"Lo ... lagi kesel sama Han—"
"Balik-balik bentar lagi banteng pada masuk!"potong Vanilla sambil berjalan ke kursinya lalu duduk diam.
"Anjir, hampir aja gue lupa," kata Lio saat melihat jam dinding.
Peraturan yang harus diikuti semua siswa dan siswi sekolah ini adalah masuk ke kelas 5 menit sebelum bel karena biasanya guru-guru datang lebih cepat saking rajinnya.
Salah satu gadis dengan seragam tanpa rompi merebut perhatian Clalea yang tadinya merasa kesal.
"Boleh duduk disini?" tanya gadis itu.
Clalea yang sedang tidak memiliki mood baik untuk duduk bersebelahan dengan anak baru tidak mengubris pertanyaan yang lebih menjurus ke pemintaan itu.
"Gak ada tempat duduk lagi, kan cuma lo yang duduk sendiri," bisik Vanilla ditelinga Clalea.
Akhirnya Clalea mengangguk setuju.
"Nama gue Aurel, nama lo?" tanya Aurel.
"Lea."
🍁🍁🍁
Bel istirahat berbunyi, puluhan siswa dan siswi yang merasa lapar langsung terjun menuju kantin. Seperti Hansel, Clalea, Leon, Vanilla, Lio, Vania dan Aurel.
"Eh yang disana mau? Lumayan itu." Lio bertanya.
"Gak usah teriak Lio!" teriak Aurel lalu yang lainnya hanya menggeleng karena keduanya sama-sama berteriak.
"Aurel baru masuk tapi kayak udah kenal dari kecil ya," ucap Vania saat mereka duduk.
"Ekstrovert?" celetuk Clalea lalu yang lainnya mengangguk setuju.
Vania yang sedari awal mencium berbagai haroma makanan di kantin sudah tak sabar memesan, ia bertanya, "aku mau mie, kalian mau apa?"
"Gue mie ayam!" Lio yang langsung menjawab.
"Samain?" tanya Hansel lalu yang lain mengangguk.
"Pertemanan indo mie njir," kekeh Vanilla.
"Oh iya lo siapa? Gue belom kenalan," ucap Aurel karena hanya Hansel yang tak ingin repot-repot bertanya pada Aurel.
"Tunangan Clalea namanya Hansel Acheron!" ucap Lio.
"Tunangan? Kan kita masih SMA," kata Aurel takjub.
"Gak ada kata 'masih SMA' dihidup Clalea,"balas Vania mewakili Clalea yang masih irit bicara.
🍁🍁🍁
Masih muda, masih kecil dan masih belum berpengalaman harus Clalea singkirkan sejak awal.
"Tidak ada yang boleh meremehkan pewaris Xeroxita."
Ini semua karena Irene tidak berhasil melahirkan putra laki-laki dan Chintia yang merupakan putri sulung harus menerima beban itu. Sayangnya Chintia menolak, berbeda dengan Clalea yang tidak bisa menolak mengingat ia tidak bisa melempar tanggung jawab ini pada siapapun seperti Chintia yang melempar pada Clalea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Story [UNPUBLISH REVISI✔]
ChickLitGadis itu terus berjalan dengan tubuh berlumuran darah, peluru dan anak panah terus menyerangnya dari segala arah tanpa memberinya kesempatan untuk menghindar. Gaun putihnya sudah terkoyak dan berlubang karena serangan tak terkontrol ini. Hingga ia...