FLOWERS OF DESPAIR (CHAPTER 6/END)

177 33 1
                                    

Buk!

Kaki Taehyung menendang sesuatu. Dengan cepat Taehyung melihat apa yang tadi ditendangnya.

Sujeong.

Tertidur pulas di depan pintu kontrakannya.

Dengan segera Taehyung berlutut dan mengguncang tubuh Sujeong perlahan.

"Sujeong...Sujeong, bangun!" panggilnya. Tapi Sujeong tidak segera bangun, justru kepalanya jatuh ke pangkuan Taehyung. Sujeong tampak sangat pucat dan kedinginan.

Taehyung segera membawanya masuk ke kontrakannya, menidurkannya di tempat tidurnya. Tak ada sofa, tempat tidur pun jadi.

"Sujeong..." panggil Taehyung lagi sambil menyingkirkan helai-helai rambut Sujeong yang tampak kusut dan berantakan. Taehyung memegangi tangan Sujeong. Sangat dingin. Ujung kuku-kuku jari Sujeong juga membiru.

Taehyung berlari menuju dapur dan memasak air. Sambil menunggu airnya matang, ia berlari menuju toko bubur dan membelikan bubur untuknya dan...untuk Sujeong.

Taehyung mengamati perubahan Sujeong. Sujeong tampak sukses, ya...lebih sukses darinya. Sujeong berdandan, juga mengenakan high heels. Mata Taehyung berhenti pada mata Sujeong yang tengah tertutup. Taehyung tersenyum kecil. Tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya.

Taehyung melihat gerakan kecil di mata dan kepala Sujeong. Perlahan mata Sujeong terbuka, membuat Sujeong bingung sedang dimana dia. Tapi kemudian Sujeong memiringkan kepalanya, melihat siapa yang ada di sampingnya. Namun dengan segera ia menegakkan tubuhnya.

"Jangan bergerak terlalu banyak. Istirahat dulu," kata Taehyung dengan sedikit canggung. Sujeong menggeleng dan tetap mendudukkan dirinya. Taehyung mundur sedikit, memberi jarak lebih antara ia dengan Sujeong.

"Kenapa kau tidur di depan pintu? Kau bisa mati kedinginan," tanya Taehyung. Sujeong tersenyum kecil.

"Memangnya kau peduli kalau aku mati?" tanya Sujeong. Taehyung mengatupkan mulutnya.

Sujeong menjilat bibirnya yang kering dan pucat. Namun ia meringis sedikit karena saking keringnya, bibirnya sampai sobek dan terluka. Taehyung melihat itu, dan ia bingung harus bagaimana.

"Kau malah pulang, padahal kita belum selesai bicara," kata Sujeong sambil tertawa. Tapi tawanya terdengar hambar, menggema di ruangan yang cukup luas itu. Taehyung tersenyum. Taehyung tahu, ia sangat keterlaluan, membiarkan Sujeong menangis dan meninggalkannya.

Namun dengan cepat pula tawa Sujeong hilang. Digantikan oleh raut sedih di wajahnya.

"Sekarang ceritakan apa yang terjadi," kata Taehyung sambil menegakkan tubuhnya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya. Sujeong mengangguk mengerti.

"Aku sudah tidak lagi bekerja di tempat ayah Jungkook sejak kau menghilang. Aku memutuskan untuk kembali ke panti asuhanku dan mencari pekerjaan di Seoul. Prosesnya rumit dan lama, jadi aku serahkan semuanya ke ayahmu, yang dulu sering keluar masuk Korea Selatan. Beberapa bulan kemudian ibumu mengirimiku surat dan mengatakan kalau ayahmu jatuh dari sepeda saat bekerja dan tangannya terkilir. Sampai sekarang tangan ayahmu masih sakit dan ia tidak bisa bekerja lagi. Itulah sebab-"

"Kalau begitu kenapa kau meninggalkan keluargaku saat keluargaku kesulitan?"

"Kumohon jangan memotong pembicaraanku. Biarkan aku menyelesaikan perkataanku dul-"

"Kau selalu begitu, Sujeong. Meninggalkan sesuatu yang belum terselesaikan."

Sujeong menggeleng tidak percaya pada Taehyung. Napasnya kini memburu dan hatinya panas. Taehyung tidak mau mendengarkannya. Percuma.

FF COLLECTION OF TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang