Jiyong POV
Aku gak tahu apa ini yg dinamakan jodoh, tapi ini kebetulan yg menarik. Aku bisa bertemu dengannya saat ini setelah seharian kami tak bertegur sapa. Aku tahu itu adalah aksi ngambeknya padaku, jadi aku membiarkannya dulu. Sebenarnya aku tahu dia dan cs nya sering kemari. Kenapa aku bisa disini? Secara disini memang lah lokasi yg sering digunakan untuk untuk transaksi2 gelap. Dan memang kubangun untuk tujuan itu. Yup, benar. Black club adalah salah satu bisnis club milikku. Sesuai dengan namanya, disini hanya ada dunia kegelapan. Dan malam ini aku berada disini untuk membereskan salah satu masalah bisnisku. Aku gabung dengan teman2ku di dj stage setelah selesai membereskannya. Sebelumnya aku sudah melihatnya memasuki club dan sampai masalahku selesaipun dia masih ada disini. Ku lihat dia begitu frustasi. Dia memilih duduk diam meminum vodkanya sambil memperhatikan teman2nya tak tertarik. Dia yg begini bukanlah seungri biasanya. Dan itu menyakitiku menyadari alasan dari sikapnya saat ini. Hahhh... Seungri-ah, maafkan aku. Baiklah, lebih baik aku percepat drama ini biar cepat selesai. Kulihat dari sudut mataku dia shock baru menyadari keberadaanku. Dan tatapannya berubah jadi sedih dan marah lalu memalingkan wajahnya tak mau melihatku. Yakk, apa2an itu. Hoho lets see, are you sure you dont want to see me honey? I know you missed me. Hehehe. Ku minta teman dj ku memainkan 1 lagu yg aku yakin akan menarik perhatiannya padaku kembali. Taraaa!! Dan benar saja tak lama lagu diputar dia melihat ke arahku, tatapannya itu loh bikin aku makin gemes deh ngerjain dia. Aku memang sadis. Hahaha. Aku masih pura2 tak melihatnya. Kutarik salah satu bitch yg sedang menggerayangi tubuhku untuk semakin memperpanas drama ini. Done. Aku melihat kilatan di pipinya sebelum dia memalingkan wajahnya dan menunduk. Kulihat dia meletakkan telapak tangan di wajahnya, tubuhnya bergetar semakin lama semakin keras. Aku menyelinap diantara teman2ku dan segera berjalan ke mejanya. Ku tarik dia ke toilet yg tak begitu jauh, ya menurutku tempat aman dan paling cepat dicapai. Kurasakan dia meronta lalu ku dekap dia dengan masih terus berjalan menembus keramaian. Kurasakan dia tak meronta lagi, meski tak melihat kearahnya aku tahu dia tahu ini aku, mungkin dia lelah jadi tak melawanku lagi.
Kami masuk di salah satu bilik paling ujung dan menguncinya. Kemudian aku duduk di closet dan menariknya dipangkuanku. Dia masih menunduk dengan tangan masih menutupi wajahnya. Ku tarik paksa tangan yg menutupi wajahnya. Kutarik dagunya agar melihatku. Dan benar wajahnya basah air mata. Aku tambah kaget ketika dia menunduk kembali dan menangis terisak sampai tubuhnya berguncang dipangkuanku. Kenapa aku kaget? karna pasalnya seungri bukanlah tipe lelaki cry baby, dia cukup kuat. Ya kecuali saat kami bercinta. Itu beda lagi. Hatiku begitu sakit melihatnya dalam keadaan begitu. Ku tarik tubuhnya perlahan ke pelukanku. "Hei baby, dont cry pleasee!! Mianhae.. Please mianhaeyo sayang.. Hei, I lov u so much, that's hurt me melihatmu begini"ucapku lembut dengan sayang padanya yg masih menangis. Ku belai punggungnya lembut untuk menenangkannya yg sekarang menangis dipundakku. "Hyung.. Kenapa kau lakukan ini padaku?" tanyanya dengan suara parau dan nada lemah, ada perih yg teramat sangat disana. Nyuutt.. Jantungku teremas menyakitkan mendengarnya. Hahhh... Rupanya aku sudah keterlaluan padanya. Ku dongakkan wajahnya yg lemah menyedihkan untuk melihatku. Tak pernah aku melihatnya seperti ini, dia benar2 broken. Kuhapus air matanya dengan sayang lalu kuciumi matanya, keningnya, pipinya, hidungnya, bibirnya dan yg terakhir lehernya. "Hei seungri sayang, dengar aku"perintahku lembut. "Tatap mataku"perintahku lagi. "Mianhae hmm, dengar sayang, aku benar2 sangat mencintaimu, hanya kamu seungri-ah, cuma kamu satu2nya. Percayalah padaku" ucapku lembut tapi dengan ketegasan di setiap kata yg ku ucapkan. Masih ku lihat ada keraguan di mata sayu nya. Cihh, jangan bilang aku telah menghancurkan panda tersayangku. Doaku dalam hati. "Hei, kau ingat hari ini hari apa hmm?" tanyaku lembut tersenyum padanya mencoba mengalihkan perhatiannya, kubelai wajahnya.
Dia diam dengan lemah. "Apa kau sudah lupa hari ini itu hari penting kita?" pancingku padanya berharap bisa menarik perhatiannya kembali. "Hahh.. Ternyata kau melupakannya"ucapku pura2 sedih menurunkan tanganku dari wajahnya. Dan itu berhasil membuatnya berpikir. Hahh.. Setidaknya dia sudah tak seperti zombie kayak tadi. "Apa maksudmu hyung? Jangan bilang ini juga akal2anmu saja. Yg ku tahu hari ini hari kehancuran hatiku" ucapnya mulai kesal. Aku tersenyum lembut dan kembali ku raih wajahnya. "Kau ini sebenarnya serius ga sih dengan hubungan kita sampe melupakan hari ini"ucapku mencoba menggurauinya. "Yakk, kau kwon jiyong. Harusnya aku yg bertanya begitu padamu, setelah apa yg selama ini kau lakukan padaku. Bisa2 kau meragukanku. Kau bisa lihat dengan mata kepalamu sendiri seberapa besar perjuanganku untukmu hahh??!!!! Harusnya aku yg meragukanmu!!" teriaknya emosi padaku meluapkan unek2nya. "Wohoo, sayang tenang lah. Dengarkan aku dulu makanya" jawabku tersenyum lebar menimpali amarahnya yg menurutku menggemaskan. "Aku benar2 lelah hyung.. "ucapnya lirih deject. Whattt, no no no. "Lalu bagaimana maumu hmn? Apa kau mau berpisah denganku?" tanyaku masih berusaha lembut sambil membelai wajahnya. Terlihat ada shock di matanya lalu menunduk. Diam. "Apakah itu maumu?"tanyaku lagi memancingnya. "Apa ini maumu hyung? Berpisah denganku dan bebas dengan wanitamu?" tanyanya lirih begitu perih. "Hmm, ada yg jealous rupanya, kau sudah tahu jawabanku kan"jawabku menaikkan sebelah alisku. Dia menatap mataku mencari kepastian disana. "Seungri-ah lets end this drama okey?" ujarku padanya yg di balas kening berkerut bingung. "Apa maksudmu hyung?"dia kebingungan. Ku tangkup wajahnya tegak kupastikan dia memandangku. "Bukankah sudah kubilang kau milikku, sekali milikku selamanya tetap milikku. Meski kau menangis darah meminta pergi dariku tak akan pernah aku melepasmu, aku sangat mencintaimu seungri-ah, meski hanya kau dan Tuhan yg tahu untuk saat ini, suatu saat kita akan bahagia tanpa beban di hadapan dunia, bersabarlah, percayalah padaku sayang"kataku mantap padanya. Kulihat matanya melembut. "Dan satu lagi, bagaimana kau bisa lupa hari penting kita ini"timpalku agak kesal padanya. Belum sempat dia menimpali aku kembali melontarkan kekesalanku padanya. Wajahnya langsung berubah bingung dengan kata2ku. "Baby, hari ini anniversary kitaaa.. Issss"kesalku padanya. Dia molotot shock. "Mwo?"hanya itu yg keluar dari bibirnya. "Ku pikir kau ingat, makanya aku cari cara mengerjaimu, dan ternyata malah jadi begini tsk.. "kataku pura2 kesal. "Ehh...??"dia mendadak cengo. "Yakk lee seungri kenapa kau jadi idiot begini" ejekku. "Yakk hyung, kau pikir salah siapa aku bisa jadi begini hahh?? Kau keterlaluan hyung, kau selalu menyakiti hatiku. Apa jika aku mati kau puas menyakitiku hahh? Kalau begitu bunuh saja aku hyung, aku lebih memilih mati jika terus merasakan sakit yg menyiksa begini. Bunuh aku hyung" ucapnya penuh emosi mengguncang tubuhku dengan mencengkram bajuku. "Lee seungri!!"bentakku. Mataku menatap nyalang padanya. "Aku sudah lelah, bunuh aku, kumohon.. "ucapnya lirih menyakitkan.
Huahh... Kelihatannya sudah ribuan kali aku bernafas panjang begini. Kepalaku benar2 sakit. Ku letakkan tanganku di pipi kirinya mengambil attentionnya kembali. "Bagaimana aku bisa hidup bahagia jika itu tanpamu seungri-ah, kau segalanya untukku, kau yg menghidupkan hatiku, jika kau meninggalkanku kau membuatku hidup seperti zombie yg tak punya hati kembali. Karna kau membawa hatiku pergi bersamamu. Kau warna di hidupku yg gelap seungri-ah. Hanya denganmu aku merasa hidup, lengkap. Aku tahu aku bukan lah seseorang yg kau impikan. Aku juga tak mampu menjadi seperti inginmu. Terlalu banyak cacat dalam diriku, aku tahu aku bukanlah orang yg pantas menerima cintamu, aku sadar kau berhak mendapatkan seseorang yg lebih pantas. Tapi membayangkanmu dengan orang lain itu.. Itu.. Menyakitkan. Aku.. " ucapku lirih tak sanggup melanjutkan ucapanku, aku berusaha menyalurkan perasaan yg kurasakan disetiap kata yg ku ucap berharap itu sampai padanya. Belum sampai aku melanjutkan ucapanku seungri mencium bibirku menuntut. Ada rasa asin di ciuman kami, ahh dia menangis lagi rupanya. "I lov u hyung, i really lov u"ucapnya berkali2 di sela ciuman kami berusaha menyalurkan perasaannya padaku pada ciumannya. Aku tersenyum dalam ciuman kami. Aku bisa merasakan betapa dalam perasaannya padaku. Dan aku membalas ciumannya tak kalah dalam. Berharap dia pun bisa merasakan perasaanku yg dalam padanya.
A/n : Sekilas info gesss chapter depan chapter terakhir...
*picture nyomot dari simbah gugel^^
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know that I Love You ✔️
Fanfiction"What kind of love that allows their love one to be with others so that their own relationship remain hidden?" --unknown-- Remember!! This is story 'bout boyxboy/pairing Nyongtory Chapter semi/rate M Kalau yg bukan fujoshi ato nyongtory shipper leb...