Gadis itu terus berjalan dengan tubuh berlumuran darah, peluru dan anak panah terus menyerangnya dari segala arah tanpa memberinya kesempatan untuk menghindar.
Gaun putihnya sudah terkoyak dan berlubang karena serangan tak terkontrol ini. Hingga ia jatuh, lagi-lagi ia gagal menyebrangi jembatan maut ini hingga akhir. Tubuhnya terkulai lemas diatas jembatan kayu yang bisa terjatuh kapan saja.
Sebuah anak panah menusuk punggungnya hingga ia semakin terjebak, menahan rasa sakit dan perih setiap serangan itu.
"Keseimbangan terusik karena adanya dirimu. Saat kau berjalan maju, akan ada malapetaka yang menyambutmu," katanya.
Wanita bergaun merah yang selalu menghampirinya saat gagal hingga gadis itu harus mendengar dan mengulangi akhir yang sama.
Kegagalan.
Tok! Tok! Tok!
Ketukan pintu itu membuat seorang gadis SMA tersadar dari mimpi buruknya yang kembali terulang nyaris disetiap malam.
"Bisa phobia tidur gue." Helaan napas terdengar dari mulutnya.
"Nona!" panggil wanita dibalik pintu kamarnya sekali lagi.
Tok! tok! tok?
"Nona!" Dia masih tidak menyerah.
Hingga sebuah suara yang sangat ia hafal terdengar, bisa habis riwayatnya kali ini.
"Belum keluar Bi?"
"Belum Nyah."
TOK!!! TOK!!! TOK!!!
"CLALEA BANGUN!" teriak seorang wanita yang merupakan Ibu dari Clalea Xerioxita.
"Udah jam berapa ini!? Keluar sekarang! Kamu perempuan bukan laki-laki!" teriak Irene murka.
"Astaga! Iya!" balas Clalea lalu ia pun turun dari kasur dan membuka pintu.
Ceklek!
"IKenapa gak Bibi aja yang bangunin Lea?"
"Kamu itu perempuan, mau jadi apa nantinya kalau kamu dibangunin terus? Satu jam lagi kamu harus udahdi meja makan!" tegas Irene.
Brak!!!
Ini yang namanya penganggu dikala ketenangan, batin Clalea lalu langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
***
Setelah selesai mandi Clalea langsung turun ke bawah menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. Dari tangga Clalea melihat ada Irene, Kevin dan Chintia.
"Kabiasaan, duduk disebelah Gue," ujar Chintia sambil menepuk kursi disampingnya lalu Clalea pun berjalan menuju kursi itu dan duduk disana.
"Apa yang kebiasaan? Ini normal okay? Nonton drama Korea sampe subuh itu normal." jawab Clalea.
"Normal buat kamu doang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Story [UNPUBLISH REVISI✔]
Chick-LitGadis itu terus berjalan dengan tubuh berlumuran darah, peluru dan anak panah terus menyerangnya dari segala arah tanpa memberinya kesempatan untuk menghindar. Gaun putihnya sudah terkoyak dan berlubang karena serangan tak terkontrol ini. Hingga ia...