FLOWERS OF DESPAIR (CHAPTER 5)

135 36 1
                                    

Taehyung memandangi orang-orang sibuk yang berlalu-lalang di jalanan kota Seoul. Sudah hampir tiga tahun sejak kematian Jungkook, tiga tahun pula ia tidak melihat keluarganya dan Sujeong lagi. Taehyung memutuskan untuk meninggalkan rumah dan menyelinap untuk pergi ke Seoul, berharap ada pekerjaan yang bisa ia lakukan yang bisa mencukupi kebutuhannya.

Namun betapa malangnya, Taehyung malah berakhir di sini. Di emperan papan iklan di Haedong.

Setiap pagi Taehyung akan mengantarkan koran, siang hingga malam ia akan menjadi cleaning service sebuah restoran, lalu setelah bekerja ia akan tidur di sembarang tempat.

Taehyung merapatkan jaketnya. Udara dingin bulan Januari sungguh menusuknya. Taehyung berdoa, berharap malam ini ia dapat bermimpi tentang keluarganya, tentang masa kecilnya dulu, tentang Jungkook…

Taehyung telah berulangkali berharap agar tidak ada lagi air mata ketika ia ingat Jungkook. Namun ia terus mengeluarkan air mata saat mengingat Jungkook.

Hanya satu orang yang percaya kalau ia tidak membunuh Jungkook.

Ayahnya.

Taehyung sangat merindukan ayahnya.

Tentang Sujeong…

Taehyung sudah tidak mencintai gadis itu lagi. Taehyung pikir mungkin dengan ia pergi, Sujeong dan Taeyong bisa hidup bahagia tanpa ia harus merasa sakit. Tiga tahun itu waktu yang lama, cukup baginya untuk melupakan Sujeong.

Taehyung mengusap hidungnya, lalu memegangi sudut bibirnya yang memar karena dipukuli seorang satpam sebuah rumah saat ia mengantar koran. Taehyung merasa sangat kurus dan lemah. Ia tidak punya siapa-siapa di sini. Ia hanya mengenal beberapa pegawai pengantar koran, beberapa pegawai restoran tempatnya bekerja, serta seorang kakek yang sering bertemu dengannya saat tidur di banyak tempat.

Taehyung mengelap salah satu meja restoran tampat ia bekerja sambil menggumamkan lagu favoritnya dan Jungkook dulu. “Prayer” yang dibawakan oleh Jung Ilwon.

“Taehyung, lebih cepat. Seorang pelanggan istimewa akan memakai meja itu,” kata seorang pelayan padanya. Taehyung menganggukkan kepala dan mempercepat tangannya.

Namun belum selesai Taehyung mengelap meja itu, seorang pelanggan wanita duduk di sofa meja tersebut dan melepas kacamatanya.

Taehyung nyaris terlonjak karena melihat pelanggan di hadapannya kini. Ia meneguk salivanya dan dengan cepat ia membereskan peralatan bersihnya dan meninggaalkan meja itu.

Taehyung melangkah cepat menuju ruang ganti pegawai dan mengacak rambutnya. Hampir saja.

“I-itu…bukannya Sujeong? Tapi cara berpakaiannya…sangat modis dan elegan,” gumamnya sambil menaruh lap yang dibawanya ke atas salah satu kursi ruang ganti.

“Taehyung? Kau dicari-cari sejak tadi. Seorang pelanggan menumpahkan jusnya dan lebih baik kau kesana untuk membersihkannya. Terima kasih,” kata seorang pelayan sambil mengganti pakaiannya. Taehyung segera beranjak dan memberikan tepukan ke bahu pelayan itu.

Taehyung segera mencari tempat di mana jus tumpah. Sayangnya, pelanggan yang menumpahkan jus adalah pelanggan yang mirip dengan Sujeong.

Taehyung harus bagaimana? Peraturan di restoran ini pegawai tidak boleh menutupi identitas. Cleaning service juga hanya boleh satu dalam setengah hari. Taehyung hanya bisa menundukkan kepalanya saat membersihkan jus yang tertumpah di meja.

Tapi beruntung pelanggan itu tidak memperhatikan wajah Taehyung. Taehyung pun cepat-cepat masuk kembali ke ruang ganti karyawan dan mengambil napas berat. Taehyung tidak ingin kembali ke keluarganya, kembali ke kehidupannya yang lama, dan kembali mencintai Sujeong.

FF COLLECTION OF TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang