03

1.1K 82 2
                                    

Kedua orang itu masih membeku dalam lamunan.

Memerhatikan satu sama lain sebelum akhirnya, tuan Park membuyarkan lamunan mereka berdua.

"Jadi kita harus memilih tanggalnya." kata tuan Park.

"Bagaimana jika bulan depan? Aku sudah menyiapkan rumah untuk mereka." kata tuan Park lagi.

Astaga.. benar-benar kakek sihir itu.

"Ide bagus! Aku setuju." jawab Appa.

Mereka benar-benar sama saja.

"Baiklah, aku akan mengurus gedung dan biayanya. Kau tinggal mengurus pakaian untuk Yoorim dan segala perlengkapan untuk dia tinggal dengan Jihoon."

Yoorim menatap ayahnya yang antusias.

Mereka benar-benar sesuatu.



















married by incident.



















Kau jadi menikah dengannya?" tanya Lisa mengawali topik pembicaraan mereka di makan siang hari ini.

"Ya.. Namanya Park Jihoon." jawab Yoorim. "Kau punya fotonya? Aku ingin melihat fotonya."

Yoorim membuka handphonenya dan menunjukkan foto Jihoon yang diberikan Appa.

"Dia cukup tampan." kata Lisa.
Guanlin hanya terdiam.
"Tampan? Dia dan Guanlin juga tampanan Guanlin!" seru Yoorim tak mau terima.

"Hei.. santai. Aku cuma bilang."
Guanlin terkekeh dan sedikit tersipu malu karena perkataan Yoorim.

Tiba-tiba seseorang duduk disamping Yoorim.

"Park Jihoon...?"

"Perkenalkan, aku calon suaminya, Park Jihoon."

Jihoon tersenyum licik pada Yoorim dan Yoorim tahu arti dari senyum licik itu.

Guanlin dan Lisa menatap Jihoon dengan tatapan gugup.

"Yah. Kita butuh bicara. Sekarang."

Yoorim menarik Jihoon dan pergi keluar dari kantin.

Mereka pergi keluar dan berbicara di depan pintu masuk.

"Sedang apa kau disini?"
"Cha Yoorim. Aku calon suamimu! Kenapa kau kasar padaku?" tanya Jihoon.

"Dengar. Aku tak terima kau menjadi calon suamiku dan aku tak mau menjadi istrimu. Mengerti?" ujar Yoorim dengan nada ketus.

"Hei.. kau harus bersikap baik pada mahasiswa baru!"

"Mahasiswa baru?"

"Aku hanyalah mahasiswa baru di sekolah ini dan aku yang akan selalu memerhatikanmu. Aku selalu ada dimana kau berada, Yoorim." ujar Jihoon dengan nada menggoda juga licik.

"Tidak ada yang namanya mahasiswa baru, Park Jihoon. Jangam berbohong."

"Aku tidak berbohong. Aku memang sudah mendaftarkan diriku disini hanya saja aku memang tak pernah datang kemarin." Jihoon memainkan kukunya.

"Yah.. Tolonglah. Enyahlah dari hidupku dan jangan pernah kau tunjukkan wajah menyebalkanmu itu didepanku."

"Aku calon suamimu, Park Yoorim."

"MARGAKU CHA DAN TAKKAN PERNAH GANTI. CATAT ITU DAN ENYAHLAH."

Yoorim pergi meninggalkan Jihoon dan pergi masuk kembali kekantin dan kembali ke Guanlin dan Lisa.

[1] incident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang