Ten

2.1K 244 37
                                    

That Rigret..
Happy Reading..^^


Sorry For Typo...
-----------------------------------

Taehyung menidurkan tubuh lelahnya di atas kasur, beruntung sang eomma sudah tidur jadi dia bisa langsung kekamar tanpa harus mendengar makian eomanya.

"Huftt..Dasar tubuh lemah, baru di ajak kerja segitu saja sudah lelah." Gumam Taehyung, kemudian mulai terlelap tanpa mengganti bajunya.

Tak lama setelah Taehyung tertidur, seseorang membuka pintu kamar secara perlahan, matanya memandang sendu kearah Taehyung. Kedua kakinya melangkah secara perlahan mendekat dan duduk dipinggir ranjang Taehyung.

Taehyung yang merasa terusik membuka matanya karna kemarasakan gerakan saat seseorang itu duduk dikasurnya. Dan matanya seketika membola kemudian bangkit dari tidurnya saat mengetahui siapa seseorang itu.

"A-andwe hyung, jangan pukul Tae.." Perlahan Taehyung mundur kebelakang sampai punggungnya membentur dinding, saat seseorang itu akan memegangnya.

"Aniyo Tae, hyung tidak akan memukul mu. Hyung hanya ingin meminta maaf.." Lirih namja itu, dia sangat sedih saat melihat Taehyung takut padanya.

"Hyung bohong, hyung hanya mempermainkan ku kan?!"

"Aniyo Tae, hyung benar-benar ingin meminta maaf. Tae mau kan maafin hyung?" Ucap namja itu dengan air mata yang telah membasahi kedua matanya. Perlahan tapi pasti Taehyung maju mendekati namja itu, tangannya terangkat menghapus air mata namja itu.

"Uljimayoo, Chim hyung. Taetae maafin hyung tapi jangan nangis." Ucapnya tanpa memperdulikan dia sendiri yang menangis. Dan ya ternyata seseorang itu adalah Jimin, orang yang selama ini membencinya, dan juga orang yang sangat dia rindukan.

"Gomawo Taetae, hyung menyayangi mu saengie.." Dengan lembut Jimin memeluk tubuh kurus adiknya.

Tubuh kurus itu masih bergetar sambil terisak dipelukan Jimin, dan dengan setia Jimin mengusap-usap punggung Taehyung.

"Taetae kenapa masih nangis hemm?"

"Hyung j-jangan berubah lagi hiks..Tae takut hyung hiks.." Jimin mencoba melepaskan pelukannya untuk melihat wajah Taehyung, tapi adiknya itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Hyung janji mulai sekarang hyung akan menjadi hyung yang baik untuk Taetae. Sekarang Taetae tidur nde." Taehyung mengangguk.

"Tapi Tae ingin tidur seperti ini, dalam pelukan Chim hyung."

"Yasudah Taetae tidur.." Jimin terus mengelus rambut Taehyung sampai adiknya itu tertidur. Perlahan tubuh Taehyung mulai melemas, Jimin dengan sigap membenarkan posisi tidur adiknya, menyelimutinya sebatas dada.

"Mimpi indah Taetae kesayangan hyung.." Ucapnya lalu mencium kening Taehyung lama, kemudian ikut berbaring bersama Taehyung.

.....

Taehyung terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 6:15 dia ingin mendudukan tubuhnya namun susah, karna tubuhnya dalam pelukan sang hyung. Dengan perlahan Taehyung menyingkirkan
tangan itu dari tubuhnya namun ternyata sang hyung sudah terlebih dahulu bangun.

"Tae, mau kemana?" Ucap Jimin dengan suara khas bangun tidur.

"Mau mandi hyung, hari ini kan Tae sekolah.."

"Ohiya, yaudah Taetae mandi terus nanti kita sarapan dibawah.."

"Em.. Hyung, Tae sarapan disekolah saja.."

"Kenapa?"

"Tae cuman tidak mau eomma marah pagi-pagi."

"Tidak papa, kan sekarang ada hyung.."

That RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang