Hai guys!!!!
Author up lagi nih👏👏👏👏 yeeeaaaayyy!!!!
Sorry kalo misalnya lama (kalo ada yg nunggu) karena author punya
Urusan-di-dunia-nyata-yang-gak-bisa-ditinggalkan.
So, harap maklum😁😁😁
Ok deh...Happy reading, guys!!!
Vote!!!
Comment!!!!
--------
Aileen POV
Aku gak tahu apa yang harus kulakukan. Aku ingin berjuang, tapi aku tidak tahu apa yang kuperjuangkan.Aku berjalan tidak tentu arah.
"Hmm.. mungkin sebaiknya aku istirahat dulu aja di mansion." Saran batinku.
Aku melangkahkan kakiku menuju lantai 2 mansion besar ini dan membuka pintu yang bertuliskan alpha's room (yang aku tidak tahu artinya).
"Bisa kita bicara?" Aku sontak terkejut dan mendongakkan kepalaku, menatap pemilik suara bass tersebut.
Zoey...
"Apa lagi yang mau dibicarakan? Kau tidak akan membantuku, aku akan pergi kembali ke planetku, dan kita tidak akan pernah berjumpa lagi. Selesai." Jawabku sarkastik, melirik tajam ke arahnya.
Dia menggeram marah dan berjalan mendekat ke arahku.
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu meninggalkanku, Aileen. Tidak akan pernah!!!" Serunya, berteriak marah.
"Jadi maumu apa?" Balasku, ikut membentak.
Dia menatap lurus ke arahku dan menggenggam tanganku.
"Aku akan membantumu. Tapi, setelah itu, aku ingin kau melakukan sesuatu."
"Apa itu?" Tanyaku penasaran.
"Marry me."
Aku sontak menutup mataku, terkejut.
"K...kau bercanda?" Tanyaku, memastikan kewarasan otak manusia di hadapanku ini.
"Aku sungguh-sungguh."
"Aku..." aku bingung mau jawab apa. Bukan karena aku tidak menyukainya, aku sungguh sangat menyukainya.
Tapi, menikah itu kan perjanjian seumur hidup, dan aku memiliki prinsip hanya akan menikah dengan 1 orang saja selama hidupku.
Masalahnya, aku masih ragu. Aku tau dia sangat mencintaiku. Selama beberapa hari tinggal bersamanya, aku bisa merasakan rasa cintanya yang memang tidak main-main untukku.
Lalu, bagaimana denganku?
Itu dia...
Aku tidak yakin apakah rasa cintaku cukup besar untuk dapat hidup bersamanya?
"Aku tidak tahu jawabannya. Jujur, aku menyukaimu, Zoey. Kau tampan, pintar, baik dan perhatian. Hanya saja, untuk menikah...." ucapku terbata sambil menunduk, tidak berani menatap matanya.
"Aku rasa aku belum siap untuk itu." Lanjutku dengan suara pelan.
Dia menghela nafas berat.
"Aku tau kau masih belum siap. Aku sudah menduganya. Tapi, tidak masalah. Mari kita perjuangkan bersama dulu apa yang ada di depan mata. Kalau soal yang akan datang, biarkan waktu yang menjawabnya." Terangnya bijak.
Sungguh, aku begitu kagum dengan orang ini. Padahal, aku yakin dia pasti begitu, sangat kecewa sekarang ini.
Tapi, dia tidak egois dan memikirkan perasaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien In Love
Hombres Lobomemiliki mate manusia? Biasa. memiliki mate mermaid? Biasa. memiliki mate vampir? Juga biasa. Bagaimana kalau, Werewolf dan vampire yang memiliki mate alien dari planet lain? Penasaran, kan? Intip yuk!!! Note: cerita ini murni hasil karya saya. P...