Bulan tak pernah berseteru dengan bintang, apalagi dengan angin atau dengan awan. Bulan selalu indah dan bulan selalu terang walau kadang tertutup awan namun bulan tetaplah bulan
" ayo randu kita pergi " ucap zidan
" oke, tunggu aku diluar " jawabku" kamu tidak keberatan menemaniku zi? "
" tidak randu, sama sekali tidak selama itu masuk akal, hehe lagi pula kau memintaku untuk menemanimu pada suatu yang positif "" iya zi terimakasih "
" berterimakasihlah pada Allah randu "
" naam akhi " aku dan zi tertawa bersama, kami teman sejak kelas 4 SD sampai hari ini
" Eh zi tunggu " ucapku sambil menahan zi
" kenapa randu? "
" itu bukannya nindia ya? Yang pernah sekelas sama kita waktu SD? " aku menunjuk kearah seseorang" oh iya itu nindia "
" wah kebetulan banget bisa ketemu disini "" mau kesana randu? "
" ga perlu zi "" oh yasudah, mau berangkat? "
" yuk berangkat "Aku dan zi pergi ketempat dimana kami bisa melihat berbagai perspektif kehidupan, dimana kami selalu bisa bersyukur pada Allah yang maha kuasa tentang nikmat yang ia beri Maha besar Allah dengan segala nikmatnya
" eh zi sampe nih bangun kek "
" eh iyaiya maaf ane ketiduran "" elah zi kebiasaan beud dah "
" hehe.. Maklum nih anak pondok emang begini "" haha dasar zi "
" yaudah masuk deh "Aku dan zi memutuskan untuk masuk
" Assalamualaikum "
" waalaikumsalam " jawab seseorang dari dalam
.
" eh randu, ayo masuk kebetulan anak - anak lagi kumpul tuh di dalem "
" eh iya naam ustadz "Kami memasuki ruangan
" Assalamualaikum "
" Waalaikumussalam kak " jawab anak - anak" ayo duduk - duduk " ucap ustadz Dzul
Aku dan zi duduk bersebelahan, rasanya sudah lama kami tidak pergi bersama padahal dulu kami sering sekali bermain
" jadi apa nih tujuan nak randu dengan nak siapa namanya? " ustadz menunjuk pada zi
" zidan ustadz, panggi saja zi "
" jadi tujuan kami datang kemari hanya untuk bermain sama anak - anak ustadz sekalian mau minta doanya juga " ucapku" wah masyaAllah, Alhamdulillah nih masih ada anak - anak muda yang peduli sama anak yatim & minta doa sama anak yatim "
" Alhamdulillah ustadz " ucap zi
" jadi ada hajat apa nih randu? " tanya ustadz" emmm... Emm... Afwan ustadz ana belum bisa ngasih tau sekarang ke ustadz dan zi "
" oh yasudah sekarang kamu berdoa dalam hati ya biar nanti diaminkan oleh anak - anak "**
Langit mulai senja, keadaan mulai tenang dan sunyi aku dan zi memutuskan untuk pulang
" randu kalau boleh ane tau yang antum doain itu apa ya? " tanya zi
" oh itu zi, emm.. Afwan mungkin belum waktunya saya ngasih tau "" oh yasudah randu, apapun itu semoga Allah kabulkan ya "
" iya zi terimakasih "**
Setelah senja malampun tiba menampakan bulan yang cantik sempurna, aku teringat peristiwa tadi siangNindia tidak banyak berubah, ia tetap saja mungil dan lucu sama seperti 9 tahun lalu saat kami masih sering bermain bersama
Saat itu aku hanya memiliki 2 teman sebaya yang setiap hari bermain tanpa mengingat waktu
Yang paling aku ingat dari nindia dan halwa sejak kecil mereka tidak pernah membuka jilbab saat bermain dan mereka tidak pernah menangis saat kami bermain. nindia, halwa bagaimana kabar kalian malam ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Mencintai Bulan
RomansMengisahkan tentang Randu yang menyukai Nindia seorang Hafizah 30 juz, Randu berkomitmen pada ayahnya jika ia akan menikahi Nindia dimasa depan, namun saat Randu hendak melamar Nindia kondisi fisik nindia telah berubah wajahnya terkena luka bakar cu...