Chapter 4

729 78 16
                                    

Satu minggu kemudian...
Di sebuah ruang kelas matematika dimana terlihat seorang dosen pria menjelaskan materi ke para mahasiswa depannya. Yaps, di YG matematika adalah mata kuliah wajib yg harus di pelajari oleh seluruh mahasiswa. Jadi tentu saja para mahasiswa transfer ikut dalam kelas ini, soalnya mereka tidak ada kelas wajib ini di kampus lama mereka masing2. Jikalau sampai mahasiswa belum lulus dari mata kuliah wajib ini maka mereka wajib mengulang sampai lulus. Saat ini seungri dan teman2nya cukup pusing memperhatikan coretan dosen, bahkan penjelasan yg di utarakan si pak dosen tak cukup membantu, kenapa?? Jangan salah, ini bukan sekedar materi matematika biasa, disini materi matematika di kembangkan menjadi lebih luas. Dimana tujuan dari mata kuliah ini untuk sarana meningkatkan IQ dan mental mahasiswanya. Cukup cerdas bukan kampus ini... Hehehe, siapa dulu dong pemiliknya. Tok tok tok "permisi pak, saya mencari Kim Jaejong, bisa saya pinjam dia sebentar?" tanya yongbae. Yap, di pintu kelas berdiri dua orang namja dengan penampilan yg pastinya menarik perhatian kalayak ramai dan dengan reputasi mereka yg 'sangat populer' tidak cukup membantu meredam attention. Gd hanya berdiri disamping yongbae sambil bersandar di pilar pintu tak acuh. Mungkin agak terkesan sombong bagi yg melihatnya. Tapi nampaknya si dosen tak begitu terpengaruh terlihat sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Belum sempat si dosen menjawab seorang namja berdiri dari mejanya dan berjalan ke arah depan kelas. "Tunggu dulu, tidak semudah itu bisa mengganggu jam pelajaranku seenaknya" sergah si dosen. Yongbae dan namja yg bernama 'kim jaejong' tadi menautkan alisnya bersamaan, tanda tak mengerti. "ahhh... "timpal yongbae tiba2, dia paham apa maksud si dosen. "sekarang apa lagi? Kuharap yg ini lebih berbobot dari sebelumnya" lanjut yongbae, hilang kesan ramah tamah yg tadi ditunjukkan. Sebagian besar mahasiswa diam tak mengerti arah pembicaraan mereka, apalagi kelompok seungri. "Ini ada apa?" tanya Yoon teman seungri ke mahasiswa yg duduk di depannya. Seungri pun ikut mendengar penjelasan mahasiswa tersebut, "Ini sudah jadi pemandangan biasa, banyak dosen yg memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk ngerjain para berandalan kampus itu. Tapi sayangnya para dosen selalu kalah. Dasar berandalan genius Ckckck". Yoon dan seungri saling pandang masih bingung tak mengerti apa maksud dari penjelasan mahasiswa itu. Tak lama mereka kembali fokus ke depan kelas setelah mendengar langkah kaki berjalan ke depan kelas. Gd berjalan mendekati whiteboard, "begini saja pak tua, karna aku sedang sibuk, ini kuberi sedikit ilmu padamu" ujar Gd pada si dosen. Dan herannya si dosen tak bergeming dengan panggilan yg Gd tujukan untuknya seperti itu sudah hal biasa. Sedangkan seungri dan teman2nya shock mendengarnya, bagaimana bisa dia bicara begitu pada dosen pikir mereka bersamaan. Dan Gd pun memulai mencorat coret papan dengan soal yg tadi di tulis si pak dosen. Hanya 2 menit papan itu sudah penuh coretan yg membuat semua penghuni kelas melongo tak terkecuali si dosen. Karna coretan itu adalah jawaban dari soal yg dari tadi dibahas, tak hanya sekedar jawaban bahkan berbagai pengembangannya dengan berbagai macam cara. Bahkan saking shocknya sampai semuanya tak sadar jika Gd,yongbae dan orang yg mereka cari sudah lenyap. Para penghuni kelas tersadar setelah memdengar tawa kecil dari sang dosen, "haiss, anak ini" gumam sang dosen sambil menggelengkan kepala, beliau nampak senang pemirsa, ga marah? Gimana bisa? Semua terheran2. "Nah semuanya, silahkan kalian pelajari apa yg tertulis dipapan ini, kalian beruntung mendapatkan pelajaran berharga hari ini, beginilah yg seharusnya kalian lakukan" ujar si dosen sambil tersenyum lebar. Baru lah seungri dan yoon paham apa yg dimaksud si mahasiswa tadi. Tanpa sadar seungri kagum pada kegeniusan Gd, mungkin lebih tepatnya lebih ke gaya nya yg effortless bisa bikin coretan se genius itu. Disini penuh dengan orang2 genius pikirnya. Yap dia dapat info dari teman sekelasnya mengenai kelompok preman Gd ini, dari nama2nya dan jurusannya serta prestasi2nya. "Kelihatannya aku harus Berusaha lebih keras lagi" tekad seungri.

Jam makan siang di kantin hari ini tak begitu ramai seperti biasa, nampak di meja 'khusus' hanya ada Gd dan yongbae yg sedang menunggu 2 sabahat mereka yg lain. Gd yg asik menghisap rokoknya sedangkan yongbae asik nyemil kentang gorengnya. Seungri dan Yoon baru tiba di kantin, seungri melirik ke arah Gd sekilas lalu lanjut berjalan ke arah ibu kantin, saat mereka sedang memesan makanan tiba2 'braakkkk... Terdengar seseorang menggebrak meja. Semua mata tertuju pada 'meja khusus', karna meja itu yg digebrak oleh seorang namja tinggi besar. Dibelakang namja itu ada 4 namja lagi, tampaknya teman dari si namja besar. Tak ada yg berani bergerak saat itu, atmosfir terasa mencekan, seolah2 bernafas dan berkedip adalah hal yg terlarang. Bukan apa2 kalau itu bukan meja khusus yg digebrak sih gapapa, apalagi ada penghuninya. Meski begitu si penghuni tampak santai, yongbae masih asik makan kentang setelah sempat terhenti melirik sebentar ke arah si penggebrak, sedangkan Gd masih asik menghisap rokoknya tak bergeming sama sekali. "Berani sekali kau mengambil wanitaku hah?!!!" bentak si badan besar sambil menunjuk wajah Gd. Dan saat itu juga suasana semakin gelap disekitar mereka."Jangan kau pikir karna tittle preman kampus kau bisa seenaknya mengambil wanitaku!!Kau pikir aku takut padamu hahh??!!"lanjutnya. Uihhh apa dia sudah gila pikir sebagian orang yg ada disitu, sedangkan Yoon berbisik dengan wajah antusiasnya pada seungri ini akan jadi tontonan yg menarik. "OMG, mimpi buruk apa aku semalam, sampai berada disituasi seperti ini"gumam seungri sambil menghembuskan nafas berat. Pranngggg!!!! Si badan besar melempar piring berisi kentang goreng milik yongbae marah karna merasa tak dihiraukan. "Hei bro, kau harus ganti rugi, sayang sekali kentang gorengku.."ujar yongbae santai bergaya sok sedih sambil terus melihat kentang gorengnya yg tersebar di lantai. Situasi semakin mencekam karna si badan besar semakin marah merasa diremehkan. Dan dia pun mencengkram kersh baju yongbae dengan tangan kirinya sampai yongbae sedikit terangkat. "Kurang ajar!! Apa kau meremehkan ku hahh??Beraninya kauuu..." si badan besar mengarahkan tinju dari kepalan tangan kanannya ke wajah yongbae, yg bikin takjub adalah yongbae tak bergeming sama sekali masih menatap santai kearah si badan besar. Dan itu sukses menyulut api kemarahan si badan besar. Semua yg melihat kejadian itu nafasnya pada tercekat dikerongkongan tak terkecuali seungri dan Yoon, malah para wanita pada menutup mata. Tinju itu hampir saja mengenai wajah yongbae jika tak terdengar suara berat dari Gd. "Apa kau yakin berani menyentuh kulitnya dengan tangan kotormu itu?" ucap Gd terkesan santai tapi sangat dalam penuh makna. "OMG, ini akan jadi sangat kerenn kalau Gd sudah turun tangan"ucap Yoon pelan dengan mata berbunga2. Seungri melirik tajam Yoon dengan lirikan 'are you crazy??!!'. Tapi seungri tak menampik bahwa dia juga sangat tertarik dengan apa yg akan dilakukan Gd, entah kenapa suara Gd bisa memberikan efek 'tak mungkin bisa tak tertarik melihatnya' padanya. Suaranya tadi memberikan efek bergetar takut. Si badan besar tertawa terbahak2, tapi tawanya begitu garing kaya kerupuk udang, ups sorry waktunya serius yaa hehehe. "Hahaha mau apa kau hah??" sambil berujar begitu si badan besar segera melanjutkan aksi tinjunya. Buaaakkk... terdengar suara tinjuan sangat keras. Seungri menutup matanya tak sanggup melihat. 

A/n : Sekali lagi aku ingetin, ini story isinya semua sangat mengada2, banyak absurd nya, itu kenapa yg bikin aku santai buatnya karna inspirasinya ga ada patokan. Kita masuk ke inti cerita  pelan2 ya ... Terima kasih banyak yg sudah bersedia meluangkan waktu baca storyku yg ga jelas ini. Makasih buat sarannya @chandryana , nanti coba deh aku twist2 ceritanya hehehe... makasih banyak yg sudah vote dan comment, ayo dong silent reader tunjukkan suaramu, aku nungguin lohh hehehe ^^

You Know that I Love You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang