3 years later
.
.
.
.Nayeon berjalan dengan gugup di tengah altar. Riungan melodi sakral menggema diseisi ballroom yang telah diubah menjadi tempat pemberkatan dan pengucapan janji suci dihadapan yang kuasa.
Berulang kali ia mencoba mengatur napasnya, berusaha menenangkan diri agar dapat berjalan dengan baik sampai di depan, tempat sang pria berada. Nayeon sedikit melirik ke samping, tampak sang gadis cantik mempesona terbalut gaun putih panjang yang menjuntai ke belakang, berjalan dengan sangat tenang. Si gadis yang merupakan tokoh wanita utama dari hari sakral ini. Wajah malaikatnya tak pernah berhenti mengulas senyum manis lantas untaian langkah yang terus ia rajut hingga sampai didepan sang pujaan.
Nayeon melepaskan gandengannya pada sang gadis lalu sedikit menyingkir ke sudut, membiarkan gadis itu menemui kakaknya di atas panggung. Nayeon pun tak hentinya tersenyum, ia juga tampak kagum dengan sikap yang gadis kakaknya itu lakukan tadi.
'Jisoo sangat mengagumkan' batinnya.
Ya, ini memang bukan pernikahan Nayeon. Gadis itu sebenarnya hanya menggiring pengantin kakaknya itu sejak pintu megah ballroom tadi terbuka. Entah kenapa disini Nayeon lah yang merasa sangat gugup, ia merasa tak akan bisa bersikap setenang Jisoo jika itu pernikahannya.
Ah, Nayeon membayangkan jika yang terjadi pada Jisoo dan Jaebum itu adalah dirinya! Dirinya dan Chanyeol.
'Pasti akan sangat menyenangkan'
.
.
.
."Ah, Nayeon benar-benar merasa gugup. Tadi itu benar-benar...wahh mengagumkan sekali..." ujar Nayeon antusias lalu menegak jus di gelasnya dalam satu kali teguk.
"Kau seperti baru pertama kali datang ke pesta pernikahan saja"
"Tapi yang ini berbeda Chanyeol! Ah, Nayeon benar-benar membayangkan tadi jika yang berada di posisi Jisoo tadi adalah Nayeon, mungkin Nayeon sudah pingsan sebelum sampai ke hadapan Chanyeol"
Park Chanyeol memutar bola matanya malas, "Yasudah, tidak usah menikah saja kalau begitu. Aku tidak ingin menikahi gadis yang akan mempermalukanku nanti"
Nayeon menatap tajam pria yang merupakan kekasihnya itu, matanya memicing sebelah. "Chanyeol tidak berniat menikahi Nayeon? Chanyeol mau lari dan berpisah dengan Nayeon ya?"
"Tergantung"
"Mwo" mata Nayeon membulat kaget. Seakan tak percaya dengan balasan dari prianya itu.
"Kalau ada gadis yang lebih baik, cantik dan terutama lebih pintar darimu, mungkin~~"
"Yakk Park Chanyeol!!!"
Wajah Nayeon memerah karena menahan marah. Melihat wajah Chanyeol yang tanpa dosa itu semakin membuat gadis kelinci itu geram. Tidak tahukah Chanyeol jika pernikahan selalu menjadi hal yang paling menggangunya akhir-akhir ini.
Chanyeol tersenyum tulus, senyum yang sebenarnya amat sangat jarang ia tunjukan. Tangannya lalu tergerak mengusak puncak rambut Nayeon.
"Aku hanya bercanda""Tidak lucu!"
Lagi-lagi Chanyeol hanya terkekeh, merasa gemas ia pun mencubit kedua pipi milik gadisnya. Dari dulu hingga sekarang, menggoda Nayeon adalah hal yang paling menyenangkan baginya.
Sungguh, di dalam hidupnya ia bahkan tidak pernah menyangka akan bisa menjalani hubungan dengan Nayeon sampai selama ini. Ia kira setelah tamat dari sekolah mereka akan putus namun nyatanya tidak. Meski keduanya kini sering disibukkan dengan pekerjaan masing-masing yang membuat peluang bersama mereka mengecil tak menyurutkan akan perasaan dalam pada hati mereka tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Two Step [END]
FanficIm Nayeon. Gadis gila kelahiran Seoul yang sayangnya kecantikannya amat sulit untuk dielakkan. Berulang kali Park Chanyeol bersikap acuh dan tidak peduli, berulang kali pula Nayeon tetap mengejarnya. Stalker? Fans? Sasaeng? Oh tidak.. Entahlah Chany...