Seungri POV
Hari ini ingin rasanya aku tak masuk kampus setelah 2 hari ijin sakit. Tapi jika aku tak masuk lagi bisa2 kuliahku terancam, aku udah susah payah masuk ke universitas ini mana mungkin aku begitu saja menghancurkannya. Belum lagi orangtuaku, betapa kecewanya nanti mereka padaku jika itu semua terjadi. Ahhh ini semua gara2 G fucking D, dan juga kebodohanku sih sebenarnya. Sebelum ku langkahkan kakiku di gerbang masuk kampus aku menarik nafas sangat dalam dan berdoa, "semoga aku tak bertemu dengannya, jangan biarkan aku ketemu dengannya Tuhan".
"Yo bro, gimana kabarmu hah?" sapa Win yg sedang duduk dengan Yoon saat aku masuk ke kelas. "Fuck like shiitt.. "umpatku kesal. "I need girl to fuck"lanjutku. Mereka saling pandang sejenak lalu tertawa terbahak2. "Apanya yg lucu hahh?" hardikku pada Mereka. "wohoo ada yg lagi sexual frustation nih yee"celutuk Yoon. "Aww.. " erangnya saat ku pukul kepalanya. "Oke2, kudengar ada wild party yg diadakan teman satu kelas Mimi coba nanti kita tanya dia" info Win. "Benarkah?" tanyaku antusias. "Huuu dasar, kalo denger soal party mukamu langsung kaya guguk ketemu tulang" sindir Yoon lagi padaku. Tak elak tangan ini mendarat ke kepalanya lagi. Aku rasa aku butuh ini, dari pada aku mati frustasi karna masalah Gd. Shittt.. Aku mengingatnya lagi. Tak bisakah dia keluar dari kepalaku... Arrgghhh!!!
Saat ini kami berjalan ke arah lapangan basket seperti biasa setelah jam kuliah usai. "Shiitt aku lupa" aku menepuk jidat keras mengagetkan teman2ku. "Kenapa lu bro?" tanya Win yg ada di sebelahku. "Sial, hari ini aku ada kerja overtime karena ijin sakit kemarin, gw balik dulu broh" pamitku pada mereka yg hanya bengong dengan aksiku yg tiba2. Aku berlari ke arah halte secepat mungkin. Aku bersyukur hari ini tak bertemu dengannya.Hari ini aku pulang larut sekali, wah rasanya badanku seperti diinjak gajah. Lelah sekali, ditunjang aku yg beberapa hari ini kurang tidur semakin memperburuk keadaanku. Rasanya ingin segera sampai apartement. Hening... Wajar lah siapa coba yg mau berkeliaran di jam mau subuh gini, hanya orang2 mabuk yg ada berkeliaran jam segini atau setan pikirku. Tiba2 perasaanku tak enak abis nyebut kata terakhir. Eiit.. Bukannya aku takut, cuma ngeri aja kalo sampe ketemu. Hehehe. La kalau setan aja masih mending, nah kalau preman, ga mati di tempat aku di kroyok rame2. Bukan berarti aku lemah juga, asal kalian tahu yaa aku juga pernah ikut jiu jitsu kalii... Tapi udah lama sekali sihh. Belum sempat aku berhenti bermonolog dalam hati dari arah berlawanan ada 6 orang pria berjalan ke arahku. Ahh, mungkin mereka orang2 mabuk pikirku tak mempedulikannya. Segera aku berjalan menyingkir mengambil jalan yg kosong di sebelah mereka. Tapi kenapa jalan jadi penuh lagi. "Permisi, saya mau lewat."ucapku sopan pada mereka. Tiba2 mereka tertawa terbahak2 secara bersamaan dengan saling bertukar pandang dengan teman2 satu kelompoknya. Aku mengerutkan keningku heran, apanya yg lucu pikirku. "Maaf bang, saya mau lewat" ulangku lagi, aku benar2 lagi tak ada mood basa basi, sudah habis terforsir di tempat kerjaku tadi. "Awww... Takuutt~~" ejek mereka padaku. Siall kenapa nasibku naas sekali sihh, siaall ini akan rumit..aisss... Ngelawan mati, ga ngelawan tetep mati kalau ama orang2 bringas begini mah. Keringat dingin sudah mulai keluar di pelipisku, tapi aku berusaha tetap tenang. Menghadapi cecunguk2 begini harus dengan keadaan tenang. Ambil nafas lee seungri, tenangkan dirimu hadapi apapun yg terjadi batinku. "Hei anak muda, lebih baik kita bermain2 sebentar heh" ujar salah seorang dari mereka dengan senyum menyeringai licik. "Berikan uangmu, dan hp mu pada kami, aku butuh minuman nih" ujarnya lagi mendekatiku. Emangny aku ibumu seenaknya minta uang padaku, tentu aja itu dialog dalam hati emangnya aku mau mati apa kalau ngomong gitu pada mereka. "Aku tak punya uang bang, belum gajian" jawabku menanggapi ejekan mereka. "Wah anak ini punya nyali juga ternyata" kembali mereka mengejekku sarkartis. "Sudah jangan banyak basa basi lagi, sikat aja!" seorang lagi menimpali tak sabaran. Mereka berjalan ke arahku dan aku mundur perlahan. Dann larriiiiii..... Mereka ikut lari mengejarku, siaalll. Aku berlari sekuat tenaga, sebenarnya dengan kondisiku saat ini sungguh sangat menyiksa, tapi aku tak peduli, aku masih ingin hidup. Malangnya aku tersandung dan tersungkur. Yahh mati deh gw, mereka mengelilingiku menendangku, aku berusaha bangkit sekuat tenaga yg tersisa dan berusaha melawan mereka. Buakk buukk brak duug... Hanya itu yg bisa kudengar. Pertarungan yg sengit pikirku, tenaga mereka sama besar, ditambah jumlah kami yg tak seimbang, aku mulai kewalahan karna mungkin faktor staminaku juga sedang buruk, mereka berhasil memukuliku beberapa kali hingga aku terjatuh dan mereka mulai menendangiku, sial aku tak mau mati ngenes, aku berusaha bangkit lagi dan kembali melawan. "Woah, ingin cari mati rupanya" ujar mereka sarkastik saat melihatku kembali melawan. Setiap seranganku mengenai mereka, maka mereka akan membalasnya lebih sengit lagi. Ahh.. Sungguh hari yg panjang...
Di saat aku mulai merasa tak sanggup lagi, dan bertekat bertahan melawan mereka dengan tenaga terakhirku tiba2... Buakk buk buk buk.. Terdengar suara pukulan di kanan kiriku. "Sialann, siapa kau ikut campur hah?!!" hardik preman itu pada 2 orang yg baru saja datang menghajar mereka. Mereka berdua tak menjawab dan langsung maju lagi menghajar preman2 itu. Saat aku memperhatikan mereka baik2 yg saat ini di depanku menghajar para preman dengan mata blurku aku menangkap sosok yg familiar. Aku memicingkan mataku untuk bisa melihat lebih jelas lagi, tak kupedulikan sakit yg mendera wajahku karna babak belur, dan yapp saat sedikit sinar dari salah satu bangunan menerpa wajahnya aku terkesiap. Gd. Aku langsung terpaku. Sejenak aku tak merasakan sakit di sekujur tubuhku. Blank. Tanpa sadar tubuhku ambruk ke bawah, kakiku tak sanggup menopangku lagi. Baru kurasakan lagi sakit ditubuhku. Kulihat preman2 itu di hajar hampir mati oleh mereka berdua, terutama Gd yg begitu sadis menghajar mereka, andai teman Gd tidak menahannya entah jadi apa preman2 itu. Para preman itu pun langung lari tunggung langgang. Gd dan temannya menghampiriku. "Terima kasih telah menolongku" ucapku pada mereka masih dengan posisi terduduk di tanah. "Hei kau tak apa?" tanya yongbae, yup teman Gd yg satunya tadi adalah yongbae setelah dia mendekat baru aku bisa melihat wajahnya. "Kau bisa berdiri?" tanyanya lagi. "Hmm tenang aja aku gapapa, hanya lelah" kujawab setelah mendongakkan wajahku padanya dan berusaha memberikan senyum 'aku baik2 saja' pada mereka. Aku tak berani melihat Gd sama sekali. Bagaimana mungkin aku akan bilang pada mereka kalau kakiku lemas tak bisa berdiri, badanku rasanya sudah mau ambruk. Maluu kannn.... Apa lagi di depan Gd, oh hell no. "Bae, kau yg pimpin mereka malam ini, nanti kabari aku" ujar Gd yg akhirnya mengeluarkan suara bicara pada yongbae setelah lams hanya diam saja dari tadi. "Okey, aku pergi" pamitnya pada Gd dan tersenyum padaku. Dan kini kami tinggal berdua. Posisi kami juga awkward, aku masih terduduk di tanah dia berdiri di depanku. Setelah beberapa menit berlalu dengan keheningan, akhirnya aku tak tahan, karna aku benar2 tak kuat menahan tubuhku lebih lama lagi. "Kenapa kau masih disini?" tanyaku masih menundukkan kepala, aku tak mau menunjukkan keadaanku yg seperti ini padanya, terlalu embarrasing. Senyap tak ada jawaban darinya. Akhirnya setelah menghembuskan nafas dalam dan berat aku beranikan melihat ke arahnya. Dia berdiri melipat tangan didadanya sambil menatapku dengan ekspresi yg tak terbaca. Aku balas menatapnya dengan pandangan deject 'apa maumu?'.
Dan diapun mengeluarkan smirk andalannya yg membuat tubuhku bergetar.
*picture nyomot seperti biasa dari simbah gugel^^
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know that I Love You ✔️
Fanfic"What kind of love that allows their love one to be with others so that their own relationship remain hidden?" --unknown-- Remember!! This is story 'bout boyxboy/pairing Nyongtory Chapter semi/rate M Kalau yg bukan fujoshi ato nyongtory shipper leb...