Jiyong POV
Seminggu rasanya seperti setahun. Aku benar2 merindukan pandaku dan itu benar2 menyiksaku. Ingin rasanya aku pulang saat itu juga, tapi aku juga tak mungkin meninggalkan tanggungjawabku disini. Haaahh... Beratnyaa. Tak pernah aku menjalani hidup se-miserable ini bahkan saat dulu aku keluar rumah jauh dari keluargaku di usia remaja sekalipun. Haahhh sudahlah lebih baik aku berkonsentrasi penuh menyelesaikan segala konflik dan problematika disini biar aku bisa segera kembali dan memeluk pandaku tersayang. Hahhh.. Sudah ratusan kali aku menghela nafas panjang begini, mungkin kalau menuruti mitos aku sudah mati. Sebenarnya aku bukan tipe manusia mellow malah lebih ke manusia tak berperasaan, tapi kalau sudah berhubungan dengan seungri entah kenapa aku jadi terlalu pakai hati. Seungri oh seungri suatu saat akan ku rubah lee mu jadi kwon. Entah mengapa feelingku mengatakan bahwa aku akan stuck dengan seungri sepanjang hidupku. Ngomong2 selama seminggu ini aku sengaja tak menghubunginya karna aku tak sanggup mendengar suaranya, aku tak sanggup untuk memikirkannya tanpa memecah konsentrasiku disini. Itu malah akan memperlambat urusanku disini. Jika berpisah dengan seungri selama seminggu berasa setahun lain halnya dengan hubungan kami yg sudah berjalan setahun tapi rasanya baru kemarin. Ckckck.. Sejak kapan aku jadi baperan begini.
Ahh akhirnya hari ini aku akan bertemu pandaku tersayang, rasanya dragonku sudah tak sabar untuk pulang ke rumahnya. Aku benar2 sudah tak tahan untuk menghajarmu habis2an malam ini, aku butuh recharge energiku kembali. Aku juga belum sempat menghukummu tentang kejadian dikantin siang itu sebelum malamnya aku berangkat kesini. Sebenarnya aku tak masalah sih, juga pikiranku waktu itu sedang ke masalah bisnis yg kuhadapi, aku tahu wanita itu yg dengan murahnya nyosor pandaku tercinta. Mungkin lebih tepatnya aku bukan memberikan hukuman tapi reward. Karna dia lebih memprioritaskan perasaanku ketimbang teman2nya. Uhhh so sweet banget sih pandaku ini. Hehehe. Bagaimana aku tahu? Lah kan aku udah sempet bilang kalau seungri tuh kaya open book dimataku. Aku bisa membaca pikiran dan perasaannya dengan mudah. Aku tahu saat itu dia sedang konflik batin, dia sedang disituasi bercanda dengan teman2nya dia tak mau merusak moment jika dia tiba2 membuat pergerakan penolakan, disisi lain ada aku kekasihnya dia tak mau menyakiti perasaanku dengan salah paham. Itu yg aku suka darinya, dia benar2 innocent. Ahh gemes dehh.. Rasanya pengen tak makan. Membayangkannya saja sudah membuat dragonku berdiri tegak begini hehehe, tenang dragonku sayang, kau akan makan sepuasmu malam ini wahahaha... Ehh, kenapa anak buahku menggigil ketakutan begitu yakk. Just info, saat ini aku sedang berada di depan barisan anak buahku, mendengarkan laporan mereka satu per satu. "Kenapa kalian?" tanyaku heran. Hening sejenak. "Ma-maaf master, a-apakah kami melakukan kesalahan?"tanya sehun padaku, dia yg biasa slengean bisa ketakutan begini rupanya. Tapi takut kenapa? "Apa maksudmu?" tanyaku datar padanya. Dan itu semakin membuat seluruh anggota yg hadir semakin menunduk ketakutan. "Ma-master terlihat sangat marah se-seperti ingin mem-bunuh kami semua"ucap sehun lagi terbata2 sambil menoleh ke teman2nya. Aku diam sejenak tak menjawab berpikir apa maksud dari ucapan anak buah andalanku ini. Diamku sukses membuat suasana semakin mencekam bagi anak buahku. Wakwkwkwk... Aku tertawa terbahak2 setelah menyadari apa maksudnya. Anak buahku yg melihatku tiba2 tertawa keras shock bukan maen, mereka saling pandang dengan teman2nya kemudian ke arahku seperti anak itik tersesat kehilangan induknya, mereka takut tapi juga bingung. Dan wajah mereka yg begitu sungguh lucu sekali menambah keras gelak tawaku. Wahh sudah lama aku tak tertawa sekeras dan selepas ini. Hahh...menyenangkan sekali.
"Ming, kemari!" kupanggil salah satu anak buah kepercayaanku yg memegang perbendaharaan disini setelah tawaku reda. Ming yg masih agak shock tergagap berjalan ke arahku setelah membenarkan kacamata tebalnya. Salah satu yg aku suka darinya adalah dia cepat mengontrol dirinya dan emosinya disituasi2 pelik. Contohnya saat ini, meski dia shock dan takut tapi dia bisa menyembunyikannya dengan baik di balik wajah tenang dan datarnya. Tsk, jika aku bukan seorang gdragon mungkin aku tak akan pernah tahu orang seperti apa dia. "Apa yg harus saya lakukan master?" tanyanya. Tuh kan, anak yg cerdas pikirku. Aku adalah seorang yg punya karakter susah ditebak, tapi dia cukup paham dengan mempelajari intonasi ucapanku jika aku ingin menyuruhnya sesuatu. Aku tersenyum puas padanya. "Pesankan 100krat beer dan daging, kita akan berpesta barbeque hari ini"perintahku padanya. Semua shock termasuk dia, tapi itu tak lama karna setelahnya mereka bersorak kencang sekali, "yeeyy... Horeee!!! Terimakasih banyak master, Hidup master Gd!! Yeyy!!". Yak, berasa hidup masa kerajaan aja, aku cuma menggeleng speechless melihat tingkah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know that I Love You ✔️
Fiksi Penggemar"What kind of love that allows their love one to be with others so that their own relationship remain hidden?" --unknown-- Remember!! This is story 'bout boyxboy/pairing Nyongtory Chapter semi/rate M Kalau yg bukan fujoshi ato nyongtory shipper leb...