11

165 48 53
                                    

LAPORKAN JIKA ADA YANG SALAH KETIK⚠

Happy reading❤

===

Libra dan Virgo kini sudah sampai pada hutan ke delapan. Libra semakin takjub dengan keindahan di hutan ke delapan ini. Tetapi, aura menyeramkan sangat terlihat di sini. Awan hitam, rumput-rumput kering, serta angin yang menerpa dedauan kering yang jatuh menjadi bertebaran.

"Ini hutan apa?" tanya Libra. Virgo menoleh dan menjawab, "Hutan Qulamòrä."

"Mengapa terlihat seram?" masih melanjutkan perjalanannya sambil bertanya-tanya tentang hutan ini.

"Ini adalah hutan kawasan vampire."

"Apa? Vampire? Apa mereka nyata?"

"Kamu masih bertanya? Apa kabar dengan diriku?"

"Kamu? Ada apa?"

"Aku ini penyihir, Libra. Apa kamu masih belum percaya?" tanya Virgo yang tak menyangka jika Libra belum tau siapa dirinya.

"Tidak percaya lebih tepatnya," jawab Libra enteng. Matanya masih menatap ke depan. Lalu, tak sengaja ia melihat ada yang lewat di depannya. Tetapi, mengapa seperti angin yang lewat?

"Terserah saja. Kalau kau sudah di kerajaanku, kau mau percaya atau tidak, terserah saja."

Kemudian mereka berdua masih berjalan. Tetapi bedanya sekarang, Libra berjalan di depan Virgo dan Virgo berjalan di belakang Libra terkesan menjauh. Mungkin Virgo kesal. Mengapa laki-laki satu ini selalu sensitif?

Mereka berdua masih melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba ada seseorang berdiri tepat di depan Libra. Libra sontak terkejut dan memundurkan badannya ke belakang. Virgo yang melihatnya, langsung lari menuju Libra dan menyembunyikan tubuh Libra di belakang tubuhnya.

"Itu siapa, Virgo?" tanya Libra ketakutan dan bersembunyi di balik punggung tegap milik Virgo.

"Nanti saja," jawabnya singkat.

"Oh, ternyata ini pasangan pangeran witch bodoh. Hahahahah," ejek seseorang itu sambil tertawa tak jelas. Mungkin dia orang gila yang ada di hutan ini.

"Jaga ucapanmu, mayat hidup!" balas Virgo sedikit membentak.

"Calm down, aku hanya ingin berkenalan dengannya," jeda seseorang itu.

"Hai sweety, siapa namamu?" lanjutnya sambil tersenyum manis khasnya yang membuat Virgo geram. Virgo melirik Libra yang sedikit mengintip orang yang ada di depannga. "Jangan berani-berani menjawabnya, atau kau akan mendapatkan hukuman dariku," setelah itu, Libra tak berani menengok ke depan, ia hanya menunduk menyembunyikan kepalanya di punggung Virgo.

"Sialan, jangan berani-berani kau sentuh dia, vampire tolol."

"Ucapanmu sangat menyakitiku, dude," mata seorang asing ini berubah menjadi warna merah menyala. Libra terkejut, apa ia harus percaya bahwa makhluk-makhluk fantasi ini nyata?

Sesuatu yang tak terduga terjadi pada Virgo, Virgo terjatuh sembari memegangi sudut bibirnya yang sobek akibat pukulan pria asing di depannya ini.

"Sialan kau, Aries!!!" umpatnya. Kemudian ia bangkit dan mendorong Libra untuk menjauh darinya. Lalu, Virgo langsung menyerang Aries dengan pukulan pada area wajahnya. Hidung Aries sampai mengeluarkan darah segar.

"Wow, wow, wow. Ada apa denganmu Virgo? Aku hanya ingin berkenalan, bukan mengambilnya darimu. Hm, lebih tepatnya belum," ucap Aries memancing emosi Virgo kembali.

"Tidak akan aku biarkan!!" balas tegas Virgo.

Aries bangkit dan melesat pergi dengan cepat. Sebelum itu, Virgo melihat seringai misterius dari Aries sambil menatap Libra yang berada tidak terlalu jauh di belakang Virgo.

