Chanyeol membanting tasnya di atas meja dengan kasar, tak perduli dengan tatapan heran dari teman sebangkunya. Beruntung hari ini Yoongi ssaem ternyata sakit dan tidak masuk sehingga ia tidak akan dihukum karena terlambat.
Pria bermarga Park ini lalu berjalan cepat ke belakang kelas, tepatnya kearah loker miliknya.
"Kau sedang apa?"
Tak ada sahutan dari Chanyeol, pria itu kini tengah sibuk mengeluarkan berbagai cokelat, bunga, dan kado di dalam lokernya. Wajah Chanyeol terlihat serius mengecek satu persatu note yang tertempel di barang-barang yang diberikan siswa yeoja yang mengaku para fansnya.
"Lagi ngapain?" tanya Baekhyun yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelah Chanyeol. Ia menatap sedikit terkejut pada loker sahabatnya ini yang terlihat masih penuh. "Tumben masih penuh? Biasanya tuh barang udah pada nyasar ke tempat sampah? Kemana si pembuangnya?"
Tetap tak ada jawaban dari Chanyeol, ia masih sibuk mencari sesuatu.
"Nyariin apa sih daritadi?" gemas Baekhyun kesal. "Perlu bantuan?" tawarnya lagi.
Tak ada respon dari Chanyeol si pria dingin yang lama-kelamaan membuat Baekhyun merasa jengah.
"WOI NYARI APAAN???" teriak Baekhyun tak tanggung-tanggung.
Chanyeol membanting pintu loker membuat suara debaman yang terdengar sangat jelas. Baekhyun yang sedari tadi berdiri disamping Chanyeol pun sudah beranjak dari tempat, takut terkena amukan singa.
Chanyeol tanpa sadar berteriak...
"KENAPA TIDAK ADA COKELAT DARI NAYEON"
Baekhyun terdiam, anak sekelas pun terdiam tak berani berkutik mendengar ucapan Chanyeol yang terdengar sangat lantang. Ya, mereka semua disana hanya bisa menutup mulut menahan tawa agar tak lolos dari bibirnya. Siapa yang akan berani untuk mentertawakan seorang Park Chanyeol, pria berhati batu dengan segala sifat dingin dan wajah datar tanpa ekspresi.
Tidak-tidak! Ini sungguh hal yang langka! Tak sedikit anak-anak disana tampak menatap tak percaya pada Chanyeol. Ada juga yang dalam hati sedang memuji Nayeon yang secara tidak langsung sudah membuat suara asli Chanyeol akhirnya terdengar. Meski faktanya hampir semua anak disini tau bahwa selama ini hanya Nayeon yang terus menerus mengejar dan hal tersebut tidak berlaku pada Chanyeol.
Baekhyun yang masih tampak syok pun masih terpaku. Detik selanjutnya pria ini sudah ngicir kembali ke bangku lalu berpura-pura membaca. Jelas saja Chanyeol tau, toh Baekhyun memegang bukunya saja terbalik.
'Aish' desis Chanyeol tampak frustasi. Bagaimana bisa dirinya bisa sampai keceplosan seperti itu? Ini semua karena Baekhyun.
Nayeon memang setiap hari selalu datang ke kelas Chanyeol pagi-pagi sekali. Memberi Chanyeol dark cokelat white satu bungkus, dan selalu membuang cokelat-cokelat serta hadiah dari gadis lain, menyisakan cokelat miliknya disana. Namun, hari ini Chanyeol merasa sedikit terkejut mengetahui lokernya yang masih penuh dengan segala cokelat dan bunga.
'Kenapa dia jadi aneh banget sih?'
'Apa aku ada salah?'
***
Semilir angin menghembus menerpa wajah cantik seorang Im Nayeon yang kini tengah duduk sendiri di bangku taman belakang sekolah. Tempat yang paling sangat jarang dikunjungi para umat manusia di sekolah mereka.
Kedaannya sangat sepi, persis seperti sekarang. Gadis itu duduk sambil mendengarkan musik yang mengalun melalui headseatnya. Sesekali ia bernyanyi riang mengikuti melodi yang terdengar.
Nayeon menoleh ke sebelah, menatap seseorang yang tiba-tiba saja sudah datang dan duduk disampingnya. Orang itu bahkan dengan lancang sudah menarik sebelah headset Nayeon dan memakainya di telinga satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Two Step [END]
FanficIm Nayeon. Gadis gila kelahiran Seoul yang sayangnya kecantikannya amat sulit untuk dielakkan. Berulang kali Park Chanyeol bersikap acuh dan tidak peduli, berulang kali pula Nayeon tetap mengejarnya. Stalker? Fans? Sasaeng? Oh tidak.. Entahlah Chany...