Yonggi selesai dengan cuci muka dan gosok gigi nya tapi tidak dengan jimin, jimin masih berkutat dengan kompor untuk menghangatkan makanan nya.
Tangan yonggi memegang handuk kecil mengusak rambut nya sendiri yang basah. Yonggi melihat jimin masih sangat serius dengan makanan nya kini memeluk jimin.
"mau menjadi istri yang baik hmm?" bibir yonggi berada di tengkuk jimin membuat jimin merinding karna nafas yonggi.
Ucapan yonggi berhasil membuat pipi gembul jimin memerah jimin memberhentikan kegiatan nya mengantikan nya dengan mengengam tangan yonggi yang kini ada di perut nya.
"lihat dirimu hyung? Aku lebih tinggi sekarang, kau semakin terlihat kakek kakek jika seperti ini kkkkk" kikikan terdengar jelas dari bibir jimin karna sedang mengejek same nya ini.
Yonggi menyeringai "meskipun aku lebih pendek dari mu sekarang, kau akan tetap menjadi obat manis ku dan mendesahkan nama ku saat aku mengungkung mu di bawah ku ingat itu"
Sial jimin memerah sekarang niat ingin mengejek yonggi malah jimin yang malu karna kata kata yonggi.
"hyung! Aku tak bisa melakukanya jika seperti ini" jimin berusaha melepaskan tangan yonggi di perut nya tapi nihil meskipun yonggi lebih pendek sekarang tenaga nya masih sama seperti dulu.
"melakukan apa? Mencium ku?" yonggi menjilat leher jenjang jimin membuat jimin mengeluh tertahan.
"ingat pada lirik mu yonggi! Jika seperti ini kau akan memakan tubuh mochi mu!" malaikat sedang berbaik hati pada jimin sekarang. Yonggi melepas pelukan nya setelah kata kata itu terngiang di kepala nya.
Saat pelukan yonggi terlepas ada raut kekecewaan di wajah jimin membuat yonggi tertawa.
"aku lapar suapi ya? Aku ingin melihat lirik hasil mochi ku ini" yonggi mengusak surai hitam jimin yang masoh sibuk dengan piring gelas dan semacam nya dengan semburat merah di pipi hasil dadi ucapan yonggi padanya.
Yonggi duduk di depan komputernya bibir tipis itu komat kamit membaca apa yang di tulis mochi nya dan sesekali terkekeh karna seperti puisi dan tak nyambung dengan apa yang di tulis nya di awal. Yonggi menulis lirik tentang sindiran kehidupan sedangkan jimin menulis tentang cinta dan yonggi bisa memastikan semua lirik jimin berkaitan dengan nya. Karna ada kata
"jika kau terluka aku pun terluka tapi luka itu akan ku tutupi dari mu. Karna jika kau melihat ku terluka kau semakin terluka. Aku akan bersikap senang dan berusaha membuat mu tertawa melupakan luka itu"
terdengar seperti puisi bukan? Dan itu yang di alami jimin sekarang berusaha membuat yonggi tertawa meski dia sedang terluka juga.
"aku obat mu bukan? Jika obat mu rusak atau kotor kau akan semakin merasakan sakit. Jadi akan ku jaga agar obat mu ini agar tetap bersih hingga bisa membuat mu sembuh dari derita yang kau alami sekarang"
Yonggi berkata jika jimin adalah obat manis nya hingga tertulis lah kata itu di layar komputer yonggi. Ulah jimin tentu nya.
"jangan terus menertawakan lirik ku hyung! Hapus saja jika tak bagus" bibir tebal nya mengerucut sebal.
"buka mulut! Aa" sendok sudah berada di depan mulut yonggi. Jimin yang menyuapi nya dengan muka yang tak menatap yonggi karna masih kesal dengan yonggi.
"tidak!" tangan yonggi di lipat di dada membuanf muka tak mau melihat jimin.
Jimin refleks menoleh ke arah yonggi "wae! Makan lah hyung! Kau tak kasian dengan lambung mu yang hanya di isi kopu dan soju kesukaan mu? Nanti usus buntu mu pecah lagi hyung! Aku tak mau! Ma-" omelan jimin terhenti karna bibir tipis itu menyati dengan bibir tebal yang sedari tadi mengoceh.
"terima kasih-
-terima kasih mau menjadi obat manis yang selalu ada untuk ku" ucap yonggi setelah selesai mengecup bibir tebal itu.
Belom reda rona merah jimin tadi saat yonggi memeluk dan mengucapkan hal yang sensitif sekarang di tambah lagi dengan ucapan yonggi yang begitu manis.
"kau tau? Obat tanpa pasien bukan hal yang berguna. Jadi jangan tingalkan obat mu nee?" jimin yang mengatakan nya dengan rona pipi nya yang bertambah karna mengatakan ini dan kepala menunduk.
"tak akan dan tak pernah! Bisa mati jika obat ku tak ada. Aaa" jimin menyuapi yonggi dengan kasih sayang. Sesekali yonggi meminum americano dan langsung di pukul oleh jimin dan mengantikan nya dengan susu yang di bawa jimin tadi.
Makanan sudah seleasai. jimin sedang menaruh nya di luar ruangan yonggi dan mencuci nya sedangkan yonggi kembali mendapat ide untuk menulis lirik lagu yang sempat tertunda. Tema sindiran kehidupan berubah menjadi cinta dan tetap mempertahankan lirik buatan jimin.
Jimin kembali ke studio yonggi dengan mulut nya mengaga besar yang di tutupi jari mungil nya, menguap.
"lelah mochi?" yonggi mengalihakn fokus nya pada jimin yang duduk di sofa belakang nya.
Jimin hanya menganguk malas "aku tidur ya hyung"
"tidur lah! Kau tak tidur tadi hanya menunggu ku bangun" yonggi kemabali mematap layar komputernya karna melihat jimin nya sudah merebahkan diri di sofa.
"egghh tak nyaman hyung" jimin kemabli bangun. Ia ingin tidur tapi ada sesuatu yang menganjal. Jimin berjalan ke arah yonggi yang tak memberi respon. Menarik bangku yang di duduki yonggi ke belakang lalu duduk di pangkuan yonggi berhadapan.
"tak menganggu kan?" kepala jimin yang berada di dada yonggi mendoka ke atas melihat wajah yonggi.
"tidak! Tidurlah" jari besar dengan urat itu mengelus surai hitam jimin.
"jaga diri mu hyung, pikirkan kesehatan mu, aku tak mau kau sakit" tangan jimin memeluk erat pingang yonggi dan terlelap.
Yonggi hanya mengelus surai jimin agar jimin lebih berada di alam bawah sadar nya tersenyum karna jimin nya menghawatirkan nya meskipun ingin tidur sekalipun.
Beruntung nya yonggi, jimin selalu ada untuk nya membuat haru hari suramnya berubah menjadi berwarna merasa di sayang di perhatikan dengam kebawelan jimin padanya Mengantikan sosok ibu yang sering yonggi rindukan dan berubah menjadi anak kucing jika sedang mode manja nya. Hanya pada jimin yonggi sangat perhatian terkadang member lain iri pada jimin yang selalu di bela yonggi. Hanya pada jimin. Dan berkat jimin yonggi bisa menulis lirik untuk lagu selanjut nya dan bisa langsung memberi laporan pada bang shuk besok. Semua berkat jimin.
Fin.
Huah *ngelap keringet* sebenernya bingung mau bikin fin nya gimana. Sempet mampet juga ni otak. Tapi karna ada yang vote jadi aku usahain nulis dan up. Makasih yang udh vote ya walaupun dikit tapi bisa bikin semangat autour baru kayak aku. Gomawo banget.
Jimin neplok mulu sama yonggi di behing fake love mungkin jimin ga mau yonggi ilang makanya nemplok mulu hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Mini (yoonmin)
Fiksi PenggemarYoonmin couple yang menjalani lika liku percintaan yang berakhir bahagia.