Burung-burung berkicau merdu bersahut-sahutan menciptakan sebuah melodi yang indah, matahari bersinar terang, tumbuh-tumbuhan begitu subur dan suara derasnya air terjun semakin menambah keindahan hutan pada pagi hari.
"Engghh.. " seorang gadis yang memakai kaus berwarna kuning dan celana jeans serta sepatu kets dengan rambut diikat kuda terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat lingkungan yang menurutnya begitu asing.
Aileen POV
'Dimana ini? ' tanya batinku kebingungan. Aku menutup mataku, mencoba mengingat semuanya dan seketika itu juga, semua kejadian semalam berputar di otakku layaknya sebuah film.Aku menghela nafasku panjang dan berdiri membersihkan debu di pakaianku.
Pakaianku...
Pakaianku....
Tunggu dulu!!! Pakaianku kok GANTI?!Aku berlari kearah air terjun dan melihat wujudku dari sana. Aku bisa melihatnya dengan jelas karena air ini sungguh, benar-benar, sangat jernih.
"Hmm... Not bad, lah. Setidaknya cocok lah di aku walaupun masih aneh. Yosshh... Mari jalankan kehidupanmu yang baru disini, Aileen. " ucapku menyemangati diriku sendiri.
Aku berjalan santai mengitari hutan indah ini yang membuatku berdecak kagum berkali-kali. Keindahan ini.. Keindahan yang tidak dimiliki oleh planet kami.
Planet kami memang indah dengan berlian yang berhamburan disetiap jalan seperti kerikil, langit yang selalu berwarna orange, dan tentu saja dibumbui dengan rumah-rumah rakyat yang bening alias transparan, kayak warna gelembung di film Spongebob itu, loh.
Namun, tidak ada 1 tumbuhanpun yang dapat hidup di planet kami sehingga kami membuat bunga dari berlian.
"Tempat ini indah. Semoga saja aku bisa bahagia disini. " ucapku berharap.
Aku berjalan kembali mengelilingi hutan yang luas ini. Aku tidak takut tersesat. Tidak masalah, kan tersesat ditempat sebagus ini? 😉
Saat aku tengah berjalan, aku mendengar suara aneh. Aku berjalan perlahan mengikuti arah suara tersebut berasal dan betapa terkejutnya aku melihat pemandangan dihadapanku. Makhluk berbulu putih lebat dan memiliki telinga panjang dengan luka disekujur tubuhnya.
Aku mendekati makhluk itu yang aku tidak tahu namanya. Wajar aku, kan baru sampai disini. Aku aja gak tau ini dimana.
"Hai!! Namaku Aileen. Siapa namamu? " tanyaku.
"Aku tidak punya nama. Tapi manusia disini biasa memanggilku dengan 'kelinci'" jawabnya tersenyum.
Satu lagi kelebihanku. Aku bisa berbicara dengan hewan. Tidak semua Zuman *sebutan untuk penduduk planetku, Sama seperti sebutan manusia di planet ini* memiliki kemampuan ini, dan aku bangga memilikinya. Itu artinya aku spesial, kan?
"Oh. Di planetku, kami tidak memiliki makhluk sepertimu. " jelasku. Dia menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja. Aku ini spesial. " serunya bangga. Aku hanya terkekeh melihat tingkahnya itu.
"Kamu lucu banget. Pengen kubawa pulang. " godaku sambil mengusap-usap bulu putih lebatnya itu. "Jangan dong. " rengeknya, menambah kadar kelucuannya.
"Kamu sendirian disini? " tanyaku penasaran. Dia menggelengkan kepalanya. "Aku hilang. Pemilikku meninggalkanku disini. " jawabnya sedih. Aku melihatnya iba.
"Ikut denganku, yuk. Aku juga kebetulan tidak punya teman. " ajakku.
"Boleh? " tanyanya memastikan. Aku menganggukkan kepalaku semangat yang disambut dengan senyum bahagianya. Syukurlah, Tuhan. Setidaknya aku tidak sendirian di planet asing ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien In Love
Loup-garoumemiliki mate manusia? Biasa. memiliki mate mermaid? Biasa. memiliki mate vampir? Juga biasa. Bagaimana kalau, Werewolf dan vampire yang memiliki mate alien dari planet lain? Penasaran, kan? Intip yuk!!! Note: cerita ini murni hasil karya saya. P...