Chapter 18

731 71 19
                                    

Seungri POV

Sudah hampir 3 minggu aku tak bertemu dengannya. Tidak di kampus tidak juga di apartementku. Terkadang aku hanya melihat 3 sahabatnya saja dikampus. Itu pun sangat jarang sekali. Dia hilang secara tiba2 seperti ditelan bumi tanpa kabar sedikitpun. Seharusnya aku senang tak ada lagi yg menggangguku. Sayangnya, meski fisiknya tak lagi bersamaku ataupun mengacak2 apartementku seperti biasa tapi dia tanpa henti hadir di pikiranku. Mengacak2 pikiran dan hatiku. Aku benar2 sudah kehilangan kendali akan diriku sendiri. Tiada hari tanpa aku memikirkan dimana dia, sedang apa, dengan siapa, apa dia baik2 saja, apakah dia marah padaku, kapan dia akan kembali. Perasaan ini sungguh menyiksaku. Terima atau tidak, aku tak bisa mengelak betapa aku sangat merindukannya, aku sangat peduli padanya, rasa sedih dan marah ini kutujukan pada diriku sendiri, aku benar2 tersiksa, apa lagi setelah dia menyentuhku, menyentuh bagian terdalam dalam diriku aku sama sekali tak bisa lepas darinya. Sangat menyakitkannn... Tolong aku... Kumohon siapapun tolong aku... Hiks hiks.
Aku sadar, aku telah terperangkap olehnya. Aku telah menyerahkan diriku seutuhnya padanya. Tubuhku, hatiku, jiwaku, harga diriku. Aku benar2 tak punya apa2 lagi. Aku seperti wanita yg kehilangan kehormatannya, seperti prajurit yg dilucuti senjatanya. Perumpamaan yg mengerikan memang di liat aku yg hanya lelaki biasa. Tapi meski aku hanyalah lelaki biasa yg mungkin tak punya apapun, setidaknya aku punya harga diri sebagai lelaki sejati. Dan itu pun aku berikan begitu saja. Aku benar2 tak berdaya saat ini. Aku tak tahu harus bagaimana, perasaan baru ini benar2 menakutiku, aku bingung tak tahu harus berbuat atau bersikap apa dihadapannya. Aku berusaha tenang dan bersikap biasa saja terhadapnya untuk menutupi kondisi mental dan batinku yg sedang berkecamuk. Tapi dia malah pergi meninggalkanku. Apakah dia marah padaku?? Apakah dia hanya mempermainkanku?? Apa dia bosan padaku?? Dilihat dari kehidupannya yg penuh kekerasan dimana2, apa jangan2 terjadi sesuatu yg buruk padanya? Arrggghhhh.... Seribu pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku, aku tak bisa fokus dalam hal apapun. Aku benar2 tak bisa lari dari perasaan ini. Aku merasa cara berpikirku seperti wanita. Dimana lee seungri yg asliiiiii, lee seungri yg cool dan macho. Hahhhhh Malah semakin hari semakin menjadi2. Ingin rasanya aku berlari mencarinya, dan booommm... Seperti palu menghantam tubuhku dengan keras membuatku terhuyung kesakitan tak berdaya, sebuah kenyataan pahit yg tak bisa dibantah. Kenapa aku jadi begini ya Tuhaaannnnn hanya karna seorang lelaki yg baru ku kenal!!!!!!! Dan kenyataan ini lah yg menghantamku dengan keras, bahwa aku tak mengenalnya sama sekali, aku hanya tahu namanya dan aku sudah membiarkan dia screwed me up like this, oh my god, aku benar2 sudah gila!!! Mau mencari kemana? Aku tak tahu rumah ataupun apartementnya, dan bayangkan saja bahkan no hp nya pun aku tak punya!!! Bertanya pada sahabat2nya?? Kalian pikir siapa aku berani2 nya bertanya tentang dia pada mereka... Siapa aku??? Siapaaa???? Aku bukanlah siapa2 baginya, bukan teman atau musuh, bukan saudara ataupun... Kekasih?? Hahaha... Aku hanya bisa menertawakan diriku sendiri dengan keras mendengar aku sendiri menyebut hal terakhir itu... Aku benar2 sudah tidak waras... Hahaha aku namja for god sakeeee begitupun dia. Woaaahhh.... Aku gilaaaaaaa

1 bulan sudah aku tak bertemu. Dan 1 bulan ini juga hidupku seperti zombie. "Hei seungri, sebenarnya ada apa denganmu broh?" tanya Yoon utk ke seratus kalinya dalam sebulan ini. Dia sadar atau mungkin akunya yg terlalu kentara, bahwa tawa dan candaku hampa. Tak seperti aku biasanya. Itu yg teman2 dekatku katakan. "Jika kau ada masalah cerita bro, mungkin aku tak bisa membantu, tapi setidaknya bisa meringankan hatimu dengan kau membagi bebanmu padaku" timpalnya lagi saat aku tak menyahut dan lebih memilih fokus mengerjakan tugasku. Aku dan Yoon saat ini ada dibawah salah satu pohon di pinggir lapangan. Berniat mencari suasana segar dari pada di perpus. Akhirnya aku hanya tertawa kecil menimpali sahabatku ini, "wkwkwk Yoon yoon, sok sweet luu.. Hahaha". "Yeee, gw serius kaliiiii iniii..."balasnya sambil menoyor kepalaku masih dengan tampang kawatir. "Hadeehhhh, kaga ada apa2 broh, biasa aja kelezzz... Hihihi"jawabku padanya. "Ga ada apa2 gundulmu, seekor seungri yg kaya burung terbang cicit cuit kesana kemari tiba2 banyak diam dan bengong itu adalah hal yg tidak wajar"cicitnya berapi2 padaku. "Enak aja lu nyamain gw ama hewan, lu tahu kaga gw tuh makhluk ciptaan Tuhan setampan dan semempesona ini yg ga bakal ditolak kaum hawa hehehe"candaku padanya berusaha mencairkan suasana. "Muke lu jauuuhhh... "timpalnya dan kami pun akhirnya tertawa bersama. Hening sejenak kami mengerjakan tugas masing2. "Ya sudahlah kalo emang lu kaga mau cerita sekarang, ya kalau ntar lu berubah pikiran jangan sungkan nyari gw broh"ujarnya melanjutkan debat kami yg tadi. "Yayaya, gw tahu kok, pasti gw nyari lu kok kalau ada apa2, siapa lagi coba yg bisa aku mintain tolong selain lu monyettt... Hehehee, tenang aja ini cuma masalah kecil keluarga aja kok"bohongku padanya agar sabahatku ini tak kawatir lagi padaku. Dan kami pun melanjutkan mengerjakan tugas kami sambil sesekali bercanda.

Samar2 aku seperti mendengar suara tawa Gd. Ahhh mungkin perasaanku saja. Lamaaa suara itu tak menghilang juga. Apa aku sebegitu merindukannya sampai barang sejenak aku tak bisa lepas memikirkannya. Huffff... Aku mulai ngaco. Aku mendongakkan wajahku ke atas sejenak mencoba mencari ketenangan dari hamparan biru langit. Dan saat aku akan kembali fokus pada tugasku mataku terpaku ke seberang lapangan dimana disana ada seonggok manusia yg selama telah berhasil memporak2kan hidupku sebulan ini, bahkan sejak awal pertemuan kami. Aku tak bisa berpaling darinya, berbagai macam perasahan bercampur menjadi satu. Marah, sedih, bahagia, kawatir dan patah hati. Kulihat dia disana bersenang2 dengan wanita2 nya. Kenapa dadaku sakitttt sekali, dadaku sesak. Tanpa sadar aku meremas dadaku keras dan mulai terbatuk2. Rasanya aku ingin muntah. "Hei ri, kau tak apa? Ada apa denganmu" suara kawatir Yoon menyadarkanku. "Yoon aku rasa aku mau muntah, aku ke toilet dulu titip tasku"ujarku padanya sambil bergegas berdiri. "Hei hei kau tak apa? Akan kutemani"timpal yoon ikut berdiri. "Ahh.. Tak usah, aku tak apa. Kau tunggu di kantin saja, aku pasti lapar setelah membuang isi perutku ini hehe.. "candaku padanya. Dan aku pun bergegas ke toilet menumpahkan seluruh isi perutku. Rasanya sangat menyakitkan, tapi bukan karna habis muntah. Dadaku sakit, perutku rasanya tak enak, kepalaku migrain. Dan saat aku mau berbelok masuk ke kantin langkahku terhenti, tepat di depanku Gd dan gerombolannya juga masuk ke kantin dan tanpa menoleh sedikitpun kearahku. Kenapa begini sakitt? Bukankah biasanya dia memang seperti ini?? Kemarin2 aku tak apa2 kenapa sekarang sakit dan sesak rasanya dia mengacuhkanku seperti ini? Memangnya aku siapanya? Kenal aja enggak. Apa aku memang tak terlihat di matamu G? Haiiss... Kenapa aku jadi baperan kayak cewek pms begini sihhh... Ku kedip2kan mataku menahan air mata yg membendung di mataku agar tak jadi keluar. "Oee seungri, sini!!"Teriakan Win membuyarkan moment ironiku. Kulihat Win bersama Yoon dan teman2 lainnya sudah berkumpul, kulangkahkan kakiku kearah mereka sambil memasang senyum khas ceriaku. Aku tak mau membuat teman2ku kawatir dan aku tak mau terlihat lemah didepannya. Kulirik sekilas padanya sebelum duduk dan mengobrol dengan teman2ku. Kulihat dia asik menghisap rokoknya sambil memeluk pinggang seorang wanita yg memeluk lehernya. Shhiiittt... Jangan pedulikan dia Lee seungri, jangan lihat kesana. Buat apa kau menyakiti dirimu sendiri dengan mempedulikan orang yg tak menolehmu sedikitpun. Monologku dalam hati menghiburku. Biasanya aku tak ada masalah mendengar suara para wanita itu bermanja2 padanya, tapi dengan keadaanku saat ini yg buruk mendengarnya membuatku risih melihat para bicth itu bergelanyut intim padanya membuatku emosi. Aku sudah tak tahan.

"Hei gess, aku cabut dulu yaa, aku harus masuk lebih awal hari ini"pamitku tiba2 pada teman2 ku untuk kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei gess, aku cabut dulu yaa, aku harus masuk lebih awal hari ini"pamitku tiba2 pada teman2 ku untuk kerja. Segera setelah aku toss dengan mereka aku keluar. Huaaahhh... Aku menghirup nafas besar setelah aku sampai gerbang. Rasanya tadi sangat pengap. Pikiranku sangat kacauuuu.

 Pikiranku sangat kacauuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n : Haha.. picture Gd ama cewek yg waktu itu bikin aku patah hati berkeping2 sampai jadi butiran debuhh....Dan sambil nulis ni chapter baper itu sebenarnya karna aku lagi dengerin lagunya Jung Joonyoung 'sympathy' kan jadi nyesek tuh nulisnya... Pengen nangisss.. Huaaaa T^T... Kenapa lagu ini selalu bikin aku mau nangis sih tiap kali aku dengerin...mungkin karna liriknya nyakitin kali yess...

Dont forget to vote and comment yaa gess... ^^

*picture nyomot dari simbah gugel^^

You Know that I Love You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang