Sudah hampir setengah jam Chanyeol terus berjalan tanpa arah di sekitar rumahnya. Pria itu sepertinya tidak bisa tenang, pikiran kejadian tadi siang terus berputar di otaknya jika ia sedang sendiri di apartemen.
"Aishh, berhenti merasa bersalah Park Chanyeol!! Tadi itu cuman untuk menyelamatkan dirimu saja, tidak lebih dan jangan dibawa perasaan!" ucap Chanyeol mencoba meyakinkan diri sendiri.
Chanyeol sudah ingin berjalan kembali untuk pulang sebelum akhirnya manik matanya menangkap sesosok gadis yang sedari tadi terus mengusik di pikiran.
Mata Chanyeol tampak menyipit, guna meyakinkan penglihatannya yang tidak mungkin salah. Ia melangkah sedikit mendekat ke arah taman lalu bersembunyi di balik pohon.
'Will You Be My Girlfriend?'
Chanyeol tampak terkejut, ia melirik sekilas wajah pria yang tampak asing baginya sedang berdiri dihadapan Nayeon. Apa pria itu baru saja menyatakan perasaannya, pikir Chanyeol dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan.
'A-aku...'
Suara itu menyapa gendang telinganya, suara yang sangat ia kenal. Suara Im Nayeon si pengusik hidupnya.
'Aku~~'
Lagi-lagi Chanyeol hanya mendengar kata 'aku' yang terus keluar dari mulut Nayeon. Sepertinya ia merasa sangat gugup dan entah kenapa hal itu juga berhasil membuat Chanyeol tak tenang. Ia tampak tak sabar menunggu yang sebenarnya akan Nayeon ucapkan namun gadis itu malah membungkam rapat mulutnya sekarang.
'Apa ia ragu karena aku?' batin Chanyeol percaya diri. 'Jika memang iya maka...'
Entahlah, Chanyeol berusaha tak peduli namun sadar ataupun tidak, pria itu tengah senyum-senyum sendiri sekarang.
Pria itu lalu meraih ponsel miliknya di saku jaket. Dan mengetikkan nama seseorang, detik selanjutnya panggilan langsung terhubung.
Chanyeol menggerutu karena Nayeon yang sangat lama mengangkat telpon darinya namun tak bisa dipungkiri, ia juga sedikit tersenyum melihat ekspresi Nayeon yang tampak kaget dengan tingkah yang nampak gugup.
Hingga akhirnya...
'Yeoboseyo' suara diseberang sana menjawab.
"Aniyo, hanya ingin mengingatkan. Kita sudah berkencan satu hari jadi itu artinya tinggal enam hari lagi kan penyiksaan ini?"
'MWO'
"Tidak usah berteriak" ucap Chanyeol ketus.
'Haha, mungkin kau terkena amnesia sesaat waktu pulang tadi tuan Park. Tak apa akan akan Nayeon ingatkan, Chanyeol lupa ya waktunya ditambah satu minggu lagi?'
"Hmm"
'Chanyeol sudah ingat?'
"Iya"
'Chanyeol menelpon cuman ingin mengatakan hal itu?'
Chanyeol terdiam, ia melirik sekilas jam tangannya yang kini sudah menunjuk pukul setengah delapan. "Mau berkencan lagi sekarang? Kali ini free"
'Jinjjayo? Mau mau! Nayeon mau'
"Yasudah"
'Chanyeol mau kencan dimana?' suara Nayeon terdengar sangat bersemangat.
"Terserah"
'Kita ke Namsan saja ne? Malam ini salju pertama akan turun, Nayeon ingin membuat sebuah permohonan'
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Two Step [END]
FanficIm Nayeon. Gadis gila kelahiran Seoul yang sayangnya kecantikannya amat sulit untuk dielakkan. Berulang kali Park Chanyeol bersikap acuh dan tidak peduli, berulang kali pula Nayeon tetap mengejarnya. Stalker? Fans? Sasaeng? Oh tidak.. Entahlah Chany...