Bab 7 - Campur tangan Niki

1.1K 67 23
                                    

"Hai, guys!"

Ucu menepuk pundak Niki kencang dari belakang. Niki yang kaget meresponnya dengan teriakkan yang cukup kencang kemudian memasang wajah kesal. Sekarang, yang ingin Niki lakukan adalah memarahi Ucu yang sudah seenaknya membuat ia kaget. Alih-alih ingin memarahi Ucu, tindakannya menjadi terinterupsi karena melihat wajah Adel.

Dia ingat kalau perempuan ini secara tidak langsung menyayat hati.

Rupanya Adel tahu bahwa Niki sedang memutar otaknya mengarah pada kejadian di rumah Gava. Tak tahu apa yang harus dilakukan selain membela diri nantinya, sepertinya adalah kalimat yang cocok untuk kondisi Adel saat ini.

"Adel, lo tau nggak? Adegan lo meluk Gava di hari ulang tahunnya langsung jadi trending topic di grup alumni, loh!" ucap Ucu sambil membetulkan posisi buku di tangannya. "O-oh? Masa?" balas Adel, berusaha menutupi kegugupannya.

"Sayangnya gue nggak diundang sama Gava," cela Evinda berwajah sedih. Ucu tertawa terbahak-bahak, entah apa yang menurutnya lucu. "Makanya, lo harus deket sama Gava. Jangankan deket, gue aja yang cuma pernah ketemu sekali dua kali aja diundang," celoteh Ucu di sela-sela tawaannya. Kalau saja Ucu tidak tertawa, Evinda mungkin takkan usil membuat rambutnya berantakan.

Lewat dengan candaan yang dibuat dua anak itu, Niki lebih banyak diam. Padahal biasanya dialah yang paling bawel di antara yang lain. Hal ini memperkuat pikiran Adel yang menyatakan bahwa Niki memang sedang marah terhadap insiden di rumah Gava.

'Padahal dia nggak punya hak buat marah,' batin Adel sambil melirik wajah Niki yang berdiri di sampingnya.

Selagi Adel meliriknya, tampak Niki justru memperhatikan Evinda dan Ucu yang berjalan di depan mereka. Setelah dipastikan bahwa keduanya sibuk dengan urusan sendiri, Niki bersuara, "Gue baru tau kalo lo punya mantan," semprotnya, terdengar santai namun punya makna tajam.

Adel takut jika seandainya ia menimpali omongan Niki, akan terjadi pergulatan yang berujung pada perselisihan. Biarpun rasa ingin menimpali omongan Niki begitu kuat, Adel mati-matian menahan mulutnya agar tak mengeluarkan kalimat yang tak kalah tajamnya.

"Gue pikir lo orangnya jujur," lanjutnya.

Adel si perempuan tipikal pemarah. Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Niki, yang menuduhnya sebagai pembohong, Adel marah. Dia mendiamkan kakinya untuk tidak melangkah dan membiarkan Niki memandangnya penuh tanda tanya yang dibuat-buat.

"Sayangnya gue punya alasan yang lebih masuk akal tentang kenapa gue bohong," protesnya dengan suara tenang, berbanding terbalik dengan wajahnya yang marah. Niki menghela napasnya pelan, terlihat seolah ia begitu lelah.

"Gue hanya berpikir bahwa... lo bisa jadi temen yang bener-bener temen buat gue dan ternyata nggak sesuai apa yang gue harapkan," ujar Niki secara terang-terangan. "Yang lebih nyakitin adalah ngeliat lo punya hubungan sebegitu deketnya sama mantan lo. Apalagi kalo gue inget betapa sayangnya Gava ke lo."

"Lo lagi ngelantur apaan, sih?"

"Semuanya keliatan dari perlakuan, Del-"

"ADEL! NIKI! KALIAN NGAPAIN DI SANA?"

Dua-duanya berbarengan menengok ke arah depan sana, dimana Ucu sudah berdiri jauh sambil teriak.

"Itu anak nggak pernah sehari aja nggak malu-maluin," umpat Adel. Niki terkikik sebentar sebelum menepuk punggung Adel, "Gue nggak mau ngurusin masalah kalian, tapi ada beberapa hal yang maksa gue buat ikutan."

Perkara hidup, Adel tak tahu Niki berpihak padanya atau tidak.

***

Siang ini, di tempat parkir, Niki mendapatkan sebuah kebetulan yang sangat kebetulan, dimana saat ia tak ingin bertemu dengan orang-orang yang terlibat dalam urusan Adel, justru malah terjadi. Ia mungkin saja bisa lari dari tempatnya berdiri kalau saja dirinya bergerak lebih cepat. Sayangnya, manusia berjenis kelamin laki-laki bernama Gava itu telah lebih dulu melihat dan menyapanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang