Chapter 3

741 73 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekelompok mahasiswa transfer berbincang pelan takut yg sedang mereka bahas mendengar sambil sesekali melirik bergantian. "Kau dengar tadi peringatan dari ibu kantin?" tanya salah seorang dari mereka. "Bagaimana menurut kalian?"sambungnya lagi. "Berdasarkan observasiku sih, melihat bagaimana sekeliling tak ada yg berani memandang mereka di tambah tak ada yg duduk dimeja mereka padahal meja mereka begitu luas kurasa ibu kantin benar"timpal salah seorang lagi yg memakai kacamata. "Aku sudah lama mendengarnya, tapi baru ini aku melihat mereka secara langsung" timpal satu lagi yg terlihat antusias. "Kalian masa ga tahu sih? Mereka terkenal di hampir semua kampus, malah kudengar mereka sudah menakhlukkan geng2 di hampir semua kampus, mereka bahkan sering terlibat tauran dengan geng luar, sepak terjang mereka terkenal dimana2, masa kalian ga pernah dengar sih"lanjutnya. Mereka pun ribut bisik2 membahas 'preman kampus', rata2 semua dari mereka sudah tahu termasuk mata panda yg Gd sebut tadi. "Hmm aku udah sering denger sih dari teman2ku di kampus lama, Cuma aku tak pernah pay attention, jadi sekedar denger aja"si mata panda ikut menimpali. "Ya sudah lah, lebih baik kita dengarkan peringatan ibu kantin untuk tak mengganggu mereka atau pun cari masalah dengan mereka, masa kita mau menyia-nyiakan kerja keras kita masuk kesini sih, ayo segera habiskan makanan kalian, sebentar lagi kita masuk kelas"tutup si kacamata. Yg lain pun menyetujui dan melanjutkan makan mereka kecuali si mata panda. Entah kenapa si mata panda tertarik melihat ke arah meja para 'preman kampus', laki2 yg berada di sebelah laki2 yg bergaya fungky menarik perhatiannya. Menurutnya aura laki2 itu luar biasa, kharismanya, wibawanya, dan... suaranya. Semua yg ada meneriakkan kelaki-lakian dalam dirinya. Di lihat dari perawakannya yg tak seperti 3 temannya, menurutnya dia tergolong slim, tapi dia terlihat sangat amat manly. Sepanjang perjalanannya, dia banyak bertemu berbagai macam orang karna dia adalah seorang social butterfly dia suka mencari banyak teman tapi tak pernah dia bertemu seorang laki2 dengan tingkat aura se manly ini. "Hei seungri, apa yg kau lihat hah? Kau ingin mati apa, ayo cepat habiskan makananmu" sikutan dari teman yg duduk disampingnya menyadarkannya,"huh??yaya" jawabnya. Dan sebelum dia melanjutkan perhatiannya ke makanan dia melihat ke arah Gd lagi dan saat itu lah mata mereka bertemu. 'Deg' jantung seungri tiba2 berdegup, dengan susah payah seungri menarik pandangannya dan mengalihkan ke makanan di depannya. Entah kenapa dia tadi kesulitan menarik matanya dari Gd saat Gd di akhir melempar smirk ke padanya. Jantung oh jantung ada apa denganmu, kenapa berdegup ga jelas pikir seungri. "Oi seungri, kenapa mukamu merah kaya tomat begitu? Apa makananmu terlalu pedas hah?" tanya teman seungri yg duduk didepannya. "Hahh?ee.. aaa... hahh iya pedes eh panas sekali.. huh huh" jawabnya sambil pura2 akting kepedesan. Gd yg melihat interaksi itu terkekeh kecil. Anak yg lucu pikirnya. Yongbae yg ada disampingnya melihat heran, kenapa tiba2 sahabatnya ini tertawa padahal yg sedang mereka bahas bukanlah hal lucu. Menyadari pandangan sahabatnya dia hanya mengakat alis padanya dan melanjutkan acara menghisap rokok di tangannya.

A/n : Mian ya gess agak pendek dan absurd, di story ini bakal full of picture anggap sebagai perumpamaan ya gess, biar gampang bayanginnya hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n : Mian ya gess agak pendek dan absurd, di story ini bakal full of picture anggap sebagai perumpamaan ya gess, biar gampang bayanginnya hehehe...

* picture nyomot dari simbah gugel ^^

You Know that I Love You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang