chp 3.

394 30 1
                                    

Menarik Tao?...Mikhail? Tapi kenapa...

" kalian pasti akan terbunuh...CEPAT PERGI DARI HADAPANKU" raung Fei long segera membuat orang orang tidak berguna itu pergi dari hadapannya, menyisahkan Tao, dirinya dan Mikhail diruangan yang luas. "Untuk pertolonganmu...aku mengucapkan terimakasih, aku akan mengirimkan uang untukmu nanti sebagai tanda terimakasihku telah menyelamatkan Tao, Kau sekarang bisa pergi dari sini...Mikhail" kata kata Fei long pelan dan lembut, tajam seperti pisau dan kadang bisa beracun seperti bisa.

" aku tidak mau uangmu fei long, aku bisa mendapatkan uang dan kau tau aku berkecukupan" Mikhail menyunggingkan senyum liciknya lalu matanya menatap Tao. " apakah aku boleh ikut jalan jalan kalian? Ah~ kalian pasti butuh penerjemah dan lagi pula aku tinggal disini jadi aku kenal tempat ini"

"Aku punya orang yang bisa membawaku, Mikhail, aku menolak ajakanmu..." Fei long berhenti sembentar saat Tao menarik pakaiannya dan meremasnya. Oh jangan lagi.... " kumohon Fei-sama...dia telah menyelamatkan hidupku! Jika tidak aku pasti sudah mati disana" argh, ia tidak akan pernah bisa menahan dirinya saat Tao sudah memintanya dengan cara seperti ini namun jika ia menerimanya maka Tao akan semakin dekat dengan Mikhail dan ini pasti akan menjadi hal  yang buruk bagi Baishe dan Tao sendiri.

Hanya sekali, Feilong.
Hanya...sekali saja.

"Baiklah, hanya untuk sekali ini saja" mungkin ini saat saat paling bahagia Tao hingga rasanya ia akan terbang sekarang. "Baiklah kalau begitu~ ayo kita naik mobilku!" Wait, apa?! Kenapa harus mobilnya?

"Aku tidak miskin sehingga aku butuh tumpanganmu, Arbatov..kita bisa dianter supirku"

"Berikan supir malang itu liburan Fei Fei ku yang cantik~ kau tau, kau sangat merepotkannya" tidak ada gunanya berdebat dengan Mikhail, ia hanya akan kehilangan suaranya, tenaganya dan kemudian kesabarannya. Ia akan segera menua dan mati bila ia marah marah terus. Ia berpikir untuk ikut Yoga sepulang nanti dia ke Hong Kong.

Itu adalah sebuah lamborgini bercat merah yang sangat indah walaupun fei long tidak suka dengan mobil karna ia tidak bisa menyetirnya. Menurutnya mobil seperti ini akan terlalu mencolok di Hong kong, apalagi dia adalah seorang Mafia, ia tidak mau merugikan dirinya dengan mobil mobil seperti ini.

Tao menatap kagum mobil itu seakan akan ia tidak pernah melihat mobil sebagus itu sebelumnya. "Mikhail, apakah ini tidak terlalu..emm... mencolok?" Tanya Fei long dengan ragu, orang ini walaupun di tempat kekuasaannya sendiri memiliki banyak musuh, mereka akan menjadi sasaran empuk apalagi Mikhail bersama dengan mafia dari china. Seakan akan, satu dayung, dua pulau terlanpaui.

"Jangan takut, babe~ tidak akan ada yang meggoresmu sekecil apapun itu...kecuali kalau kau mau aku yang melakukannya~" sontak Fei lony menutup telinga Tao agar bocah itu tidak mendengar kalimat terakhir si mesum. Tao hanya menatap mereka dengan tatapan tanda tanya namun berhenti untuk penasaran saat mereka sampai disebuah restoran china.

" apakah Tao memberitaumu kalau kita memang mau ke restoran China?" Tanya Fei long menatap Tao dan Mikhail secara bergantian. " ya bisa dibilang begitu" tempat itu...sangat indah dan memikiki nuansa seperti di China, ia merasa seperti ia sudah pulang sekarang. Mereka bahkan menyeting penghangat udara menjadi sesuai saat musim dingin China. Setidaknya lebih baik dari musim dingin di sini kan?

Tao memesan satu set dumpling dan nasi bebek peking sementara Fei long memesan  Gong bao ji ding dan tumisan sayur. Ini pertama kalinya Mikhail makan di restoran China karna biasanya ia hanya memesan dan makanan itu datang kehadapannya dan kali ini ia mengalami pengalaman yang sangat indah. Apakah ini kencan~

" aku tidak tau pesan apa, makanan ini terasa asing..." mendengr bahwa masakkan negaranya asing membuat Feilong sontak jengkel dan menarik menu dari tangan Mikhail. " lihatlah, biar aku saja yang memilihnya dasar bodoh, masa begini saja tidak pernah makan di restoran china" ada banyak makanan, jika diingat ingat ia kurang bisa menikmati makanannya di Rusia, mungkin karna lidahnya sudah terlalu sering makan makanan China dan kemana mana selalu makan makanan China. Jika hotel itu menyediakan roti lagi untuknya, ia yakin ia tidak segan segan membuang roti itu ke muka sang manajer.

"Kalau begitu pesan saja sanbeiji dan sup sarang burung wallet, aku juga minta beberapa kue daging babi dan teh hijau untuk minumannya"

Mungkin menurut Mikhail mengingat nama makanan itu hal yang bodoh namun ia berjanji akan mengingat nama restoran dan nama makanan yang dipesan oleh Fei long untuknya. Aaaaa, ia ingin menjerit sekarang. " rasanya enak kok, kau pasti akan suka nanti" Tao menyeruput teh nya yang masih panas lalu mengeluh karna bibirnya terbakar.

Makanan itu datang lebih cepat dari yang Fei long kira, mungkin karna mereka adalah tamu kehormatan jadi mereka tidak masuk list daftar tunggu order. Fei long benar benar merindukan makanan ini walaupun rasanya tidak sama persis seperti yang ia sering makan di hongkong maupun di beijing atau Taiwan tapi tetap rasanya enak dibandingkan roti dan selai. Feilong dan Tao sontak berhenti saat Mikhail mengambil sumpitnya dan mengambil ayam dalam mangkoknya. Bau nya sangat pekat, warnanya juga, apakah bumbunya tidak terlalu kebanyakkan?

Namun saat ia melihat wajah Fei long yang tiba tiba tersenyum kearahnya....

ENAK SEKALI MAKANANNYA!

walaupun ia tidak tau apa yang ia makan, itu akan terasa berkali kali kali lipat lebih enak kalo sambil lihat fei long tersenyum. Seakan akan tai kucingpun akan semanis coklat dan tai ayam akan se enak daging lembu.

Feilong X MikhailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang