Lie

1 1 0
                                    

[#AJCS2||East Missteryous||Hari ke-2]
Lie

"Enyah kau, Anak Haram!"

Mereka menganggapku sebagai noda. Orang sepertiku hanya disamakan dengan seonggok sampah.

Bagaimana bisa dosa ibu yang tidak pernah ada tiba-tiba kutanggung begitu saja? Lagipula, memangnya aku sendiri memilih dilahirkan tanpa ayah sah?

Marah, terkucilkan, sampai frustasi, hanya perasaan-perasaan negatif yang memenuhi hati. Tanpa keluarga, teman, ataupun sekadar kenalan di panti asuhan menjadikan pahit dalam hidup kupendam sendiri, yang malah menjelmaku jadi insan pendendam dan penuh dengki.

Hingga kesempatan untuk membalas ketidakadilan mereka datang.

Kau tahu, di desaku terdapat legenda tentang "Mata Ketiga". Lebih jelasnya, apabila seorang anak berumur 13-19 tahun memiliki titik hitam sebesar koin di tengah dahi, maka ia bisa melihat masa depan sesukanya. Kau percaya? Aku sih menganggapnya mitos belaka. Namun seluruh penduduk desa meyakininya.

Maka dengan berbekal niat busuk yang terencana matang dan sebuah spidol hitam, aku akan menipu seluruh warga sekarang.

Menyewa seorang gadis cantik yang akan membawakan acara lotere gadunganku memang membutuhkan uang, tapi hasilnya sungguh tidak diragukan. Berbondong-bondong orang datang, tua, muda, laki-laki, perempuan, semuanya membeli tiket dengan nomor yang diharapkan menjadikan mereka jutawan.

Saat itulah aku melancarkan serangan. "Nomor 0297 yang akan menang!" seruku tiba-tiba di antara kerumunan. Mulanya tidak ada yang menghiraukan, lalu setelah beberapa orang melihat titik palsu di keningku yang terpampang, segan serta tidak yakin jelas tercetak pada wajah mereka.

Dan salah satu orang dari gerombolan pengadu nasib itu membeli sesuai apa yang kukatakan, dia percaya.

Bisa ditebak akhirnya, saat hari pengundian, dia kaya raya. Tidak ada yang lebih cepat daripada penyebaran kabar tersebut di desa.

Lucu rasanya saat melihat warga yang dulu mengarakku telanjang dengan badan penuh luka, sekarang bersujud memohon ampun dan meminta dibacakan masa depannya.

Tidak ada yang lebih membahagiakan saat melihat orang-orang munafik itu saling fitnah, merampok, bahkan membunuh atas dasar ramalan palsuku.

Tamat.

Nightmare VirusesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang