Tepat hari ini, EXO akan melaksanakan world tour mereka yang kedua. Destinasi pertama adalah Jepang. Mereka akan berangkat karena Baekhyun sudah sembuh total.
"Sebelum kita berangkat mari berdoa," kata sang manager ketika pesawat hendak take off. Masing-masing member menundukkan kepalanya. Berdoa di dalam hati.
Doa telah selesai dilaksanakan dan semua member saling mengobrol dengan teman sebangku mereka. Ada yang bertiga dan ada yang bedua. Lagi-lagi Sehun, Kai, dan Chanyeol selalu bersama. Seperti sudah takdir. Posisinya kira-kira Kai-Sehun-Chanyeol (paling ujung dekat jalan lalu lalang).
"Aku bakal kangen tidur enak di dorm," celetuk Kai. Sehun mengiyakan ucapan kawannya. Begitupun Chanyeol turut menyetujui pernyataan tersebut.
"Apa kita harus beli oleh-oleh untuk teman-teman di Korea?" tanya Sehun sembari memasang bantal lehernya senyaman mungkin.
Chanyeol memetik jarinya. "Ah, iya. Aku harus membeli untuk ..."
"Seulgi? Harus!" jawab Kai sambil tertawa. Sehun memandangi Kai dengan tatapan 'Bocah jangan cari mati kenapa'.
"Kenapa harus dia? Aku juga punya selera!" tegas Chanyeol sedikit kesal.
Kai masih sibuk menertawakkan dirinya. "Kupikir kamu udah nggak suka wanita."
"A-Ah. Chan-Chanyeol Hyung pasti punya selera yang bagus. Kamu nggak tau ya, Kai," Sehun berusaha mencairkan suasana dan sedikit membela Chanyeol.
"Masa? Emang kamu tau siapa?" Kai sedikit penasaran tapi ia sebenarnya tahu Sehun hanya berpura-pura. Lantas pertanyaan Sehun hanya dibalas cubitan kecil di pinggang. Kai meringis.
Chanyeol tersenyum. "Sehun benar."
Kai hanya mengangguk malas. "Iya iya. Kalau aku akan membelikan sesuatu untuk seseorang yang begitu cantik." Sehun dan Chanyeol mengernyitkan dahi. "Stt, nggak usah mau tau. Nanti juga tau sendiri," terang Kai.
Akhirnya, mereka ketiduran setengah jam lamanya. EXO telah sampai di Tokyo dan segera ke hotel. Masing-masing member sudah mendapatkan kamar mereka. Semua member diperbolehkan istirahat. Konser akan digelar besok malam.
***
Seulgi berjalan cepat menelusuri jalan dekat dorm. Ia mencari dompetnya yang terjatuh sehabis pergi dari supermarket. Ia tampak begitu kebingungan memperhatikan setiap inci jalanan dengan teliti.
Bruk!
Ia menabrak seseorang. Badan keduanya tersungkur entah mereka yang lemah atau tenaga keduanya yang besar.
"Ah, maafkan aku. Aku nggak sengaja," Seulgi merapikan pakaiannya dan membungkukkan badannya sebesar 45 derajat.
"Aku juga minta maaf. Karena terburu-buru ingin mengembalikan dompet seseorang," ujarnya. Seulgi membulatkan bola matanya.
"Aku juga kehilangan dompet. Boleh kulihat dompetnya?" kemudian wanita tersebut menyodorkan dompet bermerk LV kepada Seulgi. "Iya, ini punyaku. Kamu menemukannya dimana?"
"Dekat sini. Kebetulan aku habis ada urusan di dekat sini," katanya disertai senyuman manis. Seulgi ikut tersenyum melihatnya walau ia tidak mengetahui siapa perempuan itu karena si dia memakai kacamata hitam dan topi. Orang seperti itu banyak di sekitaran gedung gendung agensi ternama.
"Terima kasih. Sebagai gantinya mau aku traktir kopi? Ada kedai kopi enak di dekat sini," tawar Seulgi sembari menunjuk arah belakangnya.
Wanita itu sempat berpikir. Kemudian ia mengangguk setuju. Tanpa ba-bi-bu, mereka langsung jalan bersama ke arah kedai yang dimaksud Seulgi. Kemudian mencari kursi kosong dan duduk bersama serta tak lupa langsung memesan minuman.
"Aku nggak sangka kalau kamu Jihyo TWICE. Ternyata lebih cantik aslinya," puji Seulgi melanjutkan perbincangan seru tadi di jalan.
Jihyo hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah, nggak gitu. Seulgi Unnie juga cantik. Baru kali ini aku melihat Unnie dari dekat. Biasanya cuma di internet."
"Iya. Kita belum sempat sepanggung ya. Baru baru ini kalian comeback kan? Sedangkan aku baru mengakhiri comebackku beberapa bulan yang lalu."
Obrolan mereka semakin menjalar kemana-mana. Dari mulai latar belakang keluarga, hobi, kesukaan, bahkan laki-laki idaman.
"Sulit di dunia entertainment kan? Kita mau berkencan dengan seseorang pun dikendalikan agensi." Kata Seulgi sembari menyeruput kopi hangatnya. Jihyo mengangguk setuju.
"TWICE pun sampai detik ini belum ada pemberitahuan kapan diperbolehkan membermya berkencan," timpal Jihyo.
"Sejauh ini SM hanya memperbolehkan anggotanya berkencan dengan anggota SM juga. Boleh dengan orang luar antara 4 sampai 5 tahun setelah debut," terang Seulgi. Jihyo menyatukan alisnya dan berusaha mencerna kata-katanya. Dan akhirnya ia membulatkan mulutnya tanda mengerti.
Seulgi memberikan hpnya kepada Jihyo. "Sepertinya aku mulai nyaman berbincang denganmu. Kapan-kapan kita chat. Berikan nomormu." Jihyo meraih hp Seulgi tanpa berpikir panjang ia langsung mengetik nomor hpnya.
"Aku menyukai seorang member EXO," ujar Seulgi. Jihyo berusaha memasang telinga dengan seksama. "Sesekali aku mengantar sarapan kepadanya. Entah sampai atau nggak yang aku tau aku selalu menitipkannya pada teman sekamarnya."
"Siapa?"
"Apanya?"
"Laki-laki itu."
"Chan..." belum sempat menuntaskan perkataanya, Jihyo mendapat telepon dari Jeongyeon.
"Kamu dimana Jihyo?"
"Di kafe. Kenapa?" tanya Jihyo sambil mengisyaratkan kepada Seulgi untuk menunggu sebentar.
"Pulang bodoh! Ada hal penting yang akan disampaikan pak manager untukmu!" diseberang sana sedikit membentak. Jihyo menghela nafas panjang.
"Iya, sabar. Kamu pikir aku bisa terbang?" Jihyo lekas mematikan hpnya tanpa peduli jawaban di sana. "Seulgi Unnie, maaf sepertinya aku harus kembali ke dorm. Ada hal penting," Jihyo bangkit dan membungkukkan badannya.
Seulgi melempar senyum hangat. "Iya. Hati-hati. Nanti aku akan chat kalau ada waktu senggang." Jihyo mengangguk dan pergi keluar kafe menaiki taksi. Seulgi pun turut menghabiskan minumannya kemudian kembali ke dormnya juga.
Sesosok pria dengan penampilan tertutup melihat Seulgi pergi.
"Ternyata benar dia menyukai Chanyeol Hyung. Kalau sampai Jihyo tau ini akan sangat berbahaya. Aku nggak bisa biarin Jihyo sakit hati," gumam pria itu. Ia membetulkan posisi topinya yang sedikit miring.
"Taeyong, darimana saja? Aku mencarimu," teriak seseorang dari kejauhan. Ternyata laki-laki tadi adalah Taeyong.
"Diamlah, Yuta. Aku sedang menjadi spy," kata Taeyong sedikit berbisik.
Yuta menatap Taeyong bingung. "Spy? Buat apa?"
"Melindungi seseorang. Ayo pergi," Taeyong berlalu meninggalkan Yuta yang masih kebingungan. Yuta berlari mengikuti langkah Taeyong.
"Melindungi Seulgi Nuna?" tanya Yuta masih penasaran.
Taeyong tempeleng kepala Yuta. "Buat apa bodoh?! Apa urusanku dengan dia?"
"Kamu menguntit Seulgi Nuna kan tadi?"
"Bukan."
"Lantas siapa?"
"Orang yang aku sayang."
"Seulgi?"
"BUKAN!" Taeyong menabok pundak Yuta dengan keras karena kesal. Yuta meringis kesakitan seraya mengelus pundaknya yang kena pukul Taeyong.
Dua sejoli ini memang selalu bersama sejak pertama kali masuk SM Entertaiment. Mereka belum bisa memastikan apakah mereka akan debut bersama atau tidak.
PS : Wah ganyangka ternyata ceritaku ada yang baca juga. Makasih banyak. Boleh minta votenya ya? Biar aku makin semangat nulis hehe. Maafkan banyak typo juga. Jangan lupa ya di vote. :3 Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Just About You and Me (Chanyeol X Jihyo)
Lãng mạnPark Chanyeol, seorang superstar dari EXO yang bertalenta dan selalu ceria. Siapa sangka dibalik keceriaannya dia punya masalah cinta yang rumit. Kenapa? Tentu karena dia seorang bintang! Bagaimana nasib percintaan Chanyeol dengan pujaan hati yang t...