That Rigret..
Happy Reading..^^
Sorry For Typo..^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^
"Eomma, kejar Tae kekekk.." Kaki mungil itu melangkah sedikit berlari guna menghindari tangkapan sang eomma yang sedang mengejarnya.
"Taetae mau kemana eoh? kamu gak akan bisa lari dari eomma..." Ucap Jeong hee.
Hup...
"Yeyy Taetae ketangkap.." Pekik Jeong hee.
"Taetae jangan lari-lari lagi yah, nanti Taetae sakit.."
"Hehe iya eomma, Tae minta maaf. Abisnya Tae bosan menunggu hyungdeul pulang. Andai saja Tae bisa sekolah seperti hyungdeul pasti Tae gak bakal kesepian seperti ini.." Jeong hee menatap sendu putra bungsunya. Saat ini usia Taehyung baru memasuki usia empat tahun, memang anak seumur itu sudah bisa sekolah, namun karna suatu alasan Taehyung tidak diperbolehkan sekolah seperti kedua hyung nya.
"Taetae kenapa bicara seperti itu? itu membuat hati eomma sakit. emang eomma belum cukup yah buat nemenin Taetae..?" Taehyung kecil menyesal karna sudah menyakiti hati sang eomma.
"Eomma maafkan Tae, tapi maksud Tae bukan begitu.." Ucap Taehyung.
"Lalu maksud Tae apa hem.." Jeong hee memangku tubuh kecil Taehyung ke pangkuannya.
"Em itu..em.." Taehyung memainkan jarinya. "Taetae ingin adik..seperti temen-temen Tae.." Cicit Taehyung, Jeong hee menatap sendu putra nya.
"Adik yah.." Gumam Jeong hee.
.
"Huh..cepek nya.." Keluh Taehyung, bagaimana tidak ia disuruh mengepel semua teras rumahnya yang sangat luas, ingin sekali Taehyung menolak, tapi ia tidak bisa karna eomma nya lah yang menyuruh nya.
"Sudah Taetae istirahat saja, terus siap-siap sekolah, biar ahjuma yang lanjutkan." Taehyung menahan kain pel nya saat Seo ahjuma akan mengambilnya.
"Tidak papa ahjuma, lagian ini masih jam lima masih banyak watu buat Tae siap-siap.." Ucap Taehyung.
"Sudah lah Ahjuma, jangan belain anak sialan itu. Biar dia selesaikan pekerjaannya, dan kau kembali dan kerjakan pekerjaan yang lain." Ucap Jeong hee.
"Tapi nyo--" Taehyung memegang lengan seo ahjuma mengisyarat kan untuk diam.
"Baik nyonya.." Seo meninggalkan Taehyung yang sedang melanjutkan mengepelnya dengan sendu.
"Kapan penderitaan mu berakhir Tae...?" Gumam Seo ahjuma.
"Kau..!!" Tunjuk Jeong hee pada Taehyung, "Selesaikan pekerjaanmu, cepatt..!!" Perintah Jeong hee sedikit membentak, membuat Taehyung terlonjak kaget.
"N-de..eomma.." Ucap Taehyung dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Taehyung tertidur menenggelamkan kepala dikedua tangannya. Waktu sudah menunjukan setengah sembilan, tapi sampai saat ini belum ada guru yang mengisi kelasnya.
"Taehyung kenapa tuh? gak biasa nya tidur didalam kelas.." Ucap Sehun pada minjae, sahabat Taehyung.
"Iyayah, gak biasa nya Tae kayak gitu..Apa mungkin dia sakit?" Minjae balik bertanya.
"Coba bangunkan.." Titah Sehun.
"Tae, bangun.." Minjae mengguncangkan tubuh Taehyung pelan.
"Euh.."
"Yaampu Tae kamu kenapa, sakit..? muka kamu kok pucet.." Tanya Minjae, Tae menggeleng.
"Tae gak papa.." Sehun memegang kening Taehyung.
"Gak papa gimana, panas gini kamu bilang gak papa, ayo ke UKS."Titah Sehun, sehun adalah tertua diantara mereka bertiga dan Taehyung adalah maknae nya.
"Aniyo hyung, Tae gak mau.." Sepertinya Sehun tidak mau dibantah, bukninya dia langsung mengangkat tubuh Taehyung dan menggendongnya.
"Turunkan hyung.." Rengek Taehyung.
"Nurut atau ku adukan pada Kyung hyung..?" Ancam Sehun.
"Nde.." Minjae tertawa dibelakang mereka.
Waktu sudah menunjukan pukul dua siang, dan hampir semua siswa sudah pulang, tanpa terkecuali Taehyung.
Sekarang Taehyung sedang berjalan keluar gerbang bersama sehun dan Minjae.
"Tae tidak usah bekerja yah..?" Pinta Sehun.
"Memang nya kenapa?" Tanya Taehyung polong, ingin sekali Sehun menjitak kepala sahabat aliennya ini, kalau tidak mengingat kondisi sahabatnya yang sedang sakit.
"Kamu itu sedang sakit Taetae.." Gemas Sehun.
"Aku gak papa, jadi gak usah kawatir.."
"Tapi.."
"Sudahlah hyung, Tae akan tetap berangkat ke kafe walaupun kau melarang.."
"Huh..Terserah kamu saja.." Sehun berjalan mendahulu Taehyung dan Minjae.
"Tuh kan gara-gara kamu, sehun jadi marah.." Ucap Minjae.
"Maaf.."
"Ah sudahlah, ayo kita pulang..!"
Didepan gerbang ada Jungkook yang sudah dijemput oleh Jimin, saat Taehyung melangkah mensekat. Minjae dan Sehun memperhatikan Taehyung.
"Hyung, menjemput kita..?" Jimin dan Jungkook menatap Taehyung penuh kebencian.
"Kita? aku hanya menjemput adikku, Jungkook.."
"Aku ikut yah hyung, aku kan adik hyung juga.."
"Cih..adik? kamu itu bukan adikku, gak sudi aku punya adik seperti mu, ayo Kookie kita pulang, jangan lama-lama deket sama dia nanti ketularan SIAL.."
Deg..
"Sebenci itu kah hyung pada Tae..?" Gumam Taehyung setelah melihat mobil hyungnya pergi. Sehun dan Minjae menghampiri Taehyung yang sedang menangis dalam diam.
"Sudah Tae jangan sedih, ayo pulang kita akan mengantarkan mu.." Ucap Sehun diangguki oleh Minjae. Mereka berdua sangat mengetahui permasalahan keluarga Kim, karna mereka berdua sudah berteman lama dengan Taehyung, bahkan saat masih ada Tuan Kim.
"Makasih, karna kalian ada disaat aku membutuhkan kalian.." Ucap Taehyung tulus.
"Sama-sama Taetae.." Ucap Sehun dan minjae.
Sampai dirumah Taehyung langsung membereskan rumah, dari mulai menyapu mengepel memasak sampai menyuci baju milik sodaranya dan mengurus semua kemauan Jimin dan Jungkook, yang terus memerintahnya. Sebenarnya saat ini tubuhnya sangat lemas, mungkin efek demam tadi belum sepenuhnya hilang,tapi ia tidak boleh menjadikannya alasan untuk bermalas-malasan. Sudah berulang kali Seo ahjuma menyuruh tuan mudanya itu untuk istirahat, tapi selalu saja ia menolak. Belum lagi Jeong hee yang terus melarang Taehyung untuk istirahat. Padahal sehabis ini Taehyung akan langsung kerja di sebuah kafe milik orang yang sudah di anggap kaka olehnya.
"Eomma sudah selesai, Tae berangkat dulu.." Pamit Taehyung.
"Perhilah main sepuasnya, kalau perlu jangan pulang.." Ucap Jeong hee sinis, ya memang Taehyung tidak memberitau pada keluarganya kalau ia kerja paruh waktu katna,tidak ingin membuat keluarganya malu.
"Tae kerja eomma, bukan main.." Gumam Taehyung dalam hati tentunya, ingin sekali ia mengucap kan kalimat itu, namun ia tidak bisa.
"Permisi eomma.." Taehyung langsung berlari keluar rumah menuju kafe tempatnya bekerja.
TBC..😘
Annyeong2 Chap dua nya nih..gimana? masih ada yang mau lanjut..?😄
Ditunggu vote sama komen nya yah..😍😘
Sorry For Typo And See You Next Chap..😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
That Regret
FanfictionDon't forget to vote, comment and follow if you like.!! 'Pembunuh, anak sial' Kenapa kalimat itu selalu melekat pada diriku..? kaka dan adikku, bahkan ibu ku sendiri ikut mengataiku. Aku bukan pembunuh, kutegaskan sekali lagi, AKU BUKAN PEMBUNUH...