part 13

3K 188 2
                                    

Author POV

Angel bangun jam lima pagi dan membuat sarapan, setelah jam menunjukkan pukul setengah enam ia membangunkan teamnya dan bersiap untuk pergi kesekolah.

The boys sudah duduk di meja makan sambil menunggu satu orang wanita lagi. Ya orang itu adalah Angel.

Setelah lima menit mereka menunggu, turunlah wanita yang memakai seragam SMA dengan baju yang kebesaran dan rok yang panjangnya selutut. Dengan rambut yang dikepang dua dan memakai kaca mata besar.

"Lo angel kan" tanya vano.

"Hmm" angel

"Nerd aja cantik apalagi enggak" james

Angel hanya tersenyum dan memakan sarapannya.

"Angel lo bareng gue kan" james

"Gak usah, gue naik taksi aja"

Setelah mereka sarapan, mereka berangkat ke sekolah masing-masing sambil membawa alat-alat agent agar bisa berhubungan satu sama lain.

SMA Anderson

Angel memasuki sekolah itu dengan santai dan menuju ke ruang kepsek.

Tok tok tok

Angel mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk.

"Kamu murid pindahan atau beasiswa" tanya kepsek itu masih menggeluti laptopnya.

"Saya murid yang dapat beasiswa pak" gue

"Oohh. Kamu Angel Abigail. Saya heran kenapa murid beasiswa seperti kamu bisa sekolah di sekolah elit seperti ini." gerutunya yang buat gue pingin nonjok tuh muka sok berkuasanya.

Gue hanya diam sampai tuh kepsek tanya kenapa gue kemari dan gue jawab dengan bertanya dimana kelas gue.

"Kamu akan masuk kelas 10ipa1".

"Baiklah terimakasih pak, selamat pagi" gue.

Gue pun keluar dan menuju kelas. Kelas gue ada di lantai tiga di gedung sebelah kiri. Saat gue jalan, banyak siswi natap gue sinis, gak suka. Bahkan ada yang langsung ceplas ceplos.

"Tuh nerd ngapain sih diterima disini" ucap gadis dengan baju super ketat dan bedak satu kilo.

"Tau tuh, bikin sekolah anderson turun drajat aja" ucap gadis yang dandanannya lebih parah dari gadis sebelahnya yang gue kira boss dari dua gadis disebelah kanan kirinya.

"Tau, liat aja tuh mukanya. Nerd aja sombong" ucap gadis sebelahnya yang dandanannya gak jauh beda sama bossnya.

Gue pura-pura gak denger aja waktu mereka hina gue. Gue cuma terus jalan santai dan terkadang ngeliat cctv yang dipasang di sekolah ini.

Setelah gue sampai di depan kelas, gue pun mengetuknya.

Tok tok tok

"Masuk" suara wanita yang gue kira guru disini.

Gue pun masuk.

"Kamu murid baru ya?" tanya wanita itu yang kuangguki.

"Perkenalkan dirimu"perintah guru tersebut.

"Hallo nama saya Angel Abigail A. Saya murid beasiswa disini. Mohon bantuannya." ucap gue sok sopan.

"Baiklah Angel, kamu duduk bersama Gabriel karna cuma kursi itu yang kosong. Untuk Gabriel dimohon angkat tangan dan nama saya miss Iffy guru Fisika di kelas ini.". Ucap guru tersebut.

Gue pun ngeliat cowo yang ngangkat tangannya. Dia duduk di pojok kanan bangku keempat. Ada empat baris dan lima bangku di setiap baris. Dan tentu satu bangku ditempati dua orang.

Gue pun berjalan ke bangku gue.
Tapi gue liat ada kaki yang kayaknya mau buat gue jatuh. Gue pura-pura gak liat dan saat kaki seorang cewek itu mulai deket..

"Emmm maaf , apa kaki kamu tidak apa-apa" tanya gue yang buat semua orang menatap cewek itu.

"Ira tolong jaga sikap kamu" ucap miss Iffy ketika semua orang dikelas tau kalau si ira itu mau ngerjain gue.

Gue pun hanya nahan tawa dan berjalan ke bangku gue. Cowok itu gak mau duduk dipojok akhirnya..

"Permisi aku mau lewat dulu" ucap gue sopan.

Diapun berdiri dan gue langsung masuk.

Gue ngikutin pelajaran Fisika ini dengan bosan, gue liat gabriel mendengarkan penjelasan miss iffy dengan seksama.

"Oke anak-anak, saya akan berikan sepuluh soal dan jika kalian sudah selesai maka boleh keluar". Ucap miss Iffi.

Gue pun ngerjain soal itu dengan mudah, yaa karna gue aja udah lulus kuliah. Gue lihat lembaran gabriel yang masih ngerjain nomor dua. Gue selesai dalam lima belas menit dan gue berdiri.

"Ada apa nona Angel?" tanya miss iffy saat gue berdiri.

"Saya sudah selesai miss" dan saat itu gue lihat  anak di kelas natap gue kaget termasuk gabriel.

Miss iffy mengambil lembaran gue dan manggut-manggut gak jelas.

"Wow sempurna, baiklah kamu boleh keluar."

Gue pun keluar. "Lets play the game" ucap gue.

Girls AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang