'Brak'
"Omo" teriak Jaebum spontan, detik selanjutnya pria itu langsung mengelus dada kirinya masih tampak kaget.
"Nay kalau buka pintu itu...YAKK IM NAYEON" Teriak Jaebum bertambah kesal lantaran Nayeon yang tak mengidahkan ucapannya. Gadis itu malah melangkah dengan cepat menaiki anak tangga.
'BRAKK'
Kali ini pintu kamarnya yang dibanting lebih keras oleh Nayeon. Gadis itu sama sekali tak perduli dengan kekesalan kakaknya, yang ia inginkan sekarang hanyalah mengurung diri untuk menjernihkan pikiran kacaunya.
Hal itu tentu menjadi hal yang mengganjal bagi Jaebum, terlebih pria itu sempat melihat wajah adiknya yang sembab membuatnya semakin khawatir. Buru-buru pria itu menyusul naik ke atas menuju kamar Nayeon.
'Hiks...'
Sayup-sayup Jaebum mendengar isak suara tangis Nayeon yang lolos semakin membuatnya bingung.
'Tok...Tok...Tok'
"Nay, gwaenchana?"
Tidak ada sahutan dari dalam membuat Jaebum tambah khawatir.
"Nay"
"Huwaaa Chanyeol jahat" teriak Nayeon tanpa membalas perkataan Jaebum yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.
***
"Aish, sudah cukup! Kenapa rasanya seperti aku sudah kepergok berselingkuh saja sih!" ucap Chanyeol pada dirinya sendiri. Ia akhirnya menghentikan kegiatan tidak berguna menurut dirinya. Pria itu sudah sangat lelah berlarian ke sekitar sekolah untuk mencari Nayeon yang entah sudah kabur kemana.
Chanyeol lalu berniat kembali masuk ke kelas namun langkahnya sempat terhenti. Ia melirik buku yang tengah ia pegang sekarang, buku yang sebenarnya sudah Nayeon jatuhkan tadi.
Sebuah buku bersampul pink dengan berbagai macam aksesoris yang tertempel, bisa dipastikan kalau itu adalah buku harian yang sering digunakan wanita menulis kehidupan sehari-harinya.
Pria itu pun hanya menggelengkan kepala heran, "Dia sebenarnya tinggal di zaman mana sih? Masih saja menulis yang seperti ini?"
'Bruk'
Seorang hoobae tanpa sengaja menabrak tubuh Chanyeol yang masih melamun hingga buku ditangannya terjatuh.
"Maaf sunbae, aku tidak sengaja" ucap hoobae itu, menunduk sebentar lalu berlalu pergi tanpa menunggu ucapan Chanyeol.
Terserah, Chanyeol juga tidak terlalu perduli. Ia pun merunduk, tangannya terulur untuk mengambil buku Nayeon yang terjatuh namun mendadak terhenti lantaran manik matanya yang melihat buku yang hampir terbuka, serta selembar poto keluar dari buku itu. Dan yang membuat Chanyeol heran, dalam poto itu adalah dirinya. Padahal buku ini milik Nayeon.
"Mwoyaa? Dia menyimpan potoku? Tapi sejak kapan poto ini di ambil?" gumam Chanyeol, namun ia segera sadar. Di dalam poto itu ia tidak melihat ke kamera dan tentu pastinya poto ini diambil secara diam-diam.
'Dasar sasaeng' batin Chanyeol.
Dengan rasa penasaran yang besar, Chanyeol pun membulatkan tekadnya untuk membuka buku harian itu.
"Tidak apa-apa kan? Aku janji tidak akan memberi tahu siapapun!" ujar Chanyeol pada buku itu.
***
Im Jaebum menyusuri koridor sekolah Nayeon. Matanya menatap tajam kepada siapapun yang menunduk hormat. Kilat kemarahan jelas terpancar dari aura Jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Two Step [END]
FanficIm Nayeon. Gadis gila kelahiran Seoul yang sayangnya kecantikannya amat sulit untuk dielakkan. Berulang kali Park Chanyeol bersikap acuh dan tidak peduli, berulang kali pula Nayeon tetap mengejarnya. Stalker? Fans? Sasaeng? Oh tidak.. Entahlah Chany...