Hari ini, Eunwoo dan Yoorim masuk sekolah. Entah kenapa, Yoorim rasanya malas.
Eunwoo dan Yoorim satu sekolah di Universitas Seoul. Eunwoo berada disemester 4 sedangkan Yoorim di semester 1.
Eunwoo dan Yoorim datang bersama, tapi memisahkan diri saat berada di depan gedung karena gedung mereka yang berbeda.
Hari pertama masuk, murid-murid dikenalkan tentang sekolah. Tur sekolah cukup membantu Yoorim untuk menemukan teman.
Dia punya 2 teman, yaitu Lai Guanlin anak pemenang beasiswa dari Taiwan dan Lalisa Manoban dari Thailand.
Sayangnya Lisa berbeda 2 tahun dari mereka, yaitu 1997. Ini karena Lisa tidak naik 2 tahun dan mengulang dari semester 1.
Yoorim juga mengenal kakak kelas yang sekarang sedang melaksanakan S2 dan menjadi mentor kelompoknya.
Namanya Hwang Minhyun, tahun 1995.Eunwoo juga suka mengunjungi adik kecilnya saat sedang tak ada kelas. Bahkan mengajak Yoorim untuk makan siang bersama.
married by incident.
"Kau tak berniat cari pacar?" tanya Lisa membuka topik pembicaraan di sore ini.
"Tidak." Jawab Yoorim dan itu membuat sudut bibir Guanlin naik sedikit.
"Kenapa?" tanya Lisa.
"Aku dijodohkan."
Guanlin terbelalak dan memasang perhatiannya pada Yoorim.
"Kok bisa? Kenapa?" tanya Lisa.
"Appaku menjodohkanku dengan anak dari temannya. Dan bahkan, sampai sekarang aku belum pernah melihat wajahnya."
"Wah sungguh kejam." Lisa menggeleng-geleng.
"Aku tak tahu, aku keberatan. Tapi aku tak bisa melawannya." kata Yoorim lesu.
"Tapi aku yakin dia orang yang baik untukmu." kata Lisa tersenyum. Yoorim tersenyum balik.
"Guanlin-ah. Kau tak apa?" tanya Yoorim yang sedari tadi heran melihat Guanlin. Guanlin tersenyum, "Aku tak apa."
married by incident.
Hari melelahkan pun selesai. Yoorim merebahkan tubuhnya dikasur Eunwoo.
"Yah kembali lah kekamarmu! Aku ingin ganti baju!" seru Eunwoo.
"Haish.. Kau hanya tinggal ganti baju, aku takkan melihatnya!"
Yoorim membalik badannya, memunggungi Eunwoo yang hendak membuka bajunya.
Eunwoo hanya bisa menggeleng dan mengganti bajunya.
"Oppa.."
"Wae?" Eunwoo melepas celananya."Apakah kau pikir kalau suamiku nanti orang yang baik?" tanya Yoorim.
"Yaiyalah.. Appa takkan berbuat jahat seperti itu. Appa pasti menemukan orang yang pas untukmu, makanya ia menjodohkanmu dengan orang itu." kata Eunwoo.
"Aku sudah selesai. Kau boleh berbalik." Yoorim pun membalikkan badannya saat Eunwoo mengizinkannya.
"Tapi Oppa.. aku sangat suka jika aku memilih pacar dan suamiku sendiri. Kau tahukan aku paling benci jika seseorang berbuat itu padaku."
Eunwoo duduk ditepi ranjangnya. "Semua tergantung kau. Terserah kau mau berfikir apa. Tapi yang pasti, Oppa percaya bahwa orang itu tepat untukmu." Eunwoo mengusap kepala adiknya itu.