04

1K 86 2
                                    

"Mengapa kau disini?" tanya Yoorim ketus. Ia benar-benar malas berhadapan dengan Jihoon sekarang.

Kalau juga bukan keinginan ayahnya, ia takkan menikahi Jihoon. Bahkan menolak mentah-mentah pria itu.

"Kau sakit kan?" tanya Jihoon.

Yoorim langsung menutup pintu namun dengan sergap, Jihoon menahannya.

"Yah." Yoorim menatap Jihoon jengkel. "Apa?" tanya Jihoon dengan tangan yang masih berupaya menyembunyikan bucket bunga.

"Pergilah." ujar Yoorim dengan nada mengusir.

"Park Yoorim. Sampai kapan kau akan terus seperti ini?"

Dan untuk kali ini, Yoorim rasa harus mengalah dan harus mendengarkan Jihoon.

Terlebih lagi mereka akan menikah, mereka harus saling mengerti.

Yoorim membukakan pintu untuk Jihoon dan Jihoon masuk.

Jihoon membawakan bucket bunga mawar untuk Yoorim dan Yoorim menaruhnya di sofa.

"Jadi sekarang? Apa maumu? Kau perlu apa dariku? Kau ingin apa?" tanya Yoorim dengan nada sangat.. sangat.. sangat.. ketus.

Jihoon pergi kedapur, "Aku akan membuatkanmu makanan." Jihoon melihat kulkas dan mengambil bahan-bahan.

"Kau ingin makan apa? Spaghetti? Carbonara? Kare? Donkatsu? Ay-"
"Aku ingin makan ayam.."

"Baiklah."
Jihoon mengambil tepung dan mulai membuat ayam bumbu.

Ia memotong dengan sangat cepat dan menyelesaikannya dalam waktu 45 menit.

"Ayam bumbu ala calon suamimu, Park Jihoon."

Oke.. setelah mendengar keyword Calon Suami, Yoorim pantas untuk muntah sekarang.

Dengan ragu Yoorim mencobanya.
Oke ini enak. Sungguh.

"Bagaimana? Enak?" kata Jihoon dengan nada gugup.
"Hm.. Lumayan."

Jihoon duduk dihadapan Yoorim dengan Celemek yang masih terpasang ditubuhnya.

"Setelah nikah nanti, aku akan sering berbuat seperti ini padamu."

Gila ya?

Sempat-sempatnya.

"Yayaya.. Aku tak ingin terjebak dalam permainanmu."

"Serius. Aku tulus."
"Bullshit."

Jihoon mengelap bumbu ayam yang ada ditepi bibir Yoorim.
"Heish.. kau ini. Makan lah dengan rapi."

tding!

Astaga. Penyelamat.

Oppa♡

aku tak bisa pulang dan akan pulang besok malam.

ohya, katanya jihoon mau kerumah. apakah dia sudah sampai?

aku takkan pulang jadi nikmati waktu bersamanya!

Jangan bertengkar dan jangan membakar rumah.

Oke.. Dia akan melepas julukan Penyelamat dari Eunwoo.

"Siapa?"
"Oppa."

"Kenapa?"
"Dia tidak pulang dan menyuruhmu bermalam disini."
"Oke tak masalah."

Padahal kalimat yang diinginkan Yoorim adalah penolakan. Tapi kenapa tak ada..

[1] incident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang