"Jeno!"
"Yak!"
"Lee Jeno!!!"
Teriak Winter berkali-kali, terlihat jelas pemuda bersurai blonde itu mengabaikannya. Mengepalkan kedua tangannya, Winter berlari menyebrangi jalan saat lampu sudah berwarna merah dan mengejar Jeno yang sudah memasuki area gerbang sekolah.
"Biadab! Kau marah padaku? Harusnya aku yang marah padamu Jen!" Amuk Winter begitu tiba disamping Jeno, memukul lengan pemuda itu sekuat mungkin dan menyamai langkahnya dengan Jeno.
"Aku tidak marah"
"Lantas kenapa kau tidak berhenti, aku memanggilmu sedari tadi!"
"Tidak dengar" cuek Jeno, terus berjalan menuju ruang kelas mereka yang berada di lantai tiga.
"Berhenti, tatap aku dan katakan kau tidak marah" Winter menahan pergelangan Jeno, langkah pemuda itu terlalu lebar, hingga membuatnya kelelahan.
Otomatis Jeno menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Winter, pemuda itu menoleh dengan malas dan menatap lekat sepasang mata almond gadis dihadapannya.
"Tidak" jawab Jeno sesingkat mungkin, lalu melirik ke pergelangannya yang masih digenggam oleh tangan mungil Winter.
"Maaf karna tidak mengatakannya lebih awal" sesal Winter.
"Hei, Kim Winter... Kuharap kau melupakan apa yang kita lakukan semalam... Aku hanya terbawa nafsu sesaat, untuk itu, lupakan semuanya dan jangan pernah membahas hal itu lagi" setelahnya, Jeno menepis tangan Winter yang menahannya.
Winter terdiam, ia merasa oksigen di sekitar menghilang tiba-tiba setelah mendengar sederet kalimat itu keluar dari mulut Jeno. Ntah kenapa, kalimat itu mampu membuatnya ingin menangis detik ini juga.
"Terkutuk kau" umpat Winter. Kedua tangan gadis itu terkepal kuat.
"Aku tidak mengerti, mengapa manusia setampan dan sepintar Jaemin bisa jatuh hati padamu" ujar Jeno dengan ekspresi wajah yang sulit ditebak.
"Untuk itu, kuharap, kau tidak menyia-nyiakan kesempatan Winter, kapan lagi kau bisa memiliki pacar seperti Jaemin? Selain tampan dan pintar, dia juga berasal dari keluarga kaya raya dan bisa diandalkan, aku yakin kau akan mendapat kebahagia-"
"Kau terlalu banyak bicara" potong Winter dan berlalu meninggalkan Jeno.
Jeno menghembuskan napas secara kasar dan tersenyum konyol, benar, ia terlalu banyak bicara. Hanya itu satu-satunya cara yang bisa ia lakukan untuk menyatukan kedua sahabatnya itu, atas permintaan Jaemin. Meski hatinya terasa sangat berat.
***
"Lagi-lagi kau hanya makan wortel? Memangnya kau kelinci hanya makan ini?" Jaemin merebut kotak makan Winter, mengganti kotak makan gadis itu dengan nampan yang berisikan nasi dan lima macam lauk.
"Bagaimana denganmu?" Tanya Winter, menatap nampan itu lekat, katsu seukuran telapak tangannya terlihat sangat menggoda.
"Aku tidak lapar, kau saja yang makan" Jaemin menepuk pelan pucuk kepala Winter dan mendudukkan dirinya disamping gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE THERE FOR YOU - Jeno X Winter X Jaemin
Fanfiction• Kim Winter • Lee Jeno • Na Jaemin • Lee Haechan ✨ Note : masih dibawah 17 tahun? Mending skip aja deh ( ◜‿◝ ). 🔞 Cerita ini mengandung lebih banyak kata-kata dan adegan yang tidak pantas ditiru, sekian terima Winter. Start : 14 Februari 2022 En...