03

351 198 163
                                    

"Cepat bawa keluar! Kalian harus berhati-hati. Jangan sampai ketahuan," pinta seorang perempuan yang memberi arahan pada anak buahnya untuk membawa barang berharga yang telah ia rampas dari kerajaan ini.

"Hahahaha.. Akhirnya, aku bisa memiliki ramuan itu. Bersiaplah untuk musnah Raja William," ucap sinis perempuan tadi dengan tertawa membahana.

***

"William, ada apa nak?" tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah Mili.

"Ada penyusup, Bu," jawab William.

"Bagaimana bisa? Apa yang mereka ambil?" tanya Mili dengan nada khawatir.

"Mereka mengambil ramuan yang sangat mematikan untuk kaum penyihir seperti kita, Bu," jelas William dengan pelan.

"Mereka?" tanya Mili dengan penasaran.

"Iya. penyusup itu ada dua orang. Mereka adalah suruan dari Kerajaan Grandland," jawab William.

"Sebenarnya apa yang kerajaan pendendam itu mau dari kita?" ucap Mili dengan nada frustasi.

"Entahlah, Bu. Aku ingin memberitahu Virgo," ucap William sambil menjauh dari jangkauan ibunya.

"Jangan, Will. Jangan buat dia masuk ke dalam dendam itu lagi," nasehat Mili pada William saat William akan menghubungi Virgo dengan kekuatan sihirnya.

"Baiklah. Aku akan bereskan ini semua," tekad William.

***

"PRINCE!" teriak Libra.

"APA?" jawab Virgo tak kalah keras.

"Kenapa jadi ikut-ikutan teriak sih?" ucap Libra dengan nada sebal.

"Kau yang memulai dulu," bela Virgo.

"Ya suka-suka deh, Prince," jawab Libra acuh.

Lima belas menit mereka berdua berdiam sambil menonton tv yang ada di depan mereka.

"Libra," panggil Virgo pelan.

"Hemm?" jawab Libra dengan malas sambil tiduran di sofa ruang keluarganya.

"Sini!" ajak Virgo pada Libra agar Libra mendekat pada Virgo.

"Apaan sih?" dengan malas, Libra bangkit dari tidurnya lalu mendekati Virgo dan duduk di sebelahnya.

"Sebentar-sebentar," ucap Libra dengan keheranan.

"Ada apa?"

"Dari mana lo tau nama gue?" tanya Libra dengan heran.

"Oh itu. Saya lihat di kening kamu," jawab Virgo santai.

Mendengar jawaban Virgo, Libra berlari ke arah kaca yang ada di dalam kamarnya ini.

"Apa? Gak ada apa-apa di kening gue, Prince," ucap Libra sambil mencari-cari tulisan namanya di keningnya.

"Ada. Itu di situ. Di keningmu, ada tulisan L-I-B-R-A," ucap Virgo.

"Ahh, lo ngarang ya? Terserah deh," ucap pasrah Libra saat ia tidak menemukan apa-apa pada keningnya.

"Ya sudah. Sini!" ajak Virgo sambil menarik tangan Libra untuk mengikutinya duduk di pinggir tempat tidur.

"Mau apa sih?" tanya Libra dengan kesal.

Dengan kesal ia mengikuti Virgo yang duduk di tempat tidurnya.

"Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan tinggal di sini bersamamu," ucap Virgo yang membuat mulut Libra menganga.

"Tidak ada bantahan!" lanjut Virgo sebelum Libra membantahnya.

"Ya sudah lah. Nurut gue nurut" ucap Libra tidak ikhlas.

"Dan satu lagi," kata Virgo menggantungkan pembicaraannya.

"Apa lagi, Tuan sok ganteng?" tanya Libra dengan greget.

"Saya akan tidur di kamarmu. Bersamamu!" jawab Virgo dengan tatapan yang menusuk pada Libra.

"Apaan lo?" ucap Libra dengan beranjak menjauhi Virgo.

"Disini dulu. Saya tidak mau tau, saya akan tidur bersamamu," ucap Virgo tegas sambil menarik tangan Libra untuk duduk di sampingnya lagi.

Libra hanya diam tanda ia setuju. Selang beberapa kemudian, ada sesuatu yang menimpa paha Libra.

"Hei!! Hei!! Apaan? Bangun, Prince! Berat tau gak sih?" ucap Libra dengan nada terkejut ketika kepala Virgo mendarat pada paha Libra.

"Hemm.. Saya ngantuk. Biarin begini sebentar," ucap Virgo dan setelah itu terdengar napas yang teratur dari Virgo yang menandakan ia sudah masuk ke alam mimpi.

"Yaudah lah. Ikut tidur juga aja," ucap Libra pada dirinya sendiri dan langsung menyusul Virgo ke alam mimpinya dengan posisi duduk.

***
Libra terbangun dari alam mimpinya. Ia tersadar, masih ada sesuatu yang menimpa dirinya saat tidur.

"Bertahan juga nih Pangeran," gumam pelan Libra agar tidak membangunkan Virgo.

Tiba-tiba Virgo berbalik menghadap ke perut Libra.

"Heeii, bangun. Apa-apaan lo? Ih modus. Main peluk-peluk sembarangan," ucap Libra sambil memukul-mukul lengan Virgo yang sedang memeluk perutnya.

"Hmm, sebentar lagi," racau Virgo tidak jelas.

"Dasar, Singa modus," gerutu Libra pelan, tetapi masih terdengar oleh telinga Virgo.

Setelah mendengar gerutu Libra tadi, Virgo langsung terbangun dan duduk di sebelah Libra dan menatap Libra dengan tajam.

"Apa kau bilang? Singa? Jika aku singa, kau siapa? Kodok ganjen?" ucap Virgo dengan nada meremehkan.

'Bugh' suara pukulan yang berasal dari tangan libra yang mengenai lengan kiri Virgo.

"Apasih? Lo yang kayak singa kurang belaian," ucap Libra tak sungkan-sungkan.

"Apa kamu mau coba salah satu mantra di tubuhmu?" tanya Virgo dengan nada menakutkan sambil sedikit demi sedikit mengayunkan tongkat sihir yang ada di tangannya.

"Ohh ya ampun!! Tidak, tidak!" ucap Libra sambil pelan-pelan berdiri dan langsung berlari menaiki tangga rumahnya.

"Hey!!! Jangan kabur. Awas kalau ketemu! Aku akan menghukummu!" ucap Virgo sambil menggeram kesal, lalu mengikuti Libra yang sudah masuk ke kamarnya.

-TBC-

Jangan lupa tekan bintang🌟

~Tun❤

Virgo's MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang