That Regret..
Happy Reading..^^Komen sebanyak-banyak nya yah...😆
Sorry For Typo..❤-----------------------------------
Taehyung melangkahkan kakinya menuju kamar. Badannya saat ini sudah meronta meminta diistirahatkan. Tapi saat dia akan memasuki sebuah suara mengurungkan niatnya.
"Bagus ya kamu, pulang seenaknya. Lihat jam berapa ini? huh..! Dasar anak gak tau diuntung. Mau jadi anak berandalan, kamu huh..?" Ucapnya.
"Mian eomma.."
"Maaf-maaf, itu saja yang kamu bisa. Rugi saya ngebesarin kamu, kalo tau gini saya gak sudi ngurus kamu."
"Mian eomma, tapi Tae itu bukan main tapi ke--"
"Alah..Sudah jangan banyak alasan, sekarang kamu pergi!"
"Nde eomma.." Saat Taehyung akan masuk ke kamar, suara sang eomma menahannya kembali.
"Eet..Mau kemana kamu?"
"Mau istirahat eomma.."
"Istirahat? liat pekerjaan saja masih banyak dan lantai juga sudah lengket, cepat pel.." Bohong Jeong hee, padahal tadi sore lantai itu sudah di pel oleh Seo ajhuma. Memang rumah terlihat berantakan, wastafel juga terdapat banyak piring dan gelas kotor. Dia sengaja menyuruh Seo ahjuma untuk tidak membereskan rumah dan menyuruhnya langsung tidur. Karna Jeong hee ingin Taehyung yang membereskan.
"Nde eomma.." Jeong hee, meninggalkan Taehyung yang mulai mengerjakan pekerjaannya.
Jam telah menunjukan pukul 12 malam, tapi Taehyung masih berkutat dengan kerjaannya.
"Ayo Tae, tinggal nyuci piring dan semuanya selesai.." Gumamnya. Tubuhnya sudah sangat lemas, bahakan wajah nya pun lebih pucat dari sebelumnya, seperti mayat hidup.
"Ekemm.." Taehyung sangat terkejut saat mendengar itu, jantungnya berdebar dua kali lebih cepat. Taehyung berusaha menetralkan detak jantungnya agar lebih tenang. Setelah merasa lebih tenang Taehyung membalikan badannya untuk melihat pemilik suara. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang itu.
"H-hyung?"
Baekhyun terbangun dari tidurnya kala rasa haus menggerogoti, tenggorokannya. Perlahan dia menuruni tangga, tepat diujung anak tangga dia terdiam melihat adik keduanya sedang mencuci piring.
Baekhyun Pov On.
"Kenapa tengah melem begini masih nyuci piring?eh..kenapa jadi mikirin anak itu sih. Biarin aja kali mau dia nyuci piring sampe pagi juga, bukan urusan aku juga." Ucap ku dalam hati kemudian aku jalan ke arah kulkas untuk mengambil minum. Tapi ada yang anaeh, kenapa dia sama sekali tidak menyadari kalau aku ada di belakangnya.
"Ehem.." Aku sengaja berdehem untuk melihat reaksinya. Dan reaksi yang diberikannya seperti orang yang menahan sakit, posisinya sekarang masih membelakangi ku. Tak lama dia berbalik ke arah ku. dan ku lihat wajah sangat lah pucat. Aku yakin pasti dia kecapean.
"H-hyung? sedang apa hyung disini.." Tanya nya.
"Mau ngambil minum, emang gak boleh..?" Ujar ku.
"Eoh..Tentu saja boleh, hyung.." Ucap nya kemudian kembali menyuci piring, ku lihat piring nya masih tersisa sebagian.
"Hey, sudah pergi sana ke kamar. Besok saja kau lanjutkan."
"Tapi hyung eom--"
"Cepat pergi ke kamar mu, sebelum aku berubah pikiran. Dan ingat ini bukan berarti aku peduki padamu tapi, karna karna aku tidak mau besok menemukan mu meninggal karna kecapean disini." Ucap ku datar, bisa ku liat wajah yang pucat itu menatap ku sedih, terlihat dari matanya yang memerah.
"Nde hyung gomawo.." Ujarnya pelan, kemudian berjalan menuju kamarnya.
Entahlah perasaan ku menjadi tidak enak saat melihatnya menangis seperti itu. Ah..sudah lah. Setelah itu aku pun pergi kekamar ku.Baekhyun Pov end.
Dikamar Taehyung merintih kesakitan sambil meringkuk di atas kasurnya dengan tangan yang mencengkram dadanya erat.
"Ak-hh..Appo..Appa.. appo..hiks..appo.." Lirih Taehyung dengan terisak. Tangannya berusaha mengambil tabung bening berisikan pil q. Kemudian meminumnya tanpa air. Taehyung terus memejamkan matanya menantikan obat itu bereaksi. Setelah beberapa detik akhirnya obat itu bereaksi, Taehyung membuka mata sayunya.
"Appa, Tae ikut den-gan appa saja, Tae sud-ah lel-ah app-a.." Ucap nya sambil tersengal. Kemudian mata indah itu tertutup membawa sang pemilik menuju alam mimpi.
.
Cklek...
Pintu itu terbuka bisa dilihat seorang wanita paruh baya menghampiri seorang remaja yang masih masih tidur dengan wajah yang terlihat pucat. Wanita itu mengambil sesuatu di nakas samping ranjang remaja itu, dan...
BYURR...
Taehyung, ya remaja itu Taehyung. Dia langsung terbangun dengan nafas tersengal setelah secara tiba-tiba badannya di guyur dengan segelas air. Oleh sang eomma.
"Eomma.." Panggil Taehyung lirih.
"Bangun kamu dasar anak pemalas..Mau jadi apa kamu huh! pulang dan bangun seenaknya."
"Mi-hahh..Mian-hae eom-ma.." Ucap Taehyung sembari tersengal. Jujur dada dan kepala nya sangat sakit sekarang.
"Cepat turun bantu Seo ahjuma memasak."
"Tapi eomma, Tae sakit.." Taehyung memandang sang eomma dengan tatapan memohon.
"Alah..Jangan banyak alasan kamu, cepat bangun.." Nyonya Kim menarik paksa lengan Taehyung.
"Akh..Eomma sakit.." Taehyung dengan terpaksa mengikuti sang eomma yang menarik nya menuju dapur. Disana sudah ada adik dan kaka nya, dan juga Min ahjuma yang memandang nya sedih.
"Ommo nyonya, ada apa ini. lepas nyonya kasian tuan Taehyung." Min ahjuma menghampiri Taehyung berusaha melepaskan cengkraman Jeong hee pada lengan Taehyung yang memerah. Jeong hee menghempaskan lengan Taehyung, dengan segera Seo ahjuma membawa tubuh kurus itu ke dalam pelukannya.
"Ah-juma, sa-kit.." Taehyung bergumam pelan dalam pelukan Seo ahjuma.
"Tae masuk kamar nde.." Bisik ahjuma pelan. Mereka yang ada disitu diam dengan aktivitas masing-masing, tanpa mempedulikan Taehyung.
"Tidak usah ahjuma, aku akan membantu ahjuma menyiapkan sarapan." Taehyung berusaha menegakan tubuh lemas nya.
"Tidak usah biar ahjuma saja.." Taehyung menggeleng.
"Tae akan bantu ahjuma."
"Cih dasar cari perhatian.." Celetuk Jungkook.
"Iyah, pake acara pura-pura sakit lagi" Tambah Jimin, sedangkan Baekhyun hanya diam, memperhatikan. Taehyung menunduk mendengar ucapan saudaranya itu. Tidak ingin meladeni Taehyung berjalan menuju dapur bersama Seo ahjuma.
Setelah selesai memasak, Taehyung membawa makanan itu ke meja makan, dan merapihkannya.
"Lama banget sih, masak yang gini juga. Sudah sana pergi." Ucap Jimin.
Taehyung mengangguk dan pergi ke dapur."Ayo semuanya makan, nanti kalian terlambat." Ucap Jeong hee, lembut.
Lagi dan lagi Taehyung hanya menyaksikan kedekatan keluarga itu, dia selalu berharap nanti dia bisa masuk kedalam kebahagiaan keluarga itu.
"Taetae, ayo sarapan.."
"Nde ahjuma.." Seo ahjuma membawa Taehyung menuju meja makan kecil didapur, khusus para Maid di sana. Tapi itu juga berlaku untuk Taehyung. Saat mereka semua sedang makan,tiba-tiba seorang namja memasuki rumah itu.
"Ekhemmm.."
Penghuni meja makan itu menghentikan kegiatan makannya, kecuali Taehyung dan Seo ahjuma.
"Dimana, Taehyung...?!"
TBC😘
Haihai..Gimana nih seneng gak udah double up? Kira2 siapa yah orang itu, penasaran gak? buat yang penasaran ikuti terus yah kelanjutannya.. Annyeong..😘❤
KAMU SEDANG MEMBACA
That Regret
FanfictionDon't forget to vote, comment and follow if you like.!! 'Pembunuh, anak sial' Kenapa kalimat itu selalu melekat pada diriku..? kaka dan adikku, bahkan ibu ku sendiri ikut mengataiku. Aku bukan pembunuh, kutegaskan sekali lagi, AKU BUKAN PEMBUNUH...