Virgo berbalik dan menghampiri Libra. Libra masih mematung, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat tadi. Vampire? Witch? Argh!!!

"Sudah, semuanya baik-baik saja. Tak perlu takut," seru Virgo lembut sambil mengusap-usap puncak kepala Libra berharap dengan itu Libra menjadi tidak ketakutan lagi.

Libra hanya menunduk, ia merasakan kedua pipinya panas. Ia semakin menundukkan kepalanya ketika Virgo juga menunduk untuk melihat wajah Libra. Jari telunjuk Virgo meraih dagu Libra dan mengangkatnya. Jelas, sungguh jelas warna merah padam yang berada di pipi Libra.

"Wajahmu memerah, apa kamu sakit? Kita akan istirahat dulu jika kamu merasa lelah," tawar Virgo dengan nada lembutnya lagi. Wajah Virgo yang tampan ditambah senyum manisnya tepat berada di depan wajah Libra. Sesaat Libra seperti terhipnotis oleh mata biru Virgo. Ia masih terhanyut oleh mata indah itu. Kemudian, ia tersadar dan langsung menundukkan kepalanya dan membawa kedua tangannya menutup wajah merahnya itu. Ia sungguh-sungguh malu.

"Ada apa, Libra?" tanya Virgo cemas, ia melihat wajah Libra merah dan menyebar ke bagian telinga.

Libra tak menjawab. Ia memukul dada Virgo pelan, kemudian ia berkata, "Aku malu, Virgo. Malu!!!"

Virgo mengerutkan keningnya, "Mengapa kamu malu? Kamu masih berpakaian lengkap, tidak ada satupun benang yang meninggalkan tubuhmu. Lantas, apa yang membuatmu malu?"

Mendengar ucapan Virgo, wajah Libra semakin memerah dan bibirnya tertarik ke atas, ia sedang tersenyum malu. "Ada apa, Libra?" tanya Virgo kembali.

"Ah, sudah la. Ayo lanjut perjalanannya!" seru Libra sembari bangkit dan menarik tangan Virgo untuk mengikutinya melanjutkan perjalanan ini. Virgo hanya mengikutinya.

"Mengapa berhenti? Apa kamu tidak tau akan mengambil jalan yang mana?" tanya Virgo sambil terkekeh melihat Libra berhenti dan mengerutkan keningnya saat melihat tiga jalan yang ada di depannya. Libra menoleh dan memberi isyarat pada Virgo agar memberitahu jalan mana yang akan mereka lewati.

"Ck, cepat! Katakan! Jalan mana yang harus kita lewati?" tanya Libra malas ketika ia masih mendengar tawa lirih Virgo.

"Menurutmu, kita harus memilih yang mana?" sepertinya Virgo ingin bermain-main sedikit dengan Libra. Libra mendengus sebal.

"Tidak tau," jawab Libra singkat. Masih dengan kekehannya, Virgo menarik tangan Libra untuk mengikutinya.

"Ayo, ikuti aku! Kita akan mengambil jalan paling kanan."

"Baiklah."

Mereka berdua mulai memasuki jalan paling kanan yang ada di depannya itu. Tiba-tiba suara pintu tertutup terdengar. Libra menengok ke belakang, "Astaga! Kita terkunci Virgo," seru panik Libra.

Virgo hanya terkekeh mendengar nada panik Libra. Ia masih terus berjalan tanpa menghiraukan Libra. Mungkin Libra sudah lelah, ia memilih diam dan mengikuti Virgo kembali. "Apa masih jauh?" tanya Libra penasaran.

"Hm, mungkin," jawaban itu tidak memuaskan atas pertanyaan Libra. Libra hanya menunduk lesu dan masih berjalan dengan pelan. Ia lelah, sangat lelah. Bagaimana orang bodoh di depannya ini membiarkan perempuan cantik ini kelelahan, sangat tidak berperikemanusiaan.

"Virgo, please, aku lelah. Aku butuh istirahat," ucap Libra lesuh sambil menarik baju Virgo pada bagian pinggangnya. Virgo menoleh dan melebarkan matanya.

"LIBRA!!" teriaknya kaget saat melihat Libra.

'Bruk'

-TBC-

Jangan lupa tekan bintang🌟

~Tun❤

Virgo's MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang