[6] Would you be My Girlfriend?

488 46 38
                                    

Hari ini, hari yang Kayna nantikan, ulang tahun Oliver. Gadis itu sudah tidak sabar, saat ini ia sedang menata rambutnya agar terlihat cantik dan memoleskan sedikit make up tipis agar terlihat menarik. Dan ia menggunakan dress yang di belinya bersama Agam. Tak lupa sebuah kado yang ia genggam.

Jam menunjukkan pukul tujuh lewat tiga puluh menit, ia berdiri di depan teras rumahnya menunggu taxi online yang udah ia pesan. Sebenarnya Kayna agak sedikit gugup, ia dengan percaya diri datang sendiri sementara pesta ulang tahun Oliver hanya ada teman-teman dekat cowok itu. Tapi tak apa, itung-itung ini ucapan balas budi gadis itu terhadap perlakuan Oliver yang manis. Tak lama, taxi online yang Kayna tunggu akhirnya datang juga. Langsung saja Kayna memasuki mobil tersebut.

Di sepanjang jalan Kayna melihat ponselnya sambil melirik jam, Kayna takut terlambat, kan gak lucu kalau first impression-nya orang yang suka ngaret. Jadi Kayna berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Setibanya di cafe flawless Kayna menetralkan detak jantungnya, lalu ia memasuki pintu masuk cafe tersebut. Sambil mencari-cari keberadaan Oliver. Setelah bertemu Oliver, Kayna langsung menghampiri cowok itu.

"Hai, happy birthday ya, semoga panjang umur, murah rezeki, patuh sama orang tua, dan wish you all the best," ucap Kayna sambil menyodorkan tangannya untuk bersaliman kepada Oliver.

Oliver yang melihat Kayna langsung tersenyum bahagia, lalu mereka berjabat tangan. "Wah, gue seneng lo dateng, makasih ya udah sempetin waktu untuk hadir," ucap Oliver masih dengan senyum mengembangnya.

"Iya sama-sama, eh... gue ada kado nih buat lo, semoga lo suka deh," ujar Kayna sambil memberikan kado yang ia bawa.

"Makasih ya, gue selalu suka kok apa pun yang lo kasih," balasnya sambil menerima kado tersebut. Kayna yang mendengarnya pun tersenyum senang.

Oliver menarik tangan Kayna untuk mengisyaratkan gadis itu untuk mengikutinya. "Ikut gue yuk,"

"Nah, ini bokap nyokap gue, lo duduk disini aja ya," ujar Oliver sambil menarik kursi di samping Mama nya, lalu Kayna menurutinya dan kemudian ia duduk.

"Hai om, tante," sapa Kayna sambil bersaliman dengan orang tua Oliver.

"Kamu cantik sekali, kamu pacar barunya Oliver ya?" Tanya wanita paruh baya tersebut.

"Eh.. bukan kok tan, aku temennya doang," jawab Kayna sambil tersenyum.

Lalu Oliver nyeletuk. "Tapi coming soon jadi pacar kok ma," ujar Oliver sambil tersenyum.

Kayna yang mendengarnya jadi salah tingkah, lalu Oliver pergi untuk menyambut teman-teman yang baru hadir. Di cafe ini dominan berwarna hitam dan putih, pantas saja Oliver memberikan dress code black and white. Acara ini hanya makan malam biasa, tidak ada tiup lilin maupun potong kue. Hanya ada dua meja panjang berwarna putih dan sudah dihiasi dengan bunga dan aksesoris untuk memperindah meja tersebut, lebih tepatnya mengarah ke elegant.

 Hanya ada dua meja panjang berwarna putih dan sudah dihiasi dengan bunga dan aksesoris untuk memperindah meja tersebut, lebih tepatnya mengarah ke elegant

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boy FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang