14-bahaya

22 4 1
                                    

Hari ini Ara pulang sekolah sendiri, terus tanpa bersih-bersih dan masih pake seragam, Ara langsung nonton drama korea yang udah ketinggalan 3 episode gara-gara kemarin satu minggu penuh ujian di sekolah.

Ara baru menyelesaikan maraton dramanya sekitar jam 8. Ketika Ara berniat untuk mandi, ia merasa haus setelah menangis dan tertawa di beberapa adegan drama tadi. Jadilah Ara turun ke lantai bawah untuk mencari air.

Melihat ke jendela luar, mobil ayahnya sudah terparkir rapi. Ara mengernyit, seserius itukah ia menonton sampai tak dengar suara mobil ayahnya datang? Setelah mengambil air, Ara menuju kamar orangtuanya.

"Ayah?" Ara mengintip pintu kamar orangtuanya, Ayahnya tertidur lelap di kasurnya, masih dengan seragam kantor. Ara berniat membangunkan Ayahnya agar Ayahnya mengganti baju dan baru tidur dengan nyaman.

"Ayah, ganti baju dulu, dong." Ara mengguncangkan tubuh Ayahnya. Butuh sekitar lima menit untuk Ara menyadari bahwa Ayahnya pingsan di kasur.

Ara panik, menengok ke jam dinding, Ara tahu ibunya masih di pesawat saat ini. Ara tidak tau harus menghubungi siapa.

Calling baejin.

Dua kali Ara menelpon Jinyoung, telponnya tidak tersambung. Ara semakin panik, tangannya mulai bergetar hebat padahal sebelumnya ia cukup tenang untuk mencari bantuan.

Saking paniknya, Ara memencet asal kontak teratasnya di laman chat aplikasi line dan menelpon seseorang.

"Woojin, bisa tolongin gue gak sumpah?"

GLITCHED | ONHOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang