa lagi?" tanya Vano yang sedari tadi hanya diam melihat mereka berdua.

"ehh ada lo ya Van, kok gue gak nampak yaa???" ucap Mitha dengan kedua tangan nya diletakkan di pinggang nya sambil memiringkan kepala nya.

"makanya tuh mata dipake," ucap Vano sedikit kesal.

"hehehe," yang dibalas cengiran dari Mitha.
"oh ya Li btw lo sakit apa? Lo juga Van kenapa lo bisa disini?" tanya Mitha kepada mereka berdua.

"ini siapa dulu yang jawab?" tanya Vano.

"lo dulu dehh biar lo langsung hengkang dari sini," ucap Mitha dengan wajah tak berdosanya dan Vano hanya memasang wajah datarnya.

"Lia duluan aja deh gue juga mau tau dia sakit apa," kata Vano.

"yaudah lo aja duluan Li," sambung Mitha.

"ahkk berisik banget lo berdua ihhh..,mending lo berdua balik ke kelas sono," kata Lia.

"jawab dulu etaa," kata Mitha dengan geram.

"malas," balas Lia.

"ihhhh lo tuh ya Li arghhh," kata Mitha sambil mengeraskan rahang nya dan mengepalkan kedua tangannya.

"nihhh ya mending lo berdua naik ke atas gue mau tidur. Sono lo berdua." Lia mengusir mereka dua dengan menggerakkan tangannya memberi kode supaya mereka segera keluar.

"ya ampunn Lii lo tega ngusir guee," kata Vano dengan mendramatisir ucapannya tadi.

"bodo," jawab Lia asal.

"yaudah deh gue balik ke kelas dulu yak," ucap Vano.

"iyoo"

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang