"Oh, iya Kunikida-san," panggil Atsushi, "apa detektif Agensi semuanya ada disini?"
Kunikida yang sedang mengerjakan laporannya kemudian menoleh ke arah Atsushi yang menatapnya intens, sebelum akhirnya memperbaiki letak kacamatanya dan kembali fokus pada laporan yang ada di dalam laptopnya.
"Siapa saja yang sudah kau temui?"
Atsushi memasang pose berpikir, lalu mulai menghitung siapa saja yang sudah dia temui.
"Tanizaki-san, Dazai-san, Kunikida-san, Kenji-san, Yosano-sensei, dan Ranpo-san," jawab Atsushi kemudian menoleh pada Kyouka yang duduk di dekatnya, "bagaimana denganmu, Kyouka-chan?"
Kyouka hanya menggeleng—tanda jawabannya sama dengan Atsushi
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Kunikida.
Atsushi terdiam, "aku hanya penasaran—meja di sebelah meja kerjamu selalu kosong, Kunikida-san—tapi meja itu terisi oleh laporan kasus. Apa ada anggota lain yang belum aku dan Kyouka-chan temui?" tanyanya kemudian.
Dazai yang sedang membaca buku pun langsung menoleh pada Atsushi.
"Ohh—kau belum bertemu dengannya!" ucap Dazai.
"Dengannya?" tanya Atsushi.
"Dazai benar," gumam Kunikida, "bukannya hari ini harusnya dia datang, Dazai?"
Dazai bergumam panjang, kemudian menjentikkan jarinya—seolah teringat sesuatu.
"Salahmu memberinya banyak kasus sampai dia sendiri tidak bisa sering hadir ke kantor!!" protes Dazai menunjuk Kunikida.
"Bukan aku yang memberinya, Ranpo-san yang memberinya—karena patner-nya itu Ranpo-san," sahut Kunikida.
"Aku memberinya banyak kasus karena aku mengakui kemampuannya, seharusnya dia berterima kasih," protes Ranpo dari mejanya—sambil memakan cemilan yang ada di atas mejanya.
"Jadi, memang ada anggota yang belum kami temui?" tanya Kyouka.
"Aku penasaran seperti apa orangnya," gumam Atsushi.
"Mengenai itu," ucap Dazai tersenyum kemudian menunjukkan kalung yang dia pakai—dimana terdapat sebuah cincin yang menjadi mata kalungnya, "dia itu tunanganku."
"...eh!?" kaget Atsushi, "EEEH!? BOHONG!?"
"Benar kok~" sahut Dazai tersenyum, "aku dan dia masuk Agensi bersamaan kok~"
Atsushi menoleh ke arah Kunikida dengan gerakan patah-patah.
"Ya, mereka masuk bersamaan, dan dia memang tunangan Dazai," jawab Kunikida menyadari tatapan Atsushi.
(Cklek!)
Suara Pintu Agensi terbuka, menarik perhatian semua orang yang ada disana.
"Speak of the devil," gumam Kunikida, "itu dia."
Atsushi dan Kyouka langsung menatap sosok yang memasuki kantor agensi, dan mereka berkedip beberapa kali.
Seorang perempuan yang seusia dengan Dazai, sedang membawa banyak berkas yang mungkin adalah laporan kasus. Iris (e/c)nya kini menatap kedua anggota baru Agensi tersebut.
Perempuan itu tersenyum, membuat pipi Atsushi dan Kyouka sedikit memerah. Kemudian perempuan itu meletakkan laporannya di atas mejanya yang berada di sebelah meja Kunikida.
"(Name)-chaaan!!" tiba-tiba Dazai melompat dari kursinya dan memeluk perempuan itu.
(Name)—perempuan yang dipeluk Dazai hanya menghela napas, sedikit tersenyum lalu mengelus kepala Dazai yang mendarat empuk di dadanya.
"Ah, mereka berdua anggota baru," ucap Dazai kemudian berdiri dengan normal lalu merangul (Name) dan menghadap kedua anggota baru Agensi, "ini dia anggota terakhir yang belum kalian temui—namanya (Name) (Surname), tunanganku~"
"N-Nakajima Atsushi."
"Izumi Kyouka."
(Name) kembali tersenyum, kemudian mengangguk.
"Salam kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Silent Fiancée (Dazai Osamu)
Fanfiction• Dazai × Silent!Reader • Kata-kata bukanlah segalanya, oleh karena itu dia memilih untuk tidak banyak berbicara. Namun, tiap kata yang diucapkannya, akan selalu kuingat dan kujaga seperti harta karunku sendiri. (Dazai Osamu version) (My Silent Fian...