'Satu minggu kemudian'
Nayeon menatap layar ponselnya, melirik sekilas pesan yang tertera dan spontan mengembungkan pipinya lucu. Bagaimana tidak, ini sudah untuk kesekian kalinya Jinyoung mengiriminya pesan begitu.
'Aku masih menunggumu Nay, aku akan terus menagih jawabanmu akan perasaanku'
"Huh"
Nayeon menelungkupkan kepalanya pada meja namun sedetik kemudian tubuhnya kembali tegak. Raut mukanya tampak serius, menatap lekat kembali ponselnya lalu jemarinya yang lentik itu mulai bermain. Bergerak diatas papan keyboard dan mengetik beberapa pesan untuk seseorang.
Sesekali ia menggerutu dan bergumam tidak jelas.
'Kali ini saja, Kuharap dia akan merespon'
Nayeon kembali terdiam sembari menyangga kepalanya dengan sebelah tangan sesaat pesan itu terkirim. Pandangannya tak luput dari ponsel yang kini sudah berada di atas meja.
Satu detik...
Pesan terkirim.
Dua detik...
Pesan delive.
Tiga detik...
Pesan terbaca.
"Assa" senyum Nayeon mengembang sempurna. Sekarang tinggal menunggu balasannya, batin Nayeon girang.
Tik...tik
2, 5, 7 bahkan 10 menit sudah berlalu namun ponsel Nayeon tak kunjung bergetar. Tidak ada satupun balasan untuk pesannya.
Nayeon mendengus "Park Chanyeol sialan" umpatnya. Nayeon kesal bukan main, Bagaimana tidak, ini sudah lebih satu minggu lamanya ia kencan fake bersama Chanyeol dan itu artinya sudah hampir satu minggu pula ia mengabaikan perasaan Jinyoung membuat gadis ini merasa bersalah. Bukan karena apa, tapi Nayeon masih sangat ragu. Ia masih benar-benar bingung akan perasaan nyamannya pada Jinyoung entah sebagai seorang namja atau benar hanya seorang sahabat. Belum lagi perasaannya yang masih kekeh untuk memperjuangkan Chanyeol, si pria berhati batu dengan segala sikap pentium empatnya.
"Kenapa kau Nay? Beberapa hari ini tuh muka kusut terus?" tanya Jihyo yang baru masuk dan langsung duduk disebelah Nayeon.
Nayeon mendesah pasrah.
"Jinyoung oppa" lirihnya."Masih nunggu?"
"Hmm"
"Aww, appo Hyo" ringis Nayeon spontan karena Jihyo yang mendadak menoyor kepalanya asal.
"Gila kau! Jinyoung oppa digantungin selama itu?" ucap Jihyo tampak tak percaya.
"Yaa kali kau kira Jinyoung oppa jemuran apa pakai Nayeon gantung segala"
Jihyo mengelengkan kepala melihat tingkah Nayeon yang tidak pernah berubahnya sama sekali. "Dasar tidak waras. Jinyoung oppa orang baik. Dia selalu setia, dia hangat padamu. Hatinya lembut dan wajahnya sangat tampan. Berpendidikan, terpelajar, dan yang paling penting, dia sangat mencintaimu Nay. Memangnya poin apalagi yang membuatmu jadi ragu padanya hah?" gerutu Jihyo panjang lebar.
"Nayeon tidak tahu" kesal Nayeon yang merasa tak ingin disalahkan.
"Kenapa? Karena pentium empat? Si kepala batu?"
"Hyo jangan ngomong kayak gitu. Nayeon tidak suka, tidak baik ngomongin orang ganteng"
Lagi-lagi Jihyo hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah bodoh sahabatnya ini yang selalu membela Chanyeol. Oh tuhan, kenapa juga bisa ketemu sahabat begini, batin Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Two Step [END]
FanficIm Nayeon. Gadis gila kelahiran Seoul yang sayangnya kecantikannya amat sulit untuk dielakkan. Berulang kali Park Chanyeol bersikap acuh dan tidak peduli, berulang kali pula Nayeon tetap mengejarnya. Stalker? Fans? Sasaeng? Oh tidak.. Entahlah Chany...