" lihatlah gadis itu! Ia sangat beruntung bisa memiliki Liam Payne"
" ah liatlah dia sangat cocok dengan Liam"
" bagaimana bisa Liam ingin dengan perempuan seperti dia?"
Ya, itulah yang biasa ku dengar sehari-hari dikampus. Orang-orang sering berkata seperti itu kepadaku karna aku adalah seorang pacar dari Liam Payne. Liam adalah laki-laki populer disekolah ini bersama keempat temannya.
Ia populer sedangkan aku? Aku hanyalah mahasiswi biasa yang sering mengerjakan tugas. Aku dan Liam pertama kali bertemu di perpustakaan. Saat itu, aku ingin mengambil buku tetapi karna tinggiku tidak mendukung, Liam datang. Ya, ia merupakan lelaki yang tinggi.
Ia mengambilkan bukuku dan aku mengucapkan terimakasih. Ia meminta ku untuk mengajarinya tugas yang diberikan oleh dosen. Dengan senang hati aku membantunya , hitung-hitung balas budi. Omong-omong, aku tau Liam merupakan mahasiswa populer bersama teman-temannya. Namanya sering kudengar.
Aku teringkat kata Liam setelah ia mengetahui namaku;' Kesha Grace. What a beautiful name . Sama seperti orangnya" ujarnya memujiku. Aku yang mendengarnya hanya bisa berusaha menyembunyikan pipiku yang sudah semerah tomat.
Setelah mengajarinya, ia menawarkan untuk mengantarku pulang. Tentu saja aku terima, untung-untung irit ongkos. Yah, aku bukan dari keluarga kaya. Tetapi tidak kekurangan juga. Pas lah. Saat ia mengantarku, ia meminta nomor ponsel-ku. Yasudah aku kasih saja.
**
" Hi liam" sapaku saat melihatnya di koridor.
"Hi babe" ia mencium pipiku. Kami berjalan bersampingan menuju kelas kami selanjutnya. Ya, kebetulan kelas kami sama sehabis ini.
Akhir-akhir ini aku merasa Liam berbeda. Ia jarang mengabariku. Padahal, 8 bulan kami jadian ia hampir setiap 3 menit mengirimiku pesan. Sekarang? Aku yang harus meng-greetnya.Kadang dibalas, kadang tidak. Oh dan besok adalah anniversary kami yang kedua. Ya, dua tahun aku hampir sudah bersamanya!
" babe, kau ingat besok tanggal berapa?" Tanyaku padanya
Ia berfikir sebentar lalu membalas perkataanku,"15. Kenapa?"
Ia tidak ingat? Astaga. Aku hanya menggeleng dan tersenyum kepadanya. Kamipun memasuki kelas dan belajar seperti biasa. Tapi Liam bilang, ia tidak bisa mengantarku hari ini. Ia ada acara. Ya tentu saja aku memaklumi Liam. Dia kan pacarku, bukan supirku.
**
Wednesday, August 15th 2013 . 00:01 Am
Aku segera mengsms Liam
To:BabyLi<3
Happy 2nd anniversary , sayang! Semoga kita bisa selamanya bersama.Aku selalu dan akan selalu mencintaimu untuk selamanya. Cause you are my augustus waters, you are my romeo and you are mine forever and always. Aku mencintaimu, Liam Payne.<3
Aku menunggu balasan tetapi ia belum membalasnya. Aku segera menelefonnya dan aku mendengar suara bangun! Astaga aku rindu dengan suaranya!
" ada apa?"tanya Liam
"Happy anniversary"aku tersenyum saat mengucapkan ini.
"Happy anniversary too "ia mengucapkannya seolah ia malas..
" aku mencintaimu, selamanya. Liam aku menyanyangimu sangat, kau adalah du-"
Ia memotong ucapanku," Aku ingin tidur. Nanti aku harus melakukan banyak hal dan aku juga sibuk. Maaf jika aku tidak mengabarimu. I love you"
Klik. Telefon dimatikan. Aku berusaha menahan nangis dengan menggigit bibirku. Setidaknya Liam masih perhatian. Aku pun meringkuk dikasur dan menangis sejadi-jadinya.
**
Months later,
Hubunganku dan Liam merenggang. Kami jarang bertemu maupun contact-contact-an. Ia juga jarang masuk kampus sekarang. Aku bertanya kepada sahabat-sahabatnya tapi mereka hanya menggelengkan kepalanya.
Ketika aku ingin bertemu dengannya, ia selalu berkata " aku sibuk" . Sesibuk apa sih dia?
" Liam masuk"
" aaah akhirnya si payne tampan masuk juga"
" ahh pangeranku masuk"
Aku mendengar gadis-gadis bilang bahwa Liam masuk. Aku segera mengsmsnya.
To:BabyLi<3
Temui aku ditaman belakang tempat biasa.
Aku dengan segera berjalan ke taman belakang. Aku menunggunya dan ia datang.
" kau kemana saja selama ini? "Tanyaku
" aku sibuk" jawabnya singkat
" kenapa kau tidak memberitahuku?" Tanyaku
Ia terdiam, aku mulai berteriak dihadapannya," AKU INI PACARMU LIAM"
Ia melirikku," bukan berarti pacar harus tau semuanya"
Sakit. Itulah yang kurasakan.
"Kau, bukan liam yang selama ini aku kenal"
" people changed" ia memutar mata.
" or maybe they all not changed. Is just a mask that falls off." Ujarku menatap matanya dalam.
Aku tidak merasakan kehangatan itu lagi.Mata itu tidak memberikan kehangatan lagi. Mata itu tidak bisa membuatku tenang lagi, ketika menatap mata itu, aku hanya ingin menangis.
" aku sibuk kesha. Pahami aku" ujarnya
"No Liam. Kau tahu saat kau bilang dihari anniversary kita yang kedua tahun kau sibuk? Kau pergi dengan teman-temanmu itu! Kenapa kau tidak jujur sih?" Tanyaku kesal
" you dont need to know everything" jawabnya
" i know but at least, don't lie" aku masih berusaha tidak membentak Liam lagi
" sudah ngomongnya? Aku harus pergi. Aku bilang aku sibuk!!" Ia berdiri dan membentakku.
" silahkan pergi terserah" aku hanya bisa tertawa miris.
Ia mulai melangkah, saat ia hendak kembali untuk memelukku aku menahan tangannya. Aku menolak pelukannya.
" kau tahu Li? Nobody is ever too busy. If they care , they will always make time. And guess what? I guess you don't care anymore. We're done. " aku memeluknya. Lalu meninggalkannya terdiam di taman tempat ia menjadikan aku kekasihnya.
**
A/n: Hello! What do you guys think? Aku ngetik pake hp! Jadi maaf kalau berantakan hehehe. Anyway, vomments?:) x

KAMU SEDANG MEMBACA
One shot(s)
FanfictionSome have a story, some are unwritten. Some you can see, but most are quite hidden.