(That Regret)
Happy Reading..
Sorry For Typo..❤
----------------------------------"Taetae, ini susunya.."
"Woah hyung..itu apa kenapa banyak sekali kan aku cuman mesen Susu pisang aja.."
"Ini makanan ada coklat juga buat Tae, lihat lah Taetaenya hyung harus makan yang banyak supaya cepat gendut, biar gak kurus kering kayak gini.." Taehyung mengembungkan pipinya.
"Tae gak bakalan bisa gendut hyung.."
"Kita liat aja setelah pulang dari sini Taetae pasti gendut." Taehyung hanya tersenyum mendengar ucapan Kriss.
"Ohiya Tae, Taetae lebih baik tinggal bersama hyung saja, mau kan? nanti kita tinggal diapartemen hyung" Pinta Kriss, untuk kesekian kalinya.
"Maaf hyung bukannya Tae gak mau, cuman Taegak bisa ninggalin mereka, sebelum mendapatkan kasih sayang mereka kembali hyung.." Kriss mehela nafas, tidak mungkin juga ia memaksa Taehyung.
"Tapi Tae, kalo kamu tetap tinggal disana hyung tidak bisa menjaga kamu 24 jam."
"Tae tidak apa-apa hyung.."
"Tidak apa-apa bagaimana? lihat didepan hyung saja mereka berani menyakiti mu, apa lagi tidak ada hyung."
"Percaya hyung, Taetae bisa jaga diri kok, Tae janji kalo Tae sudah tidak kuat Tae akan ikut tinggal bersama hyung.."
"Janji yah, Tetae harus bilang.."
"Siap kapten.."
"Yaudah sekarang Taetae minum susunya biar cepet sehat.." Taehyung menganghuk antusias dan mulai meminum susunya.
.
Jungkook langsung memasuki kamarnya setelah pulang tadi, anak itu terlihat kesal.
"Argghhh.."
"Apa mau mu Taehyung sialan, kau sudah membunuh appa, merebut kasih sayang Kriss hyung dan sekarang kepopuleran ku disekolah pun kau rebut. Aku benci padamu Taehyung.. Aku benci.." Jungkook melempar semua berang-barang yang ada di kamarnya.
Jimin yang kebetulan pulang mendengar suara ribut dari dalam kamar Jungkook segera menghampiti kamar adiknya itu.
Tok..
Tok..
Tok..
"Jungkook-ah, kamu kenapa?"
"TAEHYUNG SIALAN AKU BENCI PADAMU..!!"
PRANKK..
Kembali terdengar suara benda pecah.
"Tuan Jungkook kenapa, tuan?" Tanya Ahjuma
"Tidak tau ahjuma. Ahjuma bisa tolaong ambilkan kunci cadangan kamar Jungkook?"
"Nde tuan.."
Tak lama Ahjuma kembali membawa Kunci cadanagan. Dengan Segera Jimin membuka pintu kamar itu.
Pintu itu terbuka, kamarnya sangat berantakan barang pecah, selimut bantal berantakan. Dan Jungkook dia duduk menekuk lututnya diatas kasur sambil menangis.
Jimin segera memeluk adik bungsunya.
"Jungkook-ah, kenapa?" Tanya Jimin lembut.
"Kookie benci, Taehyung dia merebut semuanya hyung.."
"Anak itu lagi, sudahlah Kookie jangan nangis. Nanti hyung beri pelajaran anak itu."
"Sekarang Kookie tidur dikamar hyung eoh! biar kamarnya Ahjuma bersihkan." Ucap Jimin.
"Nde hyung.."
"Bi tolong bersihkan kamar Jungkook nde.."
"Nde Tuan.."
Tiga hari sudah Taehyung dirawat dirumah sakit, sekarang waktunya anak itu pulang.
"Tae kamu yakin gak mau tinggal sama hyung." Saat ini mereka berdua sedang dalam perjalanan.
"Tidak hyung, Tae tidak akan apa-apa hyung tenang saja oke.."
"Huf..Kamu keras kepala sekali sih.."
"Hehe..."
.
Sesampainya dirumah, Kriss mengantar Taehyung ke kamarnya, tanpa menghiraukan Jeon hee yang sedang duduk di ruang tamu dengan menatap tajam ke arah mereka.
"Eomma.." Sapa Taehyung saat melewati sang eomma, namun Jeon hee tidak menjawab.
"Sudahlah Tae, percuma kau menyapanya pasti tidak akan di jawab. Lebih baik sekarang kita ke kamar.." Mereka pun berjalan ke kamar Taehyung.
"Tae sekarang istirahat dulu, hyung ke bawah sebentar."
"Nde hyung.." Taehyung membaringkan badannya dan memejamkan matanya saat merasakan kepalanya sedikit pusing.
Setelah memastikan Taehyung tertidur, Kriss keluar dari kamar Taehyung dan berjalan menuju Jeon hee."Nuna.." Panggil kriss.
"Wae?" Jwab Jeon hee, menengok sekilas pada Kriss kemudian kembali fokus ke hp yang sedang di mainkannya.
"Aku mau bicara dengan nuna"
"Bicara saja.."
Kriss duduk di sofa yang berhadapan dengan Jeon hee."Aku ingin nuna jujur, kenapa nuna sangat jahat pada Taehyung?" Jeon hee diam sesaat kemudian menjawab.
"Tidak ku jawab, kamu juga pasti sudah tau jawabannya..!"
"Kalo ini menyangkut kematian hyung, itu semua salah nuna.."
"Salah bagaimana? jelas-jelas itu semua salah anak sialan itu.." Ucap Jeon hee dengan emosi.
"Nuna tid--"
"Stopp..! kalo kamu cuman mau ngomongin itu lebih baik kamu pergi!" Kriss berdiri dari duduknya, emosinya mulai tersulut kali saat ini.
"Aku hanya ingin nuna memperhatikan Taehyung sama seperti nuna memperhatikan yang lainnya!!" Jeon hee terdiam.
"Apakah susah, untuk nuna melakukan itu? nuna harus ingat Taehyung itu anak nuna anak kandung nuna, Hyung pasti kecewa melihat anak kesayangannya diperlakukan seperti ini.." Teriak Kriss kemudian pergi keluar rumah, etah dia mau kemana, yang jelas dia ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu.
Jeon hee terdiam, mendengar semua ucapan Kriss. Tanpa mereka sadari, sedari tadi anak yang di bicarakan mendengar semuanya, mendengar semua ucapan menyakitkan Jeon hee dan ucapan pembelaan Kriss. Anak malang itu Taehyung, mendengar semuanya di balik pintu kamar yang tertutup itu.
"Sebenci itu kah eomma pada Tae? Tae harus bagaimana supaya hiks.. eomma bisa memaafkan Tae? appa jemput Tae, tae ingin tinggal bersama appa hiks..hiks.." Ucap Taehyung lirih, dengan masih menangis Taehyung menidurkan badannya di lantai yang dingin itu.
"Mianhaee.." Satu kata itu yang Taehyung ucapkan, sebelum kegelapan merenggutnya.
TBC❤
Maaf yah, aku baru Up lagi...
Lagi sibuk aku tuhh.. bukannya sok sibuk,tapi sibuk beneran yah!!😂kalian tau lah, alasannya kenapa Yupp.. karna apalagi kalo bukan tugas.
Aku minta maaf lagi, kalo misalnya Up nya agak lama dikit nanti. Tali aku usahain ngetik diwaktu luang, supaya bisa cepet up..👌Saranghe uri riders❤
KAMU SEDANG MEMBACA
That Regret
FanfictionDon't forget to vote, comment and follow if you like.!! 'Pembunuh, anak sial' Kenapa kalimat itu selalu melekat pada diriku..? kaka dan adikku, bahkan ibu ku sendiri ikut mengataiku. Aku bukan pembunuh, kutegaskan sekali lagi, AKU BUKAN PEMBUNUH...