Clalea yang berusaha santai tidak menyadari jika Hansel sedang menatapnya dengan ekor mata Hansel. Melihat pipi Clalea memerah. Satu kata yang terlintas di kepala Hansel.
Manis...
***
Minggu ini Irene pulang dari Jogja. Chintia sedang kerja kelompok. Kevin masih berada di Jogja maklum Presedir di Xerioxita Group
Sekarang Clalea sedang menunggu di jemput oleh Hansel untuk pergi ke rumah Vania.Tok... tok... tok...
"Non, temannya sudah datang dan sedang menunggu Non di ruang tamu!" ucap Asisten rumah tangga di rumah Clalea.
"Ah iya, sebentar lagi saya turun," balas Clalea sambil memasukan barang yang akan di bawa. Setelah itu Clalea turun ke ruang tamu.
"Udah?" tanya Hansel ketika melihat Clalea turun yang di angguki oleh Clalea.
Baru saya Hansel dan Clalea ingin jalan menuju pintu tiba-tiba ponsel Clalea berbunyi sekaligus bergetar.
Drttt... drttt... drttt...
Chintia Xerioxita Calling...
Clalea langsung mengangkat panggilan dari orang yang dia tau adalah kakaknya Chintia.
"Ke---"
"Lea hiks... M-mama..."
"Kak... Kakak ngapain nangis sih?"
"M-mama... Mama... k-kecelakan."
"Hahaha.. lo kalo mau ngeprank salah alamat. Mama lagi di perjalanan pasti!"
"Kakak gak bercanda..."
Senyum Clalea seketika luntur. Clalea tau, pasti ia sedang di bohongi Kakaknya itu. Ah sial, jika memang Clalea tidak percaya.
Kenapa Clalea harus menangis?
"L-lo bercandakan?"
"Perlu berapa kali gue bil--- Lea? Ini gue Zara. Tante Irene beneran kecelakaan dan masih di tangani Dokter. Chintia kondisinya kacau. Di ajak ngomong ngelantur. Gue sendiri gak ngerti soal administrasi dan lain-lain. Keadaannya kritis Lea."
Clalea tau ini adalah mimpi. Tapi tidak bisa di bohongi. Clalea sendiri tau. Apa yang ia anggap mimpi sebenarnya adalah mimpi yang tidak pernah terjadi. Clalea menganggap ia sedang bermimpi padahal tidak. Clalea hanya bermimpi jika sekarang ia bermimpi.
Clalea terjatuh ke lantai di rumahnya. Hansel yang melihatnya spontan memegang Clalea dan mengambil ponsel Clalea.
"Dimana sekarang?"
"Rumah sakit kebahagiaan."
"Ma..." Hansel menoleh pada Clalea lalu mematikan panggilan itu.
"Kenapa harus Mama?" Tangis Clalea pecah dan saat itu pula Hansel langsung memeluk Clalea namun Clalea terus saja menangis.
"Kenapa gak orang lain aja?"
"Tenang... rencana Tuhan gak ada yang tau," ujar Hansel sambil mengelus punggung Clalea yang berada di pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Story [UNPUBLISH REVISI✔]
ChickLitGadis itu terus berjalan dengan tubuh berlumuran darah, peluru dan anak panah terus menyerangnya dari segala arah tanpa memberinya kesempatan untuk menghindar. Gaun putihnya sudah terkoyak dan berlubang karena serangan tak terkontrol ini. Hingga ia...