"Aku pulang" seru Nayeon memasuki rumahnya. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Jaebum kakaknya yang sudah bertengger di sofa ruang tamu dengan pakaian fandom dari Miss A melekat pada tubuh pria sedarahnya itu.
Nayeon mendengus. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah fanboy kakaknya yang mulai menyebar bak virus. Heol, Nayeon merasa semakin tak yakin. Apa pantas pria seperti kakaknya menjadi pemimpin taekwondo dengan sifat fanboy yang ia sembunyikan itu.
"Dari mana?" tanya Jaebum tanpa mengalihkan perhatian sedikitpun pada televisi di depannya.
Nayeon mengerutkan kening tampak curiga, "Sejak kapan oppa jadi penasaran dengan apa yang ku lakukan?"
"Aku tidak penasaran"
"Lalu?"
Jaebum sempat melirik ke belakang, ke arah Nayeon. Tersenyum tanpa dosa sebelum akhirnya kembali memilih fokus ke acara televisi yang menurutnya jauh lebih menarik dari adiknya itu.
"Hanya pencitraan saja. Biar dibilang kakak perduli sama adiknya"
Mulut Nayeon menganga lebar-lebar, matanya yang sudah bulat semakin membulat, seakan tak percaya dengan penuturan innocent dari kakak laki-lakinya ini.
'Bukk'
Bantal besar itu menghantam kepala Jaebum. Jangan tanya siapa pelakunya! Nayeon yang tiba-tiba saja sudah berada didekat Jaebum yang melemparkan bantal sofa pada kakaknya ini.
"Yakk" teriak Jaebum marah.
Nayeon tampak acuh tak acuh, ia tidak perduli. Gadis itu malah menjatuhkan bokongnya pada sofa di samping Jaebum. Ia menyandarkan santai kepalanya lalu memejamkan mata.
Sedangkan Jaebum? Tentu ia kembali lagi pada kegiatan awalnya. Melihat kembali para gadis-gadis sexy nan beauty itu bernyanyi dan menari dengan gerakan imutnya.
"Nay" panggil Jaebum tiba-tiba.
"Hmm" deham Nayeon tanpa mengubah posisi, masih bersandar dengan mata terpejam.
"Apa kau mencium sesuatu?"
Deg
Deg
Jantung Nayeon mendadak berubah ritme dua kali lebih cepat. Nayeon menggigit bibir dalamnya, gugup setengah mati. Apa ini? Apa bibirnya terlihat bengkak? Masa iya? Apa Jaebum tau jika ia tadi mencium...sesuatu yang lembab dan...ahh...entahlah.
"A-apa...?" tanya Nayeon tampak salah tingkah.
"Entahlah" Jaebum mengedikkan bahunya. "Aku seperti mencium bau sesuatu?"
"Bau apa?" tanya Nayeon semakin penasaran.
"Mmm, ini seperti..." Jaebum tampak berpikir mencari kata yang sesuai. "Seperti bau selokan depan? Atau ku pikir ini lebih mirip seperti bau toilet. Kau menciumnya juga tidak sih? Baunya sangat menyegat. Ini, aku masih bisa menciumnya" jelas Jaebum sambil mengendus-ngenduskan hidungnya sendiri.
Blush
Entah kenapa Nayeon jadi malu sendiri mendengar pernyataan kakaknya. Ia lalu mencium pakaiannya sendiri. 'Apa iya aku bau toilet?'
"Aku mau mandi dulu oppa"
"Eoh?"
Nayeon langsung melesat ke kamar mandi meninggalkan Jaebum yang masih tampak kebingungan. Entah bingung karena apa, Nayeon tak perduli.
.
.
.
.'Tinggg'
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Two Step [END]
FanfictionIm Nayeon. Gadis gila kelahiran Seoul yang sayangnya kecantikannya amat sulit untuk dielakkan. Berulang kali Park Chanyeol bersikap acuh dan tidak peduli, berulang kali pula Nayeon tetap mengejarnya. Stalker? Fans? Sasaeng? Oh tidak.. Entahlah Chany...