09

166 65 51
                                    

⚠LAPORKAN JIKA ADA YANG SALAH KETIK⚠

Happy reading❤

===

"Robet! Apa sudah kau suruh Virgo untuk datang kemari lebih cepat?"

"Sudah, Pangeran."

Robet sudah sampai di Kerajaan Scodland. Ia langsung menghampiri tuannya. Tuannya yang tak lain adalah William. Pangeran tampan yang memimpin Kerajaan Scodland. Mungkin ia lebih tampan dari adiknya, Virgo.

"Aku tidak sabar menunggu Virgo datang ke sini. Ah, aku merindukan adik kesayanganku," ucap William berdialog sendiri. Ia mengelus-elus Robet yang ada di sampingnya.

"Jika nanti kau melihat ada Virgo datang, hubungi aku lewat kemampuan batin ya?" pintanya pada Robet yang langsung disetujui oleh Robet. Dengan segera Robet terbang dan hinggap di pagar Kerajaan Scodland menunggu pangeran tampan satunya lagi.

***

"Surat dari kakak? Ada apa?" tanya Virgo pada dirinya sendiri karena terheran. Ia hanya terkejut menerima surat dari Robet. Pikiran negatif pun bersarang pada otaknya. Berkali-kali ia menghilangkan, tetepi tetap berhinggap pada otak jernihnya itu.

"Apakah Ibu sakit?"

"Apakah ayah hidup kembali?"

"Apakah ada masalah di kerajaan?"

Saat pikiran buruk bersarang pada otaknya, ia mendengar teriakan yang meneriaki namanya.

"VIRGOOOOO!!!!"

"VIRGOOOO!! LEPASKAN!!!"

Itu adalah teriakan Libra. Mendengar teriakan cewek gila ini, ia hanya berdecak kesal.

"Merepotkan," gumamnya dengan pelan dan menghampiri orang yang meneriakinya ini.

"Ada apa?" tanya Virgo langsung saat ia sampai ditujuannya.

"Lepasin!" mohon Libra dengan eskpresi yang dibuat-buat.

"Chole," ucap Virgo dengan nada tidak ikhlas sambil mengayunkan tongkat sihirnya.

"Makasih," ucap Libra kesenangan.

"Cup," tanpa sengaja ia mengecup pipi kanan Virgo yang membuat Virgo mematung.

"Makasih sekali lagi," setelah mengucapkan kalimat itu, Libra berjalan menjauhi Virgo dan menuju kamarnya untuk tidur karena ia merasa mengantuk.

Virgo yang masih mematung dan tangan kanan yang berada di pipi kanannya. "Ini apa? Aneh," gumamnya sendiri. Setelah sadar, Virgo juga berjalan menuju sofa yang ada di ruangan tengah ini untuk duduk dan membaca surat dari kakaknya, tak lupa membaca mantra sebelum membaca surat dari kakaknya ini.

Virgo duduk dan langsung membuka surat yang ada di tangannya. Wajahnya cukup serius sambil mengerutkan kedua alisnya. "Hem, ramuan kematian? Hilang?" jedanya sedikit dan berpikir.

"APA? RAMUAN KEMATIAN HILANG? YA TUHAN!!!!!" lanjutnya sambil beteriak karena ia terkejut.

"Tidak bisa dibiarkan. Aku akan pulang dan membantu kakakku," sambil melipat surat yang ada di tangannya, ia mulai menaiki tangga dan menghampiri Libra.

"Kau ikut atau tetap disini?" tanyanya langsung kepada inti.

"Ikut kemana?" tanya Libra kebingungan. Bagaimana tidak bingung, Virgo tiba-tiba masuk dan mengagetkannya dan berkata ikut dia atau tidak.

"Ck, sudah nanti saja. Sekarang kau ikuti aku."

"Aku tidak menjawab iya untuk pilihanmu, Prince."

"Aku tidak memberimu pilihan. Jadi, sekarang ikut denganku."

"Ck, tadi lo ngasih pilihan, pangeran gila," gumamnya pelan tetapi masih terdengar oleh Virgo yang ada di depannya.

"Jalan sendiri atau aku gendong?" geram Virgo karena Libra masih duduk di tempat tidurnya.

"Gue gak ikut."

"Selain ganjen, kau juga keras kepala," ucap Virgo berjalan mendekati Libra dan setelah sampak di depan Libra ia langsung mengangkat Libra ke pundaknya dan berjalan keluar kamar Libra dan menuju tempat tujuannya, Kerajaan Scodland.

"Aaahhhhh!!! Turunin gue!! Woy!! Gue bukan karung beras! Mual gue!" selain berteriak, Libra juga memukul-mukul punggung Virgo. Virgo tidak merasakan kesakitan, malah ia memukul bokong Libra agar Libra berhenti berteriak.

"Aw, iya iya gue diem. Turunin dulu!" tanpa bicara, Virgo menurunkan Libra.

"Ayo jalan!"

"Kemana sih?" tanya Libra kesal. Bagaimana tidak kesal jika Virgo masih saja belum memberitahu tujuan mereka ini.

"Ke kerajaanku. Sudah kan? Ayo jalan!" setelah menghela napas, Virgo mengambil sebelah tangan Libra dan menggandengnya agar Libra berjalan dengan cepat.

 Sudah kan? Ayo jalan!" setelah menghela napas, Virgo mengambil sebelah tangan Libra dan menggandengnya agar Libra berjalan dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eeh, eh, eh, pelan-pelan, woy!"

"Ck, lambat."

"Loh loh, kok ke sini?"

"Sudah diam, jangan banyak bicara. Cukup berjalan dan ikuti aku."

"Pemaksa," ucap Libra penuh penekanan.

Virgo semakin mempererat genggaman tangannya pada Libra, ia juga semakin mempercepat perjalanannya. Ia sudah sampai di hutan. Masih awal. Sedangkan jarak Kerajaan Scodland dan mulut hutan ini masih sangat jauh. Mungkin butuh dua hari untuk mencapai di sana.

Sudah lebih jauh masuk ke dalam hutan ini, ia melihat ke arah Libra. "Apa kau lelah?" tanyanya ketika melihat Libra menghapus peluh keringat yang ada di dahinya.

"Menurut lo?" balas Libra ketus.

"Masih segar dan masih kuat untuk berjalan 3 mil lagi," ucap Virgo santai dan kembali menatap jalan. Mendengar jawaban santai Virgo, Libra melotot ke arah Virgo.

"PANGERAN GILAAA!!!!!"

-TBC-

Jangan lupa tekan bintang🌟


~Tun❤


Virgo's MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang