FLOWERS OF DESPAIR (CHAPTER 1)

260 44 0
                                    

Flowers of Despair || Kim Taehyung, Ryu Sujeong || Romance, Drama, Hurt ||

Real story by https://huangietha.wordpress.com/

Maaf jika ada typo. Happy reading!

.....

Gijungdong, 1996

Beberapa anak muda sedang bermain sepakbola di sebuah lapangan basket sekolah dasar di desa Gijungdong. Tawa mereka seakan mengirimkan beribu puisi kebahagiaan pasca kerusuhan di Imjingak tiga hari yang lalu.

"Taehyung, jaga Jungkook!" teriak seorang kiper pada seorang lelaki yang tampak sangat jago bermain sepak bola. Lelaki itu alias Taehyung mengangkat ibu jarinya dan mengikuti instruksi kiper tersebut.

"Jangan tempelkan ketiakmu pada wajahku lagi, Taehyung Hyung, atau aku bisa menempelkan kotoran telingaku dan memasukkannya pada telingamu," ancam Jungkook.

Taehyung menyeringai dan mengangguk kecil. Tapi Taehyung adalah Taehyung. Bocah yang lahir di Daegu tanpa seorang pun keluarga, yang lalu diadopsi oleh seorang warga Korea Utara itu memang jahil dan selalu berbahagia. Masa kecilnya kelam, tapi ia merasa bahagia karena ia masih hidup sampai sekarang.

Tapi sebelum Jungkook mendapatkan operan bola dari temannya, Taehyung menangkup kepala Jungkook dan memberi 'ciuman ketiak' pada Jungkook.

"Hyung!" teriak Jungkook sambil mengejar Taehyung.

"Hei, Taehyung sepertinya menyukai Jungkook," bisik seorang striker.

"Bicara apa kau ini? Kau bersihkan pikiranmu dari homoseksual atau kulayangkan ketiakku padamu juga," balas yang lain.

"Ya, lagipula aku hanya berpendapat. Lagipula kasus mereka sama dengan Seokjin dan Namjoon. Dulu mereka juga seperti mereka, saling menggoda."

"Kau!"

...

Taehyung meneguk habis segelas air putih di meja makan. Keringatnya menetes deras.

"Bermain lagi, eoh?" tanya seseorang dari belakang Taehyung. Taehyung mengelap keringatnya dan membalikkan badannya. Ia tahu itu adalah suara ibunya.

Dan seperti biasa, ibunya pasti akan memasang wajah penuh kesal kalau Taehyung ketahuan bermain bola. Taehyung menggaruk tengkuknya sambil tersenyum.

"Aku akan adukan pada ibu Jungkook kalau kalian tidak mau membantu ayah kalian mengurus kebun. Kau pikir dengan sekolah libur kau bisa enak bermain sepanjang hari? Cepat mandi dan temui ayah di kebun!" teriak ibu Taehyung sambil mengacak pinggangnya.

"Ibu, aku tidak bermain seharian. Tadi aku dan Jungkook sudah membantu ayah Jungkook mengantar wine ke restoran bibi Im. Ibu selalu menyalahkanku dan Jungkook. Lagipula kami bermain hanya setelah membantu ayah," bantah Taehyung.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Ibu Taehyung mengisyaratkan agar Taehyung membuka pintu.

Taehyung dengan malas dan kesal membuka pintu. Namun seketika matanya terbuka lebar, menangkap pemandangan di hadapannya. Namun Taehyung  kembali menekuk wajahnya, memasang wajah sangar dan cool. Taehyung menyandarkan bahunya pada tepi pintu.

"Mencari siapa?" tanya Taehyung dengan nada yang dingin. Gadis di depan pintu itu tersenyum dan memberi hormat pada Taehyung. Taehyung mengangkat salah satu alisnya, membuat gadis di depan Taehyung menggigit pelan bibir bawahnya.

"Nyonya Kim...Kim...Kim-"

"Yang bermarga Kim di sini ada empat. Kau mencari yang mana?" tanya Taehyung.

"Hm..."

Gadis itu tampak bingung dan sepertinya sedang berusaha mengingat-ingat. Taehyung berdecak.

"Kau mau mencari siapa? Kim Taejong, Kim Hyunmi, Kim Taehyung atau Kim Taemin?" tanya Taehyung sambil memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri pada setiap nama yang ia sebutkan. Gadis itu menarik kedua sudut bibirnya dan menepuk kadua tangannya sekali lalu mengacungkan jari telunjuknya.

"Kim Hyunmi! Ya! Nyonya Kim Hyunmi ada?" tanya gadis itu. Taehyung sebenarnya ingin ikut tertawa melihat tingkah gadis di hadapannya, tapi ia tetap berusaha menjaga image coolnya.

"Sebutkan namamu. Nanti kupanggilkan ibuku," kata Taehyung.

"Ah, saya Ryu Sujeong," kata Sujeong, gadis itu.

Taehyung tersenyum dalam hati. Belum pernah ia bertemu gadis semanis itu. Tapi dehaman Sujeong segera membangunkannya dari lamunannya, membuatnya kembali menjadi cool dan segera mencari ibunya.

"Ada tamu, Ryu Sujeong. Ibu mau bertemu?" tanya Taehyung pada ibunya yang sedang minum kopi.

"Kenapa tidak disuruh masuk? Dia akan tinggal bersama kita, dia pekerja baru ayah Jungkook. Nanti kau tidur dengan Taemin. Cepat suruh dia masuk, ibu mau membuatkannya teh," kata ibu Taehyung.

"Apa? Sekamar dengan bocah itu? Ibu ak-"

"Taehyung, dia adikmu, jangan seperti itu."

"Tapi dia selalu menggangguku, Ibu. Aish..."

"Lalu bagaimana? Kau mau sekamar dengan Sujeong?"

Tunggu. Apa? Sekamar dengan Sujeong? BIG YES, TAEHYUNG!

"Kim Taehyung?" panggil ibu Taehyung.

"Ah, iya, Ibu...eh...maksudku...ya kalau ibu memperbolehkan, aku mau sekamar dengan Su-"

"Kim Taehyung, ibu tidak akan membiarkan anak ibu menghamili seorang gadis malang."

"Ibu! Aku tidak akan menghamilinya! Lagipula kan hanya sekamar. Aish...Ibu selalu berpikiran negatif padaku. Aku berjanji tidak akan menyentuhnya," rengek Taehyung.

"Tidak, ibu tahu Sujeong sangat manis dan kau selalu menyukai gadis yang manis dan sopan. Tidak, Taehyung. Ibu tidak mau ambil resiko. Sekarang panggilkan Sujeong, suruh dia ke kamar Taemin. Ibu sudah membereskan kamar Taemin. Cepat, sayang," kata ibu Taehyung.

Taehyung berdecak sambil mengacak rambutnya. Ia selalu kalah suara dari ibunya.

Taehyung menatap Sujeong yang sedang asyik memandangi gantungan kerang di teras rumah Taehyung. Mata Taehyung menangkap dress biru muda selutut yang dikenakan Sujeong, tas jinjing besar, serta sepatu kulit Sujeong. Semuanya tampak lusuh, beberapa tampak robek dan dijahit kembali dengan jahitan seadanya, dan sepatu... Taehyung tahu kalau Sujeong berjalan, sepatu yang dikenakannya akan membuka dan menutup, seperti paruh bebek. Ibunya benar, keadaan Sujeong memang malang.

"Nona Sujeong?" panggil Taehyung, kali ini suara Taehyung lebih lembut dan terbuka. Sujeong menatap Taehyung dan tersenyum lebar. Taehyung bisa melihat lengkungan di mata Sujeong. Bulan sabit terbalik.

"Ikut aku, ibuku sudah di dalam," kata Taehyung sambil mengulurkan tangan kanannya pada Sujeong. Sujeong dengan sedikit canggung menerima tangan Taehyung. Taehyung menggandengnya, menuntunnya ke kamar Taemin.

"Ini kamarmu. Maaf ada beberapa mainan anak kecil. Ini kamar adikku, tapi sekarang dia satu kamar denganku," kata Taehyung. Sujeong mengerutkan keningnya sedih.

"Maaf, saya merepotkan," kata Sujeong sambil membungkuk pada Taehyung. Taehyung menatap Sujeong dengan kasihan. Sujeong tetap membungkuk pada Taehyung berulangkali.

"Eh, aku...tidak apa. Aku tidak apa-apa, Sujeong," kata Taehyung sambil mengangkat bahu Sujeong. Sujeong menundukkan kepalanya.

"Aku bukan tuanmu. Jadi jangan panggil aku tuan. Aku Kim Taehyung. Yang nanti akan kau panggil tuan adalah Jungkook, temanku. Ayahnya yang memiliki kebun anggur dan pabrik wine tempatmu nanti bekerja. Aku juga bekerja di sana, membantu ayahku sedikit-sedikit," kata Taehyung. Sujeong mengangkat kepalanya, menatap Taehyung yang kini tengah tersenyum, dan senyum Taehyung benar-benar terasa tulus di mata Sujeong.

Entah apa, Taehyung masih rancu pada perasaannya. Dan...begitu pula dengan Sujeong.

-
-
-

TO BE CONTINUE

VOTE 👇👇
IF YOU LIKE THIS STORY

FF COLLECTION OF TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang