'Mawar berduri,menusuk layaknya musim dingin yang menusuk kulit.'
.
.
.Terlihat sesosok namja berlari dengan nafas yang tak beraturan.Senyum lega terpatri di bibir ranumnya,ia menghentikan langkahnya seraya mengatur nafas.Baekhyun,ia mengutuk dirinya sendiri karena bisa-bisanya ia bangun kesiangan membuat dirinya harus segera berlari menuju sekolah karena sepeda kesayangannya rusak entah karena apa.
Ia berjengit kaget melihat gerbang sekolah akan ditutup.Ia kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda.
"Tunggu!! Jangan tutup gerbangnya Paman!!!"Terlambat.
"Maafkan aku Baekhyun.Tapi ini sudah menjadi peraturan disekolah ini.dan sebaiknya kau harus pergi ke ruang konseling sekarang."Baekhyun mengangguk lesu kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang konseling.
Ia menatap pintu ruang konseling,seraya mengelus perutnya pelan.Mencoba menghantarkan rasa hangat untuk anaknya.Diketuknya pelan pintu bertuliskan ruang konseling itu.
"Masuk."Terdengar suara dari dalam.Baekhyun membuka pintu itu pelan kemudian menyembulkan kepalanya terlebih dahulu untuk melihat situasi didalam.
"Anu Songsaenim,aku ingin mengambil hukuman karena terlambat."
"Kenapa kau terlambat Byun Baekhyun? Ini bisa saja mempengaruhi Beasiswa yang kamu miliki,beruntung ini baru pertama kali kau melakukan kesalahan."Baekhyun terdiam sesaat.
Ia tau ini pasti bisa mempengaruhi beasiswa yang ia miliki,dan ia juga sebenarnya tidak ingin melakukan kesalahan yang merugikannya.Ini karena namja yang dengan tak tau dirinya menyuruhnya untuk bekerja diapartementnya hingga larut malam,membuat tubuh mungilnya kelelahan karena tengah berbadan dua.
"Maafkan aku Songsaenim."Baekhyun membungkukkan sedikit tubuhnya untuk memberi penghormatan.
Terlihat sang Songsaenim menghela nafas kemudian mengangguk."Arraseo,kau hanya perlu membersihkan toilet pria dilantai 3."Tubuh Baekhyun menegang.
Siapapun tau itu,toilet lantai 3 sangat jarang dipakai.Membuat tempat itu sebagai tempat para anak nakal sering bolos untuk melakukan hal yang dilarang disekolah,bahkan dirumorkan tempat itu berhantu,dan namja mungil ini sangat anti dengan berbau mistis seperti itu.
"Songsaenim,bisakah aku membersihkan toilet dilantai 2 saja?"Tanya Baekhyun.
"Toilet itu sudah dibersihkan oleh petugas yang lain."
"Dilantai satu?"Tanya Baekhyun lagi.
"Toilet itu sedang rusak,tidak mungkin kotor."Baekhyun merengut lucu seraya mengangguk kemudian pamit undur diri.
Langkah kecilnya membawa dirinya menuju lantai 3,Baekhyun meniup poninya pelan.Ukh- Ia sedang tidak mood untuk melakukan sesuatu sekarang.Entahlah,mungkin karena kemauan sang anak.Ia tengah menatap toilet itu dengan mata membulat lucu,tak ia sangka,tempat ini sebegitu hancurnya.
"Semangat Byun Baekhyun! Kau bisa!"Baekhyun memulai hukumannya dengan semangat yang membara.Walau bibirnya tak berhenti mendumel tak jelas.
Namun,tangannya tak memberhentikan perintah sang guru untuk menjalankan hukumannya.Sesekali ia akan mengelap peluh yang terkumpul diwajahnya.Hingga 20 menit berlalu,akhirnya pekerjaan yang ia lakukan selesai.
"Astaga aku tak menyangka bisa menyelesaikan semua ini sendiri."Baekhyun terkekeh pelan kemudian menatap pantulan wajahnya dicermin.
BRAK
Sontak membuat mata Baekhyun langsung terarah kepintu yang tiba-tiba dibuka dengan keras.Matanya menyipit disaat sudut pandangnya memperlihatkan beberapa anak yang sepertinya suka membolos ditoilet.4 lelaki 2 wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Know About You [CHANBAEK]
Fanfiction"Aku mencintainya walau ia tak akan mungkin membalas perasaanku lagi.Bodohnya aku yang terlalu mencintainya hingga mendarah daging."-Baekhyun "Maafkan aku, seharusnya kesengsaraanmu aku yang menanggung semuanya."-Chanyeol PAIRING:ChanBaek MainCast:P